Balapis merupakan kue lapisnya masyarakat Manado, Sulawesi Utara. Sesuai dengan namanya, makanan ini memiliki beberapa lapisan dengan dua warna. Rasanya yang manis dan legit, mampu membuat balapis ini menjadi camilan bersantai bersama keluarga dan teman-teman. Bahan serta proses pembuatannya cukup mudah, sehingga kalian dapat mencoba membuatnya sendiri dirumah. Tertarik mencoba? Berikut bahan-bahan yang kalian butuhkan untuk membuat balapis beserta langkah pembuatannya : Bahan-bahan : 250gr tepung terigu 200gr gula pasir 900ml santan matang dari 1 butir kelapa 25gr coklat bubuk 50ml air 6 lembar daun pandan 10 lembar daun suji Sejumput garam Minyak untuk olesan loyang Langkah pembuatan : Blender air, daun pandan dan daun suji. Selanjutnya peras dan saring daun-daun yang telah diblender tadi, kemudian ambil air hasil dari blender sebanyak 70ml. Jika kalian ingin lebih mudah, kalian bisa pakai pasta pandan....
Tradisi turun-menurun dari nenek moyang yang dilestarikan oleh suku Dani Papua ini rupanya masih juga dilakukan oleh sebagian wanita dewasa yang yang tinggal disana hingga saat ini. Tradisi yang terlihat sungguh menyakitkan kaum wanita ini ternyata punya makna yang begitu menyentuh. Bila ditanya mengapa bisa sampai menyakiti dirinya sendiri dengan memotong jari ruas keruas. Itu semua karna bentuk dari rasa cinta mereka terhadap keluarga/kerabat mereka (ibu, anak, suami, saudara kandung, dsb) yang meninggal dunia. Maka rasa kehilangan mereka buktikan dengan pemotongan ruas jari-jari mereka. Menunjukan pembuktian bahwa mereka begitu merasa kehilangan mendalam dan menyakitkan setelah ditinggal oleh kerabat/keluarga mereka. Benar-benar menyentuh hati ya jika tau alasannya. Meskipun pemotongan ini biasanya dilakukan oleh wanita dewasa (ibu, nenek, tertua) saja namun tidak menutup kemungkinan juga untuk para pria dewasa( ayah tertua, atau kakek) pun iku...
Tari Salonreng merupakan seni pertunjukan tradisional dari daerah Makassar , Provinsi Sulawesi Selatan . Salonreng artinya selendang . Tarian ini dipercaya berasal dari sebuah mitos dari zaman kerajaan Gowa (abad XVII). Pada masa itu, masyarakatnya masih menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Tari ini merupakan tari pemujaan kepada Batara (dewa) penguasa bumi dan langit, serta pemujaan pada arwah leluhur. Tarian ini tergolong tarian kuno yang sarat dengan nuansa ritual karena hanya ditarikan pada acara tertentu. Tari Salonreng merupakan salah satu bagian dari upacara ritual accera’ ase yang menyimpan makna-makna. Makna simbolis tari Salonreng dalam upacara accera’ ase adalah sebagai penghubung komunikasi antara alam manusia dan alam gaib yang diyakini dapat memengaruhi kasannangngang pakmai (ketenangan...
Tari Sanduk merupakan salah satu tarian khas dari Madura. Belum dapat dipastikan makna dari kata Sanduk atau yang biasa pula disebut Sandur ini. Tarian ini memiliki ciri khas dibawakan oleh belasan hingga puluhan orang (kolosal) dengan menggunakan kostum baju adat Madura yaitu pesa`an (baju adat bagi laki-laki) dengan aksesoris celurit dan kebaya rancongan tanpa kutu baru (baju adat bagi wanita) dengan warna yang mencolok. Tari Sanduk pada mulanya difungsikan sebagai salah satu rangkaian ritual adat di Madura, namun seiring dengan perkembangan zaman, tarian ini seringkali ditampilkan pada acara festival kesenian atau karnaval daerah Jawa Timur. Tari Sanduk biasanya diiringi dengan musik khas Madura. Meskipun tidak ada ketentuan khusus dalam gerakan maupun kostum yang dipakai, tarian ini memiliki kekhasan dalam keselarasan gerakan, di mana antara pihak laki-laki dan wanita memiliki variasi gerakan yang berbeda namun tetap kompak dan seirama. Nilai kebersamaan dan suka cita ya...
Upacara Seren taun merupakan upacara tahunan di Cigugur-Kuningan. Tema seni budaya ini adalah masyarakat agararis terkait hasil panen yang diterima pada tahun yang akan berlalu. Tema utamanya adalah mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah yang telah diterima seiring dengan harapan agar dimasa yang akan datang, hasil panen seluruh anggota masyarakat dapat lebih melimpah lagi. Kita dapat melihat banyak kesenian khas sunda pada perhelatan/ event acara Siren Taun. Upacara ini juga merupakan silaturahmi/ hari berkumpulnya masyarakat sunda dari lokasi lain. Penyelenggaraan dimulai dengan upacara ngajayuk (menyambut) pada tanggal 18 Rayagung, kemudian dilanjutkan pada tanggal 22 Rayagung dengan upacara pembukaan padi sebagai puncak acara, dengan disertai beberapa kesenian tradisional masyarakat agraris sunda tempo dulu, seperti ronggeng gunung, seni klasik tarawangsa, gending karesmen, tari bedaya, upacara adat ngareremokeun dari masyarakat kan...
Masyarakat Sunda memiliki cara hidup yang masih tradisional dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Cara hidup ini dapat terlihat dalam prilaku, ekspresi, maupun kebiasaan dalam menjalani setiap detik hidup yang ada di depan mata. Kearifan lokal inilah yang direkam dan menjadi inspirasi dalam gerakan tari kamonesan, tari kreasi asal Jawa Barat. Tari Kamonesan merupakan tari berpasangan yang ditarikan oleh 8 orang yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 4 orang perempuan. Penampilan para penari pun ditampilkan semenarik mungkin dengan kostum dengan warna yang terang dan cerah seperti merah, biru, kuning dan hijau. Untuk penari pria menggunakan kostum berupa celana pangsi lengkap dengan ikat kepala sementara untuk penari perempuan mengenakan kebaya lengkap dengan tutup kepala. Satu yang unik dalam tarian ini, adanya ornamen bakul yang dibawa penari perempuan sebagai cerminan kehidupan tradisional masyarakat Sunda. Tari Kamonesan dibuka dengan penari pria yang mempertonto...
Manusia memiliki dua sisi yang selalu melekat dalam dirinya yakni baik dan buruk. Sepanjang hidupnya, terkadang manusia harus menggunakan topeng untuk menutupi identitasnya. Topeng atau yang biasa disebut kedok ini akan terus melekat selama manusia menjalani kehidupannya. Dua sisi kehidupan inilah yang menjadi inspirasi dari tari kedok ireng tarian yang berasal dari Jawa Barat. Pada awal tarian, tiga orang penari duduk bersila di tengah panggung. Dengan kostum berwarna cerah, kemudian mereka membungkuk dan tidak lama mereka berdiri dan sudah memakai topeng yang berwarna merah muda. Kemudian dari samping panggung muncul tujuh penari yang melengkapi formasi tari kedok ireng. Dengan gerakan yang lentur, mereka berpasang-pasangan menari-nari dengan menggunakan topeng. Formasi berpasangan ini seperti menandakan bahwa dua sisi baik dan buruk akan selalu ada dalam diri manusia. Kesepuluh penari terlihat semakin enerjik dengan sesekali melompat dan melemparkan selendang. Di lain ger...
Perlahan-lahan 7 orang penari yang semuanya laki-laki masuk ke panggung, dengan busana serba kuning layaknya hulu balang kerajaan mereka melakukan gerakan seperti sedang bersiap untuk perang. Gerakan-gerakan yang membentuk formasi seperti siap memanah lawan ini menjadi bagian gerakan tari yang tersaji di tari Wangsa Suta, tari kreasi dari Jawa Barat. Tari Wangsa Suta termasuk tari kelompok. Tari ini menampilkan sosok Wangsa Suta sebagai pemimpin. Gerakan para penari Wangsa Suta terlihat seperti memperlihatkan aneka bentuk formasi dalam peperangan. Dua penari di depan membentuk formasi dan meloncat dengan rancak sambil berputar. Gerakan-gerakan penari pada awal-awal tarian seperti sedang menggambarkan keadaan akan bersiap perang. Pergerakan tangan dan kaki yang perlahan-lahan dan tatapan mata para penari yang menoleh ke kanan ke kiri sambil berjalan di sekitar area panggung. Tari ini pun semakin hidup dengan iringan musik gamelan yang sekilas seperti alunan musik bali hanya saja...
Tari ini menggambarkan ekspresi kegembiraan para pemetik teh dikala pagi menjelang. Raut wajah penuh keceriaan terpancar dari pekerja yang bekerja dengan penuh semangat untuk menghidupi keluarganya. Inilah tari panarat, tari yang menggambarkan keseharian para pekerja pemetik teh yang bekerja memetik teh di kebun saat pagi tiba. Di panggung, empat penari keluar dari dalam bakul dengan gerak perlahan para penari ini beranjak dari bakul dan mengenakan topi caping seakan penuh suka cita menyambut pagi. Ekspresi serta gerakan-gerakan yang dilakukan para penari seakan bersiap untuk berangkat ke kebun teh. Dengan memakai bakul di pundak dan topi caping para penari seperti menggambarkan keceriaan ibu-ibu berangkat menuju kebun teh dan bersiap menjalani pekerjaan memetik daun teh. Satu yang menarik dari tari panarat ini. Para penari memakai topi caping hingga menutupi sebagian wajah seperti pemandangan yang kita lihat di perkebunan teh. Gerakan-gerakan para penari seperti memetik hin...