Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Tempat Bersejarah Daerah Istimewa Yogyakarta Yogyakarta
Kotagede
- 4 Januari 2019

Kota ini merupakan kawasan bersejarah yang merupakan The Old Capital City yang menyimpan sejarah mengenai lahirnya Mataram Islam. Berawal dari berdirinya sebuah kerajaan di tengah hutan pada tahun 1575 yang diprakarsai oleh Ki Ageng Pemanahan yang merupakan asal mula berdirinya kerajaan Mataram. Seluruh tanah Jawa merupakan daerah kekuasan dari kerajaan Mataram Hindu. Kerajaan tersebut mempunyai peradaban yang luar biasa dan kemakmuran masyarakat yang berkecukupan sehingga mampu membangun candi-candi yang megah dengan arsitektur yang menawan Seperti Candi Borobudur dana lain lainya,

Sekitar abad ke-10 kerajaan ini memindahkan pemerintahannya ke Jawa Timur sehingga rakyat berbondong-bondong meninggalkan Mataram sampai akhirnya habis dan wilayah ini kembali sepi dan menjadi hutan kembali.

Sekitar 6 abad kemudian, Pulau Jawa merupakan kekuasaan dari Kesultanan Pajang yang berpusat di Jawa Tengah. Sultan Hadiwijaya yang berkuasa saat itu memberi hadiah kepada Ki Gede Pemanahan karena prestasinya dalam mengalahkan musuh-musuh dari kerajaan. Hadiah tersebut berupa hutan yang dikenal dengan nama Alas Mentaok. Ki Gede Pemanahan beserta keluarga dan pengikutnya akhirnya pindah ke tempat tersebut yang sebenarnya merupakan hutan bekas kerajaan Mataram Hindu pada waktu yang lalu.

Ki Gede Pemanahan membangun desa kecil di hutan tersebut dan perlahan-lahan desa tersebut semakin berkembang sampai Ki Gede Pemanahan wafat. Kepemimpinan selanjutnya diteruskan oleh puteranya yang bergelar Senopati Ingalaga. Desa tersebut di bawah kepemimpinan Senopati Ingalaga tumbuh dan terus berkembangan dengan pesat sehingga berubah menjadi sebuah kota yang sangat ramai dan makmur dan akhirnya disebut dengan Kotagede atau Kota Besar.

Dalam kiprahnya sebagai pemimpin, Senopati Ingalaga juga membangun benteng dalam ( cepuri ) yang cakupannya mengelilingi kraton dan juga dibangun benteng luar ( baluwarti ) yang mengelilingi wilayak kota seluas sekitar 200 Ha. Selanjutnya Senopati Ingalaga menjadi raja pertama Mataram Islam yang bergelar Penembahan Senopati dengan pusat pemerintahanya di Kotagede.

Selanjutnya dibawah kepemimpinan Panembahan Senopati, kerajaan Mataram yang dipimpinnya berhasil memperluas wilayah kekuasaannya sampai ke Pati, Madiun, Kediri dan Pasuruan. Hampir seluruh Tanah Jawa menjadi wilayah kekuasaanya kecuali Batavia dan Banten.

Kerajaan Mataram Islam ini mencapai puncak kejayaan pada masa kepemimpinan raja yang ke-3 yaitu Sultan Agung yang merupakan cucu dari Panembahan Senopati. Sultan Agung dalam pemerintahannya pada tahun 1613 memindahkan pusat kerajaan ke wilayah Karta Pleret Bantul.

Bila wisatawan menyusuri wilayah Kotagede dengan jalan dan gang yang sempit maka akan mengingatkan kita pada kebudayaan Mataram pada abbad ke 16 Masehi. Penduduk yang tinggal di Kotagede sekarang ini bermata pencaharian sebagian besar sebagai pedagang merangkat sebagai pengrajin perak dan batik. Sementara itu struktur bangunan yang berada di Kotagede sedikit berbeda dengan bangunan rumah Jawa pada umumnya. Bentuk rumah yang besar dikelilingi tembok yang tebal dan tinggi merupakan ciri bangunan peninggalan sebagai bentuk pertahanan pada masa kerajaan Mataram Islam pada waktu yang lalu.

Seiring dengan perkembangan waktu, Kotagede saat ini menjadi kota yang semakin ramai kendati sudah tidak sebagai ibukota kerajaan Mataram. Saat menyusuri Kotagede, anda akan banyak menemukan bagunan tua yang dibangun sekitar tahun 1930 dengan berbagai macam bentuk dan arsitek yang berbeda dan unik. Sepanjang jalan anda akan menemukan deretan toko yang hanya menjual kerajinan perak yang sebelumnya merupakan kerajinan yang turun menurun yang sudah ada pada zaman Mataram dahulu.

Selain mengekplorasi dan melihat peninggalan pada zaman dahulu yang berupa bangunan tua, ada juga tempat lain yang tepat untuk anda kunjungi karena masih dalam wilayah Kotagede. Tempat-tempat ini juga banyak menyimpan sejarah yang luar biasa bila dibuka.

Tampat-tempat tersebut meliputi : Masjid Agung Kotagede, Makam Raja-Raja Mataram, Pasar Kotagede dan sejumlah peninggalan sejarah Mataram yaitu Situs Watu Gilang. Di tempat ini juga dapat bekas reruntuhan benteng yang dapat ditemukan di kawasan tertua di daerah ini. Anda juga dapat melihat toponim perkampungan yang masih mempertahankan tata kotanya seperti jaman dahulu.

Lokasi

Kotagede sekarang ini merupakan sebuah Kecamatan di Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berjarak 5 km dari pusat Kota Yogyakarta.

Akses

Akses menuju Kotagede sangat mudah dilakukan baik dengan kendaraan pribadi maupun dengan kendaraan umum. Dari Teminal Giwangan menggunakan bus Transjogja trayek 3A yang akan mengantarkan anda ke Kotagede.

Harga Tiket

Mngunjungi kota tua Kotagede sama sekali tidak dipungut biaya karena tempat ini merupakan layaknya sebuah pemukiman yang ramai dengan akktivitas masyarakat. Bila anda berkunjung ke Kotagede dan anda beragama Islam, sempatkanlah sholat berjamaah di Masjid Agung Kotagede. Setelah itu, anda juga bisa sekalian berziarah ke makam raja-raja Mataram tak jauh dari Masjid Agung tersebut. Anda hanya dikenakan retribusi parkir kendaraan bila parkir dilokasi yang dijaga oleh petugas parkir.

Fasilitas

Kotagede merupakan pemukiman penduduk yang memiliki usaha kerajinan perak, sehingga bila anda tertarik untuk mencari aneka cideramata dari perak, anda dapat memilih sesuai dengan keinginan anda, semua jenis dan bentuk banyak tersedia di tempat tersebut tentunya dengan harga yang terjangkau. Fasilitas lain berupa penginapan dan hotel berbintang sampai hotel melati dan tersedia pula toko penjual aneka cideramata dan oleh-oleh.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya