budaya
349 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Kenduri Laut #DaftarSB19
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Tradisi satu ini merupakan tradisi sedekah laut atau kenduri laut yang khas dari Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.   Apakah Tradisi Kenduri Laut itu?   Tradisi Kenduri Laut adalah salah satu tradisi tahunan yang sering dilakukan masyarakat pesisir di Pulau Sumatera, salah satunya di daerah Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Tradisi ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat atas hasil laut yang mereka dapatkan. Selain sabagai upacara adat, Tradisi Kenduri Laut ini juga menjadi salah satu daya tarik bagi para wisatawan yang datang kesana. Karena selain dilakukan acara ritual yang bersifat sakral, tradisi ini kemudian juga dimeriahkan dengan berbagai acara seperti perlombaan, pertunjukan dan acara hiburan lainnya.   Asal Usul Tradisi Kenduri Laut   Tradisi Kenduri Laut ini merupakan salah satu tradisi warisan budaya masyarakat pesisir di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Tradisi sejenis juga b...

avatar
Krisna Aryan
Gambar Entri
Mandadang, Inkubator Pasca Melahirkan Orang Batak #DaftarSB19
Pengobatan dan Kesehatan Pengobatan dan Kesehatan
Sumatera Utara

Dadang; mandadang; berasal dari bahasa Batak yang berarti menyinari sesuatu hingga menjadi panas mengenai matahari. Bisa juga berupa menghangatkan diri dengan api unggun yang biasa dilakukan para pendaki gunung saat malam. Umumnya kata mandadang digunakan dalam konteks menghangatkan diri. Jika berdasarkan kegiatannya, mandadang adalah menghangatkan badan menggunakan bara(arang) dari kayu bakar. Dilakukan oleh ibu-ibu di Suku Batak yang baru saja melahirkan. Cara melakukan mandadang adalah dengan mendekatkan badan si ibu dengan kayu bakar pada tungku masak atau api unggun dengan berjarak 1-2 meter. Bisa juga dengan meletakan arang kayu bakar di kolong tempat tidur si ibu. Mandadang dilakukan selama satu bulan tapi karena perkembangan jaman berkurang menjadi satu minggu. Mendadang dilakukan karena banyaknya darah yang keluar saat melahirkan, baik saat melahirkan dan pasca melahirkan. Kekurangan darah menyebabkan tubuh menjadi kedinginan. Ditambah beberapa wilayah Batak m...

avatar
Cicilia Sri Bintang Lestari
Gambar Entri
Kertas Kulit Alim #DaftarSB19
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Utara

Kulit kayu alim (Aquilaria) adalah bahan utama yang digunakan untuk membuat laklas, alas tulis dalam naskah Batak. Kulit kayu alim yang dipakai bukanlah kulit luar yang sudah kering dan mati, melainkan lapisan dalam yang tidak keras. Proses produksinya memerlukan keahlian khusus yang tidak dimiliki sembarangan orang. Pertama-tama kayu dipanen dan dikeringkan, kemudian dipilih ukurannya yang cocok untuk keperluan menulis. Kemudian setelah kulit kayu dikelupas, kulit luar yang kering dipisah dari kulit dalamnya. Kupasan kulit kayu tersebut bisa mencapai 15 meter dan lebar 60 cm. Kulit kayu alim tidak ditempa seperti daluwang. Jika ukuran panjang lembaran tidak sesuai yang diinginkan, maka lembaran ditempelkan. Kemudian, kedua ujungnya dipotong lurus dan permukaannya diratakan menggunakan pisau. Berikutnya dihaluskan menggunakan dedaunan. Daun yang digunakan biasanya jenis Ficus Ampelas burm. Tahap yang paling sulit dalam memproses kulit kayu alim adalah saat melipat, sebagaimana yang...

avatar
Septia_hermawati
Gambar Entri
Tarian Bungong Jeumpa #DaftarSB19
Tarian Tarian
Sumatera Utara

TARI TRADISIONAL ’’BUNGONG JEUMPA’’   Sinopsis Tari Bungong Jeumpa Tari bungong jeumpa berasal dari   Ketika mendengar “Bungong Jeumpa” setiap orang akan mengingat Aceh. Kemegahan Lagu Bungong Jeumpa seolah telah tersebar hingga ke pelosok negeri, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di mancanegara. Berikut sepenggal lirik lagu yang sangat populer itu, namun kadang keliru dilafalkan: LIRIK LAGU- Bungong Jeumpa, Bungong Jeumpa meugah di Aceh. Bungong teuleubeh-teuleubeh indah lagoina. Bungong Jeumpa, Bungong Jeumpa meugah di Aceh.  Bungong teuleubeh-teuleubeh indah lagoina. Puteh kuneng meujampu mirah. Bungong si ulah indah lagoina. Puteh kuneng meujampu mirah. Bungong si ulah indah lagoina. Lam sinar buleun lam sinar buleun Angen peu ayon. Duroh meususon-meususon yang mala mala. Mangat that mubee meunyo tatem com....

avatar
Febby11
Gambar Entri
Panukkup #DaftarSB19
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Utara

(sumber : google) Partukkoan - Samosir Suku Batak memiliki banyak keanekaragaman budaya di dalamnya. Nilai-nilai seni dalam budaya batak juga cukup unik. Namun ternyata, selain budaya, batak juga memiliki banyak jenis makanan kuliner yang luar biasa nikmatnya. Demikian kata N. Pela Br. Nadeak seorang pedagang makanan kuliner di pangururan samosir. Disebutkannya, Ada banyak makanan andalan batak, misalnya Ikan Arsik, Manuk Na Pinadar, Pohul-Pohul, Mi Gomak, Lappet, Ikan Bakar dan banyak lagi. Akan tetapi saat ini, ada makanan kuliner yang sejak dahulu ada kini sudah jarang ditemukan. Makanan itu adalah "kue panungkup". "Untuk makanan kuliner yang satu ini sudah jarang ditemukan, bahkan sangat jarang. Padahal dulu, Panungkup termasuk kue andalan dan juga sering menjadi makanan serapan pagi orang batak." ucap Boru Nadeak. Diteruskannya, Kue Panungkup merupakan salah satu makanan yang sangat diminati. Bahan baku alaminya membuat makanan tersebut menjadi sebuah ciri khas d...

avatar
Putrichrstn
Gambar Entri
NI'OGOLILIMO
Ornamen Ornamen
Sumatera Utara

Ini adalah simbol biasa dalam budaya Nias. Ini melambangkan bagian dalam buah. Ada segmen yang berbeda, tapi kulit luar memegang itu bersama-sama, seperti budaya orang Nias. Sumber:  http://www.museum-nias.org/istiadat-nias/

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
HAGU LASO
Ornamen Ornamen
Sumatera Utara

Ukiran kayo menggabungkan beberapa simbol dari budaya Nias. Ukiran ini di tempatkan di dinding ruang utama di rumah rajah desa (Omo Sebua) Sumber:  http://www.museum-nias.org/istiadat-nias/

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Upacara Harimau (Famatö Harimao)
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Pada zaman dulu di wilayah Maenamölö, Nias Selatan ada sebuah upacara di mana patung harimau diusung dan diarak keliling. Karena tidak ada harimau di Nias, patung itu (Adu Harimao) tampak lebih seperti anjing berkepala kucing. Upacara sakral ini digelar sekali setiap tujuh atau empat belas tahun. Usungan patung harimau itu kemudian dipatahkan dan patung harimau dibuang di sungai. Upacara tersebut dinamakan ‘Famatö Harimao’. Masyarakat lokal percaya bahwa semua dosa yang mereka lakukan selama tahun-tahun sebelumnya akan hanyut bersama dengan patung. Karena sebagian besar dari Orang Nias menjadi Kristen, upacara Famatö Harimao tidak lagi dirayakan. Dalam upaya untuk melestarikan dan merevitalisasi budaya lokal, upacara perarakan ini kadang-kadang dilakukan di Nias Selatan di acara-acara tertentu. Hari ini, upacara telah berubah nama menjadi 'Famadaya Harimao' (perarakan patung harimau).   sumber: https://www.museum-nias.org/istiada...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Warna, lambang dan pola Nias
Ornamen Ornamen
Sumatera Utara

Warna Nias adalah merah, kuning dan hitam. Arti dari warna adalah: Kuning (emas): mewakili kekayaan, kemuliaan dan kesuksesan. Merah (darah): mewakili keberanian dan keganasan pendekar Nias, serta marga mereka dan keluarga. Hitam (tanah): mewakili tanah air mereka dan tanah yang subur di Nias, serta ketabahan dari orang-orang biasa. Pakaian tradisional selalu menggunakan kombinasi dari tiga warna tersebut. Perempuan dari selatan memakai pakaian yang didominasi warna kuning, sementara perempuan di utara memakai pakaian yang didominasi warna merah. Pakaian tradisional juga menggabungkan pola dan lambang desain tertentu. Yang paling biasa digunakan adalah deretan corak segitiga, yang disebut 'Ni'ohulayo'. Bentuk segitiga menyerupai kiat tombak dan pola ini melambangkan semangat kepahlawanan dari Orang Nias. Pola ini tidak hanya digunakan dalam pakaian tradisional, namun saat ini sering dikaitkan dengan budaya atau apapun yang m...

avatar
Deni Andrian