bali
312 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Seni Pertunjukan Palebat
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Aceh

Tari pelebat ini merupakan tari pedang yang mengambarkan semangat ketangkasan, kecekatan rayat Aceh Tenggara dalam mengahapi musuh dan mendidik mental kepahlawanan dalam mempertahankan Bangsa dan Negara. Kata “Pelebat” berasal dari kata “Khubat” yakni suatu perkelahian yang menunjukkan keperkasaan dan kelihaian seseorang menggunakan senjata berupa benda tajam seperti pisau Mekhemu atau pedang. Karena pedang hanya digunakan untuk melawan musuh, terutama saat peperangan, dalam kesenian Pelebat tidak dibenarkan menggunakan pedang sungguhan. Penggantinya berupa sebilah bambu yang sudah diraut. Kesenian ini biasanya dipertunjukkan saat acara perkawinan, yaitu saat penjemputan mempelai laki-laki dari rumah mempelai perempuan. Kegiatan ini disebut dengan Nipengembunan. Kedua belah pihak akan mempersiapkan pemain andalannya dalam memperagakan Pelebat tersebut. Pelebat juga sering dihelat pada saat menjamu tamu-tamu kehormatan yang datang dari luar. Akan tetapi pelebat dewasa ini sudah sang...

avatar
Widra
Gambar Entri
Tradisi Balamang
Ritual Ritual
Aceh

Tradisi Balamang sudah lama dilakukan oleh masyarakat Aneuk Jamee di Kabupaten Aceh Selatan Provinsi Aceh. Balamang berarti tradisi memasak lemang yang dilakukan kaum perempuan pada hari Mak Meugang yang pelaksanaannya bersamaan dengan tradisi Mambantai pada sehari menjelang Ramadhan atau sehari sebelum hari raya Idul Fitri maupun perayaan Idul Adha. Lemang pada acara Balamang tersebut dimasak bersama-sama oleh semua perempuan anggota keluarga yang biasanya diikuti oleh tiga generasi; nenek, ibu dan anak perempuan. Dalam balamang mereka mendapat porsi tugas masing-masing sesuai usianya. Mereka bekerja sampai lemang tersebut masak di atas bara api. Balamang ini digunakan sebagai panganan bersama gulai daging sebagai antaran ke rumah orangtua, tetangga yang miskin serta anak-anak yatim-piatu pada hari-hari besar tersebut. Dalam masyarakat Aneuk Jamee di Aceh Selatan Provinsi Aceh, dalam menyambut datangnya bulan ramadhan, selain diselengarakan tradisi Mambantai, pada hari yang sama d...

avatar
Widra
Gambar Entri
Upacara Menjangke Rambut Budak
Ritual Ritual
Aceh

Upacara Menjangke Rambut budak merupakan sebuah ritual yang dilakukan oleh masyarakat Tamiang untuk melakukan potong rambut pada anak bayi. Biasanya upacara ini dilakukan beriringan dengan mengayun bayi. Proses mengayun bayi dilakukan diayunan yang terbuat dari 7, 5 atau 3 helai kain panjang. Ayunan digantungkan ditengah ruangan, yaitu ditengah-tengah para tamu dan kelompok marhaban. Bayi dibaringkan di dalam ayunan dan marhaban pun dimulai sambil mengayun bayi secara perlahan-lahan penuh khidmat. Pada saat kelompok marhaban mulai berdiri, bayi diangkat dari ayunan oleh salah seorang anggota keluarga yang ditunjuk oleh ayah si bayi. Anggota keluarga tadi dengan didampingi oleh seorang pengapit yang membawa talam berisikan ketan (pulut) kuning, seperangkat tepung tawar, kelapa muda betebuk ukiran dan kelapa tumbuh, pisau lipat serta gunting, berjalan sambil membawa bayi mengelilingi orang ramai. Tuan guru atau imam mulai mencukur rambut bayi, sekurang-kurangnya 7 orang secara bergilira...

avatar
Widra
Gambar Entri
Pengobatan Penyakit Batu Karang
Pengobatan dan Kesehatan Pengobatan dan Kesehatan
Aceh

Penyakit batu karang atau yang dikenal juga dengan sebutan kencing batu adalah mereka yang sulit untuk membuang air kecil dan tidak jarang disertai dengan rasa sakit atau nyeri di bagian pinggang atau buah pinggul. Tidak jarang juga ada yang sampai berdarah jika sedang buang air kecil. Bahan, alat dan cara pembuatan: Daun Alpokat, direbus dan airnya diminum. Buah mengkudu mengkal, diperam sampai masak kemudian ditumbuk bersama dengan gula batu, airnya diminum satu gelas setiap pagi sebelum makan makanan apapun lainnya. Daun tempuyung lima lembar direbus dan airnya diminum. Bayam duri (daun, Batang dan akar-akarnya) direbus dengan diberi sedikit garam lalu airnya diminum. Pucuk Nipah dan tutup bumi direbus airnya diminum. Daun kaji beling, daun kumis kucing, akar ilalang semuanya direbus hingga air yang digunakan untuk rebusannya tuang ke dalam gelas lalu air ini di minum pagi dan malam. Tepung daun kancing baju, tepung dau alpokat, tepung kumis kucing. Semuanya...

avatar
Widra
Gambar Entri
Pengobatan Sakit Kepala
Pengobatan dan Kesehatan Pengobatan dan Kesehatan
Aceh

Bahan: tumbuhan gambir sepotong, dihancurkan dengan diberi air sedikit dan kemudian ditempelkan pada dahi Jeruk nipis yang dipotong diberi kapur sedikit selanjutnya ditempelkan pada dahi. Pelepah birah yang dibelah dengan sepah sirih diikatkan di kepala Kulit manis direndam beberapa saat kemudian di giling secara halus, dicampur lagi dengan buah pala dan selanjutnya ditempelkan sepanjang dahi. Isi buah pisang Ambon yang masih muda dikeruk isinya dan ditempelkan disepanjang dahi. Daun bunga melur diremas airnya dan diendapkan sehingga menjadi seperti agar-agar lalu ditempelkan ke seluruh kepala kalau perlu rambut dicukur. jJeruk perut ditambah daun kedondong pagar ditambah air kelapa, kesemuanya diremas kemudian dibubuhkan di kepala. Disamping itu ada pula cara lain yaitu pagi-pagi sekali sesudah shalat subuh ambillah air satu timba kemudian dengan tangan air tersebut dibubuhi pada kepala (dilakukan 21 kali setiap pagi selama 7 hari) Pucuk kundur, Pucuk belimbing, Puc...

avatar
Widra
Gambar Entri
Putri Burung dan Uyem Gading
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Aceh

Cerita ini mengisahkan persahabatan yang sangat baik dan patut diteladani antara tokoh Uyem Gading, yang merupakan anak seorang pembersih kandang kuda, dan Esahdeli, anak seorang putri raja. Saat beranjak dewasa, Uyem Gading memutuskan untuk merantau dan berpisah dengan Esahdeli. Sejak saat itu, Esahdeli hanya bermain sendirian di dalam istana. Kehilangan teman bermainnya, Esahdeli sangat kesepian dan dilanda kesedihan yang mendalam. Akhirnya ia berubah wujud menjadi seekor burung. Namun, tanpa disengaja sepasang sahabat itu kembali bertemu. Esahdeli pun kembali ke wujud asalnya sebagai manusia dan pulang ke kampung halamannya bersama Uyem Gading, menjalani hidup layaknya sepasang saudara. Cerita ini mengajarkan tentang nilai-nilai persahabatan seperti menghargai semua orang tanpa membeda-bedakan satu sama lain tanpa memandang latar belakang.

avatar
Widra