Tarian
Tarian
Tarian Sumatera Utara Aceh
Tarian Bungong Jeumpa #DaftarSB19
- 15 Februari 2019
TARI TRADISIONAL ’’BUNGONG JEUMPA’’
 
Sinopsis Tari Bungong Jeumpa
Tari bungong jeumpa berasal dari Ketika mendengar “Bungong Jeumpa” setiap orang akan mengingat Aceh. Kemegahan Lagu Bungong Jeumpa seolah telah tersebar hingga ke pelosok negeri, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di mancanegara. Berikut sepenggal lirik lagu yang sangat populer itu, namun kadang keliru dilafalkan:
LIRIK LAGU-
Bungong Jeumpa, Bungong Jeumpa meugah di Aceh.
Bungong teuleubeh-teuleubeh indah lagoina.
Bungong Jeumpa, Bungong Jeumpa meugah di Aceh.
 Bungong teuleubeh-teuleubeh indah lagoina.
Puteh kuneng meujampu mirah.
Bungong si ulah indah lagoina.
Puteh kuneng meujampu mirah.
Bungong si ulah indah lagoina.
Lam sinar buleun lam sinar buleun Angen peu ayon.
Duroh meususon-meususon yang mala mala.
Mangat that mubee meunyo tatem com.
Leupah that harom si Bungong Jeumpa.
Mangat that mubee meunyo tatem com.
Leupah that harom si Bungong Jeumpa.
-TERJEMAHAN-
Bunga Cempaka, Bunga Cempaka terkenal di Aceh.
Bunga yang sangat indah rupanya.
Bunga cempaka, bunga cempaka terkenal di Aceh.
Bunga yang sangat indah rupanya.
Putih kuning bercampur merah.
Bunga setangkai indah sekali.
Putih kuning bercampur merah.
Bunga setangkai indah sekali.
Dalam sinar bulan dalam sinar bulan Angin ayunkan.
Jatuh bersusun-bersusun yang layu-layu.
Dalam sinar bulan dalam sinar bulan angin ayunkan.
Jatuh bersusun-bersusun yang layu-layu.
Sungguh harum wanginya kalo dicium.
Sungguh harum sekali si Bunga Cempaka.
-SEBAGAI KEBANGGAAN SUKU ACEH-
Bungong Jeumpa adalah bunga kebanggaan Suku Aceh. Di luar Aceh, bunga ini dikenal dengan sebutan bunga cempaka. Dahulu Bungong Jeumpa tumbuh liar di Bumi Serambi Mekkah karena Bungong Jeumpa memang merupakan tumbuhan endemik yang tumbuh subur dengan sendirinya tanpa ditanam terlebih dahulu. Pohon-pohonnya yang tinggi dan besar mampu menyangga dahan dan ranting dengan bunga yang cukup banyak sehingga mengeluarkan keharuman yang khas di Aceh.
Ironinya, saat ini pertumbuhan Bungong Jeumpa  semakin langka, semakin sulit ditemukan. Tak salah jika banyak generasi muda bertanya, “yang mana Bungong Jeumpa itu? “seperti apa Bungong Jeumpa itu?” Faktanya, Bungong Jeumpa lebih dari sekedar bunga yang indah karena keberadaannya telah mempengaruhi banyak hal dalam kebudayaan Suku Aceh. Mulai dari upacara tradisi hingga ukiran pada bangunan-bangunan bersejarah. Bungong Jeumpa  turut memberi nilai estetika dalam sejarah peradaban Suku Aceh.
-BUNGONG JEUMPA SEBAGAI PELENGKAP TRADISI
Orang Aceh menggunakan Bungong Jeumpa untuk berbagai kepentingan. Warnanya yang menarik; kuning, hijau, dan kemerahan menjadi alasan selain karena disyaratkan berdasarkan aromanya yang khas dan tidak dimiliki bunga lain. Dalam tradisi masyarakat Aceh, Bungong Jeumpa dijadikan simbol keindahan. Kita sering mendapatkan Bungong Jeumpa dijadikan bagian dari kelengkapan upacara tradisi karena keharumannya. Dalam upacara perkawinan, kuncup Bungong Jeumpa dijadikan hiasan kepala Dara Baro  (Pengantin). Seiring perubahan masa di mana Bungong Jeumpa semakin sulit ditemukan, maka posisi Bungong Jeumpa digantikan oleh kuncup bunga melati.
Bungong Jeumpa juga dijadikan campuran pada air di dalam mundam dalam upacara Manoe Pucok, tradisi memandikan mempelai perempuan menjelang hari ijab-kabul pernikahannya. Kelopak-kelopak Jeumpa dilepaskan dari tangkainya dicampurkan dengan aneka bunga berwarna-warni lainnya ke dalam mundam. Selain itu, Bungong Jeumpa juga dijadikan campuran wewangian air untuk ziarah makam. Dalam tradisi masyarakat Aceh, ziarah makam diikuti dengan menyiram makam sebanyak tiga kali dari ujung kepala ke ujung kaki dengan menggunakan air yang telah dicampurkan dengan bunga-bunga yang harum, salah satunya adalah Bungong Jeumpa, ditambahkan mawar, melati, seulanga, dan bunga lainnya yang tersedia.
Demikianlah Bungong Jeumpa memberi pengaruh terhadap kehidupan masyarakat Aceh. Keharumannya selamanya akan terkenang. Secara filosofis ia menjelma dalam kehidupan untuk mengharumkan akhlak Suku Aceh agar menjadi figur manusia yang pantas untuk dikenang oleh dunia.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline