Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Sumatera Utara Tanah Karo
Asal Mula Pohon Aren
- 15 November 2018
Aren atau enau merupakan tanaman serba guna. Tingginya bisa mencapai 25 meter dengan lebar bisa mencapai 65 cm. Air sadapan tandan bunga jantan dinamakan nira biasa diolah menjadi gula aren atau gula merah, diolah menjadi minuman tuak atau terkadang nira juga diolah menjadi cuka walaupun sekarang sudah terdesak oleh cuka buatan pabrik, biji buahnya bisa diolah menjadi kolang kaling sebagai campuran es atau kolak, daunnya biasa digunakan sebagai atap rumah rakyat di pedesaan, pucuk daunnya yang masih kuncup dinamakan daun kawung bisa digunakan sebagai daun rokok, ijuk dari pohon aren bisa dipintal menjadi tali, sementara dari lidinya bisa dibuat menjadi sapu lidi.
 
Tuak hasil olahan air nira memiliki fungsi yang penting bagi kehidupan sosial orang Batak. Selain sebagai minuman, biasanya tuak digunakan dalam upacara-upacara adat masyarakat Batak, bisa juga untuk menyiram beberapa jenis tanaman, atau digunakan untuk sesaji bagi arwah orang yang sudah meninggal.
 
Di Tanah Karo, Sumatera Utara ada sebuah legenda yang menceritakan tentang asal mula pohon aren. Menurut cerita rakyat, pohon aren berasal dari tubuh seorang perempuan bernama Beru Sibou yang ingin menolong kakaknya, seorang penjudi yang dihukum pasung di negeri orang. Berikut kisahnya.
 

Kisah Tare Iluh Dan Beru Sibou

Pada zaman dahulu kala di Tanah Karo hidup sebuah keluarga sederhana dengan dua orang anak. Anak pertama seorang laki-laki bernama Tare Iluh. Yang kedua seorang anak perempuan bernama Beru Sibou. Meskipun hidup dalam kesederhanaan, namun ayah mereka adalah seorang pekerja keras. Ia bekerja keras siang dan malam untuk menghidupi keluarganya. Hingga akhirnya karena bekerja terlalu keras, ia jatuh sakit dan meninggal dunia.
 
Sepeninggal sang ayah, sang ibu bekerja keras untuk menghidupi kedua anaknya yang masih kecil. Karena bekerja keras, sang ibu jatuh sakit. Ketiadaan biaya untuk berobat membuat sakitnya bertambah parah dan akhirnya meninggal.
 
Tare Iluh dan Beru Sibou kini menjadi anak yatim piatu. Mereka berdua kemudian diasuh oleh bibinya, adik dari ayah mereka. Tare Iluh sebagai kakak merasa sangat sedih dengan penderitaan yang mereka alami. Setelah kedua orang tua mereka meninggal, kini bibi merekalah yang membanting tulang menghidupi mereka. Tare Iluh berjanji suatu saat nanti ia akan berkerja keras mencari nafkah untuk kehidupan yang lebih baik.
 
“Aku berjanji, setelah dewasa nanti Aku akan bekerja keras mencari nafkah untuk keluargaku. Aku tidak mau menyusahkan bibiku. Aku ingin membahagiakan adikku satu-satunya.” ujar Tare Iluh dalam hati.
 
Waktu berjalan, Tare Iluh, si sulung, telah berubah menjadi pria dewasa yang gagah tampan dengan wajah bersih bersinar. Sementara Beru Sibou menjelma menjadi seorang gadis cantik jelita. Suatu hari Tare Iluh menyampaikan keinginannya pada sang bibi dan juga adiknya Beru Sibou, bahwa ia ingin merantau ke kota. Tare Iluh ingin hidup mandiri. Ia berjanji suatu saat akan membalas kebaikan bibinya yang telah mengasuh mereka dari kecil.
 

Tare Iluh Pergi Merantau

"Wahai Bibiku, wahai Adikku, aku ingin pergi merantau ke kota untuk mencari nafkah. Sudah lama bibi mengasuh kami, aku ingin mencari nafkah di kota agar suatu saat bisa membalas kebaikan bibi." kata Tare Iluh.
 
"Jika memang sudah menjadi kehendakmu, Bibi tak bisa melarang Nak. Berhati-hatilah di negeri orang. Bibi akan selalu mendoakanmu." kata sang bibi.
 
"Aku tak mau ditinggal kakak, tapi mau bagaimana lagi. Kakak harus berjanji akan segera kembali setelah berhasil nanti." berat hati Beru Sibou merelakan kepergian kakaknya.
 
“Tentu saja adikku. Kakak pasti akan kembali.” kata Tare Iluh.
 
Tare Iluh kemudian pergi merantau ke kota dengan membawa bekal yang disiapkan oleh bibinya. Ia merasa sangat sedih meninggalkan adik dan bibinya tercinta, namun sebagai seorang anak sulung, ia merasa bertanggung jawab untuk memberikan penghidupan yang lebih baik bagi mereka berdua. Ia tidak ingin terus menerus hidup dalam kemiskinan.
 

Tare Iluh Bermain Judi

Sesampainya di kota, Tare Iluh kemudian mengerjakan apa saja agar bisa menghidupi dirinya. Upah hasil bekerja sebagian ia tabung. Namun, lambat laun ia merasa penghasilan yang ia raih tidak sebanding dengan kerja kerasnya. Ia kemudian tergoda untuk bermain judi. Dengan mempertaruhkan uang hasil bekerjanya yang tidak seberapa banyak, Tare Iluh main judi. Beruntung saat itu ia memenangkan perjudian. Hal ini membuatnya menjadi ketagihan bermain judi. 
 
“Buat apa Aku bekerja keras sepanjang hari namun hasilnya tidak sepadan. Sementara hanya dengan mempertaruhkan sedikit uang di meja judi, aku bisa mendapat banyak uang. Lebih baik aku bermain judi saja.” kata Tare Iluh.
 
Semenjak saat itu Tare Iluh menjadi malas bekerja. Tiap hari kerjanya hanya bertaruh uang di meja judi. Hingga akhirnya ia terlilit hutang yang sangat banyak akibat kalah berjudi. Karena tidak sanggup membayar hutang-hutangnya, Tare Iluh mendapat hukuman pasung atau penjara oleh penduduk setempat.
 

Beru Sibou Bertemu Kakek Tua

Sementara itu di desa, sepeninggal Tare Iluh, Beru Sibou merasa sedih. Ia sangat ingin bertemu dengan kakak yang ia cintai. Telah berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun kakak yang dicintainya itu tak kunjung pulang. Beru Sibou merasa khawatir dengan keselamatan kakaknya.
 
“Hai Beru Sibou, Aku mendengar kabar dari negeri orang bahwa kakakmu adalah seorang penjudi berat. Ia kini tengah dipasung karena tidak mampu membayar hutang-hutangnya.” kata seorang penduduk desa.
 
Setelah sekian lama sang kakak pergi di rantau orang, muncullah kabar dari orang-orang di kampung yang mengatakan bahwa Tare Iluh telah berubah menjadi seorang penjudi. Menurut kabar, Tare Illuh saat ini terancam mendapat hukuman pasung karena terlilit hutang sangat besar. Mendengar kabar ini, Beru Sibou menjadi semakin bersedih. Ia hanya bisa menangis setiap hari.
 
“Duhai kakakku tercinta, benarkah kata orang-orang desa bahwa Engkau kini tengah dipasung di negeri orang?” Beru Sibou meratap.
 
Suatu hari, Beru Sibou berpapasan dengan seorang kakek tua. Kakek tersebut bertanya pada Beru Sibou kenapa wajahnya sedih.
 
"Kenapa wajahmu sedih Nak? Ada masalah apa? Mungkin Kakek bisa membantumu." tanya kakek tua.
 
"Aku sedang sedih memikirkan kakakku. Namanya Tare Iluh Kek. Ia kini di negeri orang terancam dihukum pasung karena terlilit hutang. Aku ingin sekali bertemu untuk menolong kakakku satu-satunya." kata Beru Sibou.
 
"Oh rupanya engkau adik Tare Iluh ya. Kakek belum pernah bertemu dengannya tapi pernah mendengar namanya. Kakek dengar ia seorang penjudi berat juga memiliki banyak hutang." kata kakek tua.
 
"Benar Kek. Lalu apa Kakek tahu dimana negeri tempat kakakku merantau?" tanya Beru Sibou.
 
"Entahlah, Kakek juga tak tahu dimana. Maaf Nak, kakek tak bisa membantumu tapi kalo boleh Kakek memberi saran, cobalah Nak Beru memanjat pohon tinggi kemudian bernyanyilah dan panggillah nama kakakmu. Siapa tahu kakakmu bisa mendengarnya." kakek tua memberinya saran.
 
Beru Sibou pun menuruti saran kakek tua. Ia mencari pohon yang paling tinggi kemudian memanjatnya. Setelah tiba di puncak pohon, Beru Sibou bernyanyi sambil memanggil-manggil nama kakaknya. 
 
“Tare Iluh, kakakku, dimanakah Engkau? Pulanglah Kak. Hai penduduk negeri yang memasung Kakakku! Aku mohon bebaskanlah ia sekarang juga.” Beru Sibou mengulang-ulang memanggil kakaknya.
 
Namun ia tidak juga mendapatkan hasil. Setelah berjam-jam memanggil nama kakaknya, akhirnya Beru Sibou merasa kelelahan. Ia memutuskan untuk berdoa kepada Yang Maha Kuasa.
 

Beru Sibou Berubah Menjadi Pohon Aren

"Ya Tuhanku! Hamba ingin bertemu dengan kakak Hamba agar bisa menolongnya. Biarlah Hamba yang membayar hutang-hutangnya. Hamba rela air mata, rambut dan seluruh tubuh hamba dimanfaatkan oleh penduduk negeri yang menghukum kakak Hamba." Beru Sibou berdoa.
 
Yang Maha Kuasa mengabulkan permintaan Beru Sibou. Selesai Beru Sibou berdoa, tiba-tiba saja angin bertiup kencang disusul hujan deras dengan kilat menyambar-nyambar bumi. Pada saat itulah Beru Sibou tiba-tiba berubah menjadi sebuah pohon Aren. Tubuhnya berubah menjadi Pohon Aren yang dapat menghasilkan buah kolang-kaling sebagai bahan makanan. Air mata Beru Sibou berubah menjadi tuak atau nira yang dijadikan minuman oleh penduduk negeri. Sedangkan rambutnya digunakan oleh penduduk sebagai ijuk untuk membuat atap rumah.

 

 

Referensi:
  1. Komandoko, Gamal. 2013. Koleksi Terbaik 100 plus Dongeng Rakyat Nusantara, PT.Buku Seru.
  2. Adi Seta, Mahadewa. 2013. Kumpulan Dongeng Asli Nusantara. Yogyakarta: Idea World Kidz.
  3. Carita Sato (https://caritasato.blogspot.com/2013/12/asal-mula-pohon-aren-cerita-sumatera.html)

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya