Tari ini menggambarkan ekspresi kegembiraan para pemetik teh dikala pagi menjelang. Raut wajah penuh keceriaan terpancar dari pekerja yang bekerja dengan penuh semangat untuk menghidupi keluarganya. Inilah tari panarat, tari yang menggambarkan keseharian para pekerja pemetik teh yang bekerja memetik teh di kebun saat pagi tiba.
Di panggung, empat penari keluar dari dalam bakul dengan gerak perlahan para penari ini beranjak dari bakul dan mengenakan topi caping seakan penuh suka cita menyambut pagi. Ekspresi serta gerakan-gerakan yang dilakukan para penari seakan bersiap untuk berangkat ke kebun teh. Dengan memakai bakul di pundak dan topi caping para penari seperti menggambarkan keceriaan ibu-ibu berangkat menuju kebun teh dan bersiap menjalani pekerjaan memetik daun teh.
Satu yang menarik dari tari panarat ini. Para penari memakai topi caping hingga menutupi sebagian wajah seperti pemandangan yang kita lihat di perkebunan teh. Gerakan-gerakan para penari seperti memetik hingga menunduk meletakan hasil petikan terlihat jelas dalam setiap gerakan tari. Sesekali penari yang berjumlah 9 orang yang kesemuanya wanita ini melepas topi caping lalu berputar-putar seperti menggambarkan kegembiraan setelah memetik teh selesai. Iringan musik yang berasal dari bunyi-bunyian alat musik seperti, kendang, gamelan sunda, mengiringi sepanjang tarian membuat tari panarat terlihat hidup. Gerakan-gerakan para penari berpadu dengan alunan musik yang mengikuti setiap gerakan tari.
Kegiatan memetik teh sendiri sangat akrab di beberapa bagian daerah di Jawa Barat seperti di kawasan kebun teh Cisarua, Bogor, salah satunya. Hal inilah yang memberi inspirasi lahirnya tari panarat. Kegiatan buruh pemetik teh dengan pakaian khasnya dengan segala atribut pelengkap seperti bakul yang dijadikan wadah untuk menyimpan hasil petikan teh. Kegiatan petik teh yang digambarkan penuh keceriaan dan penuh suka cita berhasil di terjemahkan dengan baik dalam tari panarat. [Tauhid/IndonesiaKaya]
Sumber: https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/kisah-kehidupan-para-pemetik-teh-dalam-tari-panarat
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dal...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang