Lagu Daerah Maluku "Goro-Gorone" goro gorone epa toka toka bia loko sana loko mari loko lenso manari kata nyong beta pinta sioh nona e manari dengar donci a balagu sioh nona ender bahu meski nona duduk jauh sioh beta panggil trus menyahut lah lajulah lekas datang kemari pura pura tidak tahu belum ditanya sudah mau lah sebab nona suka sendiri
Sagu gula adalah camilan khas Maluku berbentuk balok berisi gula aren di sisi samping hingga tengah kue. Camilan ini terdapat di Pantai Liang, Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Di Desa Liang bentuknya terpisah antara balok satu dengan balok lainnya. Ada yang tidak memakai gula, ada yang keras bakaran sagunya, ada yang empuk karena banyak kelapanya. Bentuk cetakannya tiap daerah berbeda. Di daerah pesisir Maluku seperti Liang dan Natsepa, sagu gula diberi banyak kelapa sehingga teksturnya lebih empuk. Selain itu, gula yang digunakan berasal dari pohon aren yang tumbuh di daerahnya masing-masing. Cara membuat sagu gula dengan mencampur sagu dengan kelapa lalu masukkan ke cetakan yang sudah panas lalu dikasih gula aren dan tutup lagi dengan sagu. Hal yang membedakan bentuk sagu gula daerah satu dengan daerah lain adalah dari bentuk porna. Porna sendiri terbuat dari tanah liat. Proses membuat porna yaitu dibakar terlebih dulu hingga panas, barulah diangkat da...
Sabeta ini merupakan salah satu kuliner khas yang berasal dari masyarakat daerah Jailolo, Halmahera, Maluku.Karena banyak terdapat hutan sagu dan makanan pokok masyarakat daerah tersebut adalah sagu, sama seperti di daerah Papua, maka ulat sagu adalah sumber protein yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat setempat. Ulat sagu hidup di dalam batang-batang sagu yang telah mati dan membusuk, tumbuh gemuk dengan memakan sagu-sagu yang telah tak digunakan oleh masyarakat. Menurut penelitian, ulat sagu memiliki kandungan protein yang tinggi, bahkan lebih tinggi dari daging sapi. Namun karena penampilannya yang sedikit tidak menarik serta kebiasaan ulat sagu meliuk-meliuk saat bergerak, maka ada yang merasa geli dan jijik bila harus memakannya. Padahal cita rasa ulat sagu sebenarnya tak terlalu buruk. Bahkan bila sudah diolah dengan baik, maka akan menjadi hidangan yang lezat, seperti cita rasa Sabeta, sate ulat sagu ala Jailolo. Pengolahannya pun mirip dengan mengolah sate daging atau...
Rwbia ini ialah hidangan berbahan dasar bia atau kerang. Kerang yang digunakan berbagai macam jenisnya, tergantung stok jenis kerang yang ditemukan di lokasi tersebut. Bia tersebut dimasak dengan bumbu yang kaya akan rempah. Rempah terdiri dari aneka bawang, kelapa sangrai, santan, gula aren, jintan, kunyit, dan lainnya. Soal rasa, jangan ditanya. Kenyalnya kerang berpadu dengan rempah yang gurih dan sedikit pedas dari rempah. Dengan proses masak yang cukup lama, sepertinya tidak berlebihan jika hidangan ini tak kalah dengan rendang minang. Untuk mendapatkannya, Anda bisa berkunjung ke resto dekat pantai hingga pasar tradisional yang ada di pesisir. Salah satunya adalah sentra kuliner di Pantai Natsepa, Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah Sumber : http://travel.kompas.com/read/2017/11/16/200300827/sedapnya-6-kuliner-yang-harus-anda-coba-di-ambon-maluku
Sopi adalah minuman tradisional khas Maluku yang mengandung alkohol. Sopi sendiri berasal dari bahasa Belanda, Zoopje, yang berarti alkohol cair. Keberadaannya illegal namun minuman itu telah berurat dan berakar dalam kehidupan masyarakat Maluku. Sopi hadir dalam banyak upacara atau pesta-pesta adat. Dalam keseharian pun Sopi selalu hadir di tengah masyarakat Maluku. Hal itulah yang menjadi dilema bagi pemerintah daerah untuk menertibkannya. Ada rencana pemda untuk melegalkan, tujuannya untuk mengkontrol produksinya. Sopi yang beredar saat ini di masyarakat mempunyai kandungan alkohol di atas 30%. Sopi masuk ke dalam minuman keras golongan C. Kalau dilegalkan berarti ada kontrol untuk kandungan alkoholnya. Walaupun terus disita aparat kepolisian, tetap saja Sopi masih dikonsumsi dan digemari masyarakat. Karena banyaknya permintaan maka produksinyapun tak pernah berhenti. Di daerah pegunungan yang terjal Sopi masih diproduksi masal oleh penduduk setempat. Seperti di pulau Ambon,...
Mie sagu yang diproduksi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) binaan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Maluku di lima desa di Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah. Alamat & Kontak Penjual: Jl. Dana Kopra 16, Ambon 0813-9926-6788 Sumber: https://ambon.antaranews.com/berita/9991/mie-sagu-maluku-tembus-pasar-makassar
Bahan-bahan 5 porsi 1/2 ekor ikan asar cakalang disuir² 2 potong tahu 2 butir telur 2 batang sereh di geprek 3 lembar daun jeruk purut 3 siung bawang putih digeprek 5 siung bawang merah diiris² 5 buah cabe merah diiris² 7 buah cabe rawit ijo 1 buah wortel iris tipis kecil² garam,, penyedap rasa secukup'y kemangi secukup'y bawang bombay secukup'y Langkah Kukus tahu lalu peras dan saring airn...
AMBON, KOMPAS.com - Melancong ke Provinsi Maluku , jangan hanya mengunjungi ragam wisata pantainya. Daerah yang dulu amat terkenal dengan rempahnya ini memiliki racikan kuliner yang juga istimewa. Melimpahnya hasil laut, membuat Maluku memiliki beragam olahan hasil laut. Beberapa yang favorit ialah ikan kuah kuning, dan rwbia. Bahan: Rwbia sendiri berasal dari kerang atau bia yang melimpah di berbagai pantai Maluku. Masyarakat mengolahnya dengan berbagai macam rempah dan mejadi panganan sehari-hari bersama papeda ataupun ubi kayu (singkong). KompasTravel menemukan kuliner Ambon , rwbia, di deretan tenda kuliner Pantai Natsepa, Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Ambon. Di sana, rwbia dijajakan dengan singkong rebus dan kue talam sebagai pendampingnya. Saat KompasTravel pertama kali mencicipi rwbia, langsung teringat akan racikan rempah minang yang kaya. Bumbu rwbia juga kaya akan kelapa, aren, jintan, kunyit, dan rempah lainnya...
Menyambut hari raya Idul Adha 1425 H, masyarakat Negeri Tulehu, Maluku Tengah, kembali mengadakan tradisi Abdau. Dalam upacara adat tersebut, masyarakat mengantarkan hewan kurban untuk dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Kegiatan tahunan tersebut juga diharapkan mampu menjadi perekat hubungan antarwarga Maluku yang pernah terlibat konflik.Upacara Abdau di Negeri Tulehu, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, yang diselenggarakan bertepatan dengan hari raya Idul Adha, Jumat (21/1), merupakan tradisi pengantaran hewan kurban sebagai kaul negeri untuk dibagikan kepada masyarakat yang berhak. Hewan kurban diantar dari rumah Imam Masjid Tulehu ke rumah Raja Negeri Tulehu dan selanjutnya diarak keliling negeri.Saat pengantaran hewan kurban tersebut, ratusan pemuda melaksanakan tradisi Abdau, yaitu berebut bendera yang menjadi simbol agama yang disimpan di masjid negeri. Perebutan bendera tersebut merupakan perlambang pengabdian generasi muda kepada Tuhan untuk sia...