Budaya di Indonesia memang sangat banyak. Salah satunya adalah ritual Pesta Tahun atau Kerja Tahun yang dilaksanakan di tanah karo sumatera utara. Ritual ini seperti memasak makan-makanan yang banyak berupa makanan pokok yang dilakukan sebagai ungakapan rasa syukur atas hasil panen yang didapat tahun ini. Pesta ini dilaksanakan setiap 1 tahun sekali di setiap bulan 7. Dan setiap desa melaksanakannya di tanggal yang berbeda. Dan dalam menentukan tanggal ini dilakukan oleh ketua adat di daerah tersebut. Biasanya setiap desa melaksanakannya selama 1 sampai 2 hari. Di acara ini setiap orang akan hadir, termasuk sanak saudara yang sedang berada di luar daerah sumatera utara akan balik kedaerahnya. Dan di acara ini setiap orang akan bergembira bersama dan harus ikut makan bersama. Baik itu sanak saudara ataupun tetangga kita. Acara ini diadakan di suatu balai pertemuan yang di sebut Jambur. Adapun makna dan maksud dari acara ini adalah untuk berbagi rizki, rasa syukur, serta b...
Budaya di Indonesia memang sangat banyak. Salah satunya adalah ritual Pesta Tahun atau Kerja Tahun yang dilaksanakan di tanah karo sumatera utara. Ritual ini seperti memasak makan-makanan yang banyak berupa makanan pokok yang dilakukan sebagai ungakapan rasa syukur atas hasil panen yang didapat tahun ini. Pesta ini dilaksanakan setiap 1 tahun sekali di setiap bulan 7. Dan setiap desa melaksanakannya di tanggal yang berbeda. Dan dalam menentukan tanggal ini dilakukan oleh ketua adat di daerah tersebut. Biasanya setiap desa melaksanakannya selama 1 sampai 2 hari. Di acara ini setiap orang akan hadir, termasuk sanak saudara yang sedang berada di luar daerah sumatera utara akan balik kedaerahnya. Dan di acara ini setiap orang akan bergembira bersama dan harus ikut makan bersama. Baik itu sanak saudara ataupun tetangga kita. Acara ini diadakan di suatu balai pertemuan yang di sebut Jambur. Adapun makna dan maksud dari acara ini adalah untuk berbagi rizki, rasa syukur, serta b...
Mukul merupakan salah satu prosesi dari pernikahan adat suku Karo. Mukul dilaksanakan pada saat makan malam sesudah siangnya dilakukan kerja adat bagi pengantin yang bertujuan untuk memberi tenaga baru bagi sepasang pengantin. Mereka akan diberi makan dalam piring yang sudah disiapkan. Acara ini diadakan di rumah kedua pengantin, tetapi bila pasangan pengantin belum memiliki rumah, maka diadakan di rumah orang tua pengantin perempuan. Tempat makan yang digunakan menggunakan pinggan pasu beralaskan uis arinenteng di atasamak cur. Acara mukul berawal dengan datangnya kedua pengantin dan rombongan dari rumahnya menuju rumah orangtua pengantin perempuan, kedua pengantin berhenti sejenak untuk dihamburkan dengan menggunakan beraskepada kedua pengantin. Kemudian "ralep-ralep" dan "ndehile" dan ketika nepung wari ini, kalimbubu memberi petuah atau berkat yang dalam Bahasa Indonesia berbunyi, "Ini kami hamburkeun atau tuangi kalian dengan beras putih bening karena itu beras pum le...
Alkisah, pada zaman dahulu kala di sebuah desa yang terletak di Tanah Karo, Sumatera Utara, hiduplah sepasang suami-istri bersama dua orang anaknya yang masih kecil. Yang pertama seorang laki-laki bernama Tare Iluh, sedangkan yang kedua seorang perempuan bernama Beru Sibou. Keluarga kecil itu tampak hidup rukun dan bahagia. Namun, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, karena sang suami sebagai kepala rumah tangga meninggal dunia, setelah menderita sakit beberapa lama. Sepeninggal suaminya, sang istri-lah yang harus bekerja keras, membanting tulang setiap hari untuk menghidupi kedua anaknya yang masih kecil. Oleh karena setiap hari bekerja keras, wanita itu pun jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia. Si Tare dan adik perempuannya yang masih kecil itu, kini menjadi anak yatim piatu. Untungnya, orang tua mereka masih memiliki sanak-saudara dekat. Maka sejak itu, si Tare dan adiknya diasuh oleh bibinya, adik dari ayah mereka. Waktu terus berjalan. Si Tare Iluh tumbuh menjadi pem...
Dahulu kala ada seorang gadis cantik jelita berambut panjang terurai, namun hidup miskin bersama orang tuanya di pinggiran hutan yang jauh dari onnan (pasar). Pada mulanya hidup mereka tenang dan tentram, sampai datangnya seorang saudagar menagih hutang pada keluarga petani miskin tersebut. Petani itu berjanji akan segera melunasi hutangnya pada hari onnan pekan depan. Saudagar itu pun tak bisa berbuat apa-apa, sebab tak ada harta yang bisa disita dari si petani. Dia marah dan mengancam akan menghabisi nyawa si petani jika tak segera melunasi hutangnya, barulah penagih hutang itu pergi. Mendengar ucapan dan amarah saudagar yang mengancam nyawa amongnya, gadis cantik belia putri pak tani sedih bukan kepalang. Tak tahu dia bagaimana cara menolong amongnya lunasi hutang tersebut. Pada saat hari pekan tiba, saudagar kejam sudah menunggu si petani di onan pasar, namun karena yang ditunggu tak juga muncul. Akhirnya saudagar kehilangan kesabaran dan bergegas menuju rumah petani. Da...
Aren atau enau merupakan tanaman serba guna. Tingginya bisa mencapai 25 meter dengan lebar bisa mencapai 65 cm. Air sadapan tandan bunga jantan dinamakan nira biasa diolah menjadi gula aren atau gula merah, diolah menjadi minuman tuak atau terkadang nira juga diolah menjadi cuka walaupun sekarang sudah terdesak oleh cuka buatan pabrik, biji buahnya bisa diolah menjadi kolang kaling sebagai campuran es atau kolak, daunnya biasa digunakan sebagai atap rumah rakyat di pedesaan, pucuk daunnya yang masih kuncup dinamakan daun kawung bisa digunakan sebagai daun rokok, ijuk dari pohon aren bisa dipintal menjadi tali, sementara dari lidinya bisa dibuat menjadi sapu lidi. Tuak hasil olahan air nira memiliki fungsi yang penting bagi kehidupan sosial orang Batak. Selain sebagai minuman, biasanya tuak digunakan dalam upacara-upacara adat masyarakat Batak, bisa juga untuk menyiram beberapa jenis tanaman, atau digunakan untuk sesaji bagi arwah orang yang sudah meninggal. ...
Kiri: Ni’okindrö. Tengah: Nifatali Bulumio. Kanan: Presiden Jokowi di Pulau Nias pada tahun 2016 dengan Nifatali Bulumio dari Museum Pusaka Nias Pada pesta-pesta dan upacara, tempat untuk acara ini sering dihiasi dengan anyaman daun-daun janur. Dengan menyambungkan anyaman daun janur ini, Orang Nias membuat bentuk dan pola yang indah . Ini disebut Ni’okindrö (anyaman daun janur). Gaya Ni’okindrö bervariasi antara daerah ke daerah. Bentuk yang dibuat oleh daun janur memiliki banyak arti yang berbeda. Hari ini ketika kunjungan tamu penting ke Nias, mereka sering disajikan dengan kalung yang dibuat menggunakan teknik ini. Kalung ini dikenal sebagai Nifatali Bulumio. Hanya beberapa orang yang mampu membuat kalung seperti ini. Di tahun 2016 pada waktu kunjungan Presiden Jokowi ke Nias, beliau dipersembahkan dengan Nifatali Bulumio yang dibuat oleh karyawan museum. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2018/08/perhiasan-tra...
Huta atau kampung di daerah komunitas orang Batak Toba adalah persekutuan masyarakat yang paling kecil yang dibentuk oleh marga. Mulanya mereka tinggal di kampung induk tetapi karena penduduknya terus berkembang menyebabkan terbentuk huta-huta yang baru. Untuk mengatur kepentingan bersama beberapa kampung atau huta membentuk federasi atau persekutuan yang sifatnya masih terikat satu dengan lainnya. Kumpulan huta disebut Horja. Perserikatan horja ini lebih banyak mengurus hal yang berhubungan dengan duniawi. Dalam pagelaran pesta Horja Bius diadakan yang namanya Hahomion.Dalam pagelaran pesta Horja Bius diadakan yang namanya Hahomion. Ritual Hahomion adalah upacara yang dilakukan oleh nenek moyang kita terdahulu yang ditujukan untuk pemujaan kepada roh leluhur dan kekuatan gaib. Maksud diadakannya Ritual Hahomion untuk memberikan sesajen/persembahan kepada kekuatan gaib dan roh leluhur. Nenek moyang kita dahulu percaya bahwa roh leluhur masih memiliki peran dalam kehidupan keturuna...
Sungguh sangat unik jika dilihat kegiatan pindah rumah dengan diangkat pakai tangan manusia secara bergotong royong masih dapat dijumpai di Desa Aek Banir, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Provinsi Sumatera Utara (Sumut).Tradisi angkat rumah secara beramai-ramai ini dikenal dengan sebutan di Mandailing "Mamiang Bagas" dipindahkan rumah ke lokasi yang baru. Pola ini sebagai pertanda bahwa sifat gotong royong masih terjaga di Kabupaten Madina Sumut. Biasanya hal ini di umumkan dari mesjid yang ada di desa itu tepatnya seusai shalat jum'at, para jama'ah pun sudah memahami jika di antara petugas mesjid langsung berdiri di depan dan menyampaiakan hal Mamiang Bagas. "Memang Mamiang bagas atau mengangkat rumah ini sudah turuntemurung dari nenek kita sejak jaman dulukala" ujar Torkis Lubis, Tokoh masyarakat setempat kepada Okezone, baru-baru ini.Puluhan warga mengangkat sebuah rumah kayu secara beramai-ramai ke tempat baru. Suara teriakan para pengan...