Ulasan Singkat Museum Sisa Hartaku (Omahku Memoriku) Koleksi yang terdapat di Museum Omahku Memoriku tidak jauh berbeda dengan koleksi yang ada di Museum Mini Sisa Hartaku yang pertama. Untuk museum yang satu ini rumahnya tergolong agak besar karena dulunya merupakan bekas rumah lurah. Koleksi barang-barang yang terkena bekas abu volkanik juga lumayan banyak. Museum Sisa Hartaku ini tidak jauh letaknya dari Museum Mini Sisa Hartaku. Kurang lebih sekitar 500 meter. Lokasinya berdekatan dengan The Lost world Castle, yang lebih menarik terdapat spot foto dengan latar belakang the lost castle tersebut. Dari pintu masuk kita bisa melihat kerangka ternak, kerangka motor, sisa-sisa barang yang bisa terselamatkan. Apa Saja Yang Ada Di Museum Sisa Hartaku (Omahku Memoriku) Terdapat beberapa ruangan yang berisi koleksi barang-barang yang terkena erupsi gunung Merapi seperti : Kursi, meja, piring, gelas, kompor, kerangka hewan ter...
Tiket Masuk Museum Gunung Api Merapi 2018 Rp Rp 5.000 Tiket Masuk ke Ruang Audio Visual (menonton film tentang Gunung Merapi) Rp Rp 5.000 Jam Buka Museum Gunung Api Merapi Senin - Kamis: pukul 08.00 - 15.30 WIB Jumat: pukul 08.00 - 14.30 WIB Sabtu - Minggu: pukul 08.00 - 15.30 WIB Berdiri artistik dengan latar agungnya Gunung Merapi, museum 2 lantai yang diresmikan tahun 2010 silam ini menjadi salah satu tempat wisata menarik di daerah Hargobinangun, Sleman. Bentuk bangunannya unik, berbentuk trapesium dengan salah satu sisi puncaknya mengerucut membentuk segitiga. Ketika hari cerah dan Gunung Merapi tak tertutup awan, maka keduanya tampak begitu gagah.Memasuki museum, sebuah replika sebaran awan panas dari tiga buah letusan Gunung Merapi, yakni pada tahun 1969, 1994 dan 2006 akan menyambut para pengunjung. Alat inilah yang membuat seluruh ruangan bergemuruh. Tekan saja salah satu tombolnya, maka sebaran awan panas dan aliran lava pijar...
Museum Dirgantara sering dikunjungi murid sekolah sumber : (Foto: abdsaleh . blogspot . com ) Museum Dirgantara Albertus Sulaksono berada di kompleks Pangkalan TNI AU Lanud Abdulrachman Saleh, tepatnya di seberang Stadion Dirgantara. Letak museum tidak jauh dari pintu masuk utama Lanud Abdulrachman Saleh, atau sekitar 200 meter saja. Museum ini dibangun pada 2013 dan diresmikan pada 8 Mei 2013 oleh Komandan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh Malang, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Gutomo. Pembangunan museum ini, digagas oleh para perwira di Lanud Abdulrachman Saleh. Awalnya, Lanud Abdulrachman Saleh yang memiliki tiga skadron yaitu Skuadron Udara 21, Skuadron 4, dan Skuadron Pemeliharaan 32 telah mempunyai ruang sejarah masing-masing sementara induknya belum ada. Mengacu pada hal tersebut maka didirikanlah Museum Dirgantara ini. Museum ini dinamakan Museum Dirgantara Albertus Sulaksono untuk mengenang dan memberikan penghargaan kepada Almarhum Mar...
Permakaman Imogiri, Pasarean Imogiri, atau Pajimatan Girirejo Imogiri merupakan kompleks permakaman yang berlokasi di Imogiri, Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta. Permakaman ini dianggap suci dan kramat karena yang dimakamkan disini merupakan raja-raja dan keluarga raja dari Kesultanan Mataram. Permakaman Imogiri merupakan salah satu objek wisata di Bantul. Makam Imogiri dibangun pada tahun 1632 oleh Sultan Mataram III Prabu Hanyokrokusumo yang merupakan keturunan dari Panembahan Senopati Raja Mataram I. Makam ini terletak di atas perbukitan yang juga masih satu gugusan dengan Pegunungan Seribu. Sejarah Ketika Sinuhun Hanyokrowati (Sinuhun Sedo Krapyak) meninggal, maka puteranya Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom pada waktu sedo itu sedang pergi tirakat ke pegunungan Selatan. Sehingga sebagai wakil pemegang pemerintahan ialah Gusti Pangeran Martopuro. Sesudah setahun lamanya ia bertirakat, maka ia pulang dari pegunungan tersebut sebab sudah sedikit lama dicari-cari oleh pe...
Kota ini merupakan kawasan bersejarah yang merupakan The Old Capital City yang menyimpan sejarah mengenai lahirnya Mataram Islam . Berawal dari berdirinya sebuah kerajaan di tengah hutan pada tahun 1575 yang diprakarsai oleh Ki Ageng Pemanahan yang merupakan asal mula berdirinya kerajaan Mataram . Seluruh tanah Jawa merupakan daerah kekuasan dari kerajaan Mataram Hindu. Kerajaan tersebut mempunyai peradaban yang luar biasa dan kemakmuran masyarakat yang berkecukupan sehingga mampu membangun candi-candi yang megah dengan arsitektur yang menawan Seperti Candi Borobudur dana lain lainya, Sekitar abad ke-10 kerajaan ini memindahkan pemerintahannya ke Jawa Timur sehingga rakyat berbondong-bondong meninggalkan Mataram sampai akhirnya habis dan wilayah ini kembali sepi dan menjadi hutan kembali. Sekitar 6 abad kemudian, Pulau Jawa merupakan kekuasaan dari Kesultanan Pajang yang berpusat di Jawa Tengah. Sultan Hadiwijaya yang berkuasa saat itu memberi hadiah kepada Ki Gede P...
ejarah Singkat Pabrik Gula Madukismo Jogja Pabrik Gula Madukismo didirikan pada tahun 1955 pada awalnya bernama Pabrik Gula Padokan . Pada masa pejajahan Belanda pabrik ini hancur lebur dan selanjutnya dirintis kembali oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Selanjutnya didirikan kembali Pabrik Gula Padokan dengan nama Pabrik Gula Madukismo . Gagasan pendirian Pabrik Gula Madukismo bertujuan menolong rakyat karena banyak dari karyawan pabrik yang kehilangan pekerjaan semenjak pabrik tersebut dihancurkan oleh Belanda. Pembangunan kembali Pabrik Gula Madukismo diharapkan dapat menampung lebih banyak lagi orang bekerja dan terlibat dalam usaha Pabrik Gula Madukismo. Akan banyak para petani terlibat proses penanaman, pemeliharaan, panen dan pabrik sendiri akan banyak menyerap tenaga kerja terutama pada saat musim giling. Perjalanan Wisata Agro Industri adalah melihat proses dari produksi yang dilakukan Pabrik Gula Madukismo. Wisatawan dapat menaiki gerbong yang ditarik lokom...
Sedikit berbicara tentang Istana Air Taman Sari Tempatnya yang terletak di Jl. Komplek Taman Sari, Kraton, Patehan Yogyakarta. Tempat ini dulunya merupakan tempat rekreasi untuk para keluarga kerajaan. Selain menjadi tempat rekreasi, tempa ini juga merupakan benteng pertahanan yang sudah berdiri sejak zaman dahulu. Pada mulanya Istana Air Taman Sari ini dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1758-1765. Tempat yang merupakan peninggalan kerajaan Jawa ini, sekarang telah menjadi salah satu tempat wisata sekaligus cagar budaya sejarah yang telah dilestarikan dan dirawat sampai saat ini. Istana Air Taman Sari ini sendiri pun memiliki luas lahan yang pada awalnya hanya sebesar 10 hektar dengan 57 bangunan di dalamnya. Seperti namanya, tempat ini terdiri dari Istana Air yang menjadi tempat pemandian Putri Raja dan Permaisuri pada zaman dahulu. Jika berkunjung ke tempat ini, kamu bisa menemukan beberapa kompleks di dalamnya, seperti; kolam pemandian, dana...
Sejak mulai mengenal tulisan, orang-orang di seluruh Nusantara banyak sekali menghasilkan karya yang dituliskan dalam berbagai media, seperti lontar, batu, kayu. Tulisan-tulisan yang jumlahnya ribuan tersebut saat ini banyak yang sudah hilang (hanya berupa salinannya saja) atau telah dibawa dan disimpan di museum-museum di luar negeri. Salah satu dari sekian banyak tulisan tersebut adalah Serat Tekawardi . Serat Tekawardi adalah salah satu naskah kuno yang saat ini hanya berupa salinannya, sedangkan naskah aslinya sudah tidak diketahui lagi keberadaannya. Naskah yang tidak diketahui siapa pengarangnya serta tanggal dan tahun berapa ditulis ini, merupakan koleksi Bapak Prodjodiredjo yang bertempat tinggal di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jika dilihat dari gaya bahasa mau pun isinya, Serat Tekawardi kemungkinan ditulis pada akhir abad ke-19. Pada waktu itu mungkin sedang terjadi kemerosotan moral, sehingga para pemuka masyarakat berusaha untuk me...
Salah satu permainan tradisional yang populer di kalangan anak-anak di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Sumbar suru. Adapula yang menyebut permainan ini dengan Sebar suru atau Simbar suru. Dinamakan sumbar suru, karena permainan ini dilakukan dengan menyebarkan biji-bijian. Setelah biji-bijian itu disebarkan, lalu disendok dengan daun yang sifatnya kaku, yang istilah Jawanya adalah " disuru ". Daun yang digunakan bisa daun sawo kecik atau daun sawo manila. Jumlah pemain dalam permainan ini terdiri atas 2-5 orang anak, dan biasanya dijadikan dua kelompok. Setiap pemain berkewajiban memiliki sejumlah biji sawo kecik atau biji tanjung, yang cukup untuk bermain dan bagus kondisinya, misalnya sebanyak 50, 60, atau 100 biji. Untuk tempat kecik, biasanya dipergunakan kantong dari kain, atau sebuah besek kecil. Selain biji sawo kecik, setiap pemain juga memiliki suru dari daun yang hanya diambil bagian tengahnya saja. Bagian ujung dan pangkalnya dibuang. Sedangkan untuk tempat permainan di...