|
|
|
|
Tari Wangsa Suta Tanggal 15 May 2018 oleh Arum Tunjung. |
Perlahan-lahan 7 orang penari yang semuanya laki-laki masuk ke panggung, dengan busana serba kuning layaknya hulu balang kerajaan mereka melakukan gerakan seperti sedang bersiap untuk perang. Gerakan-gerakan yang membentuk formasi seperti siap memanah lawan ini menjadi bagian gerakan tari yang tersaji di tari Wangsa Suta, tari kreasi dari Jawa Barat.
Tari Wangsa Suta termasuk tari kelompok. Tari ini menampilkan sosok Wangsa Suta sebagai pemimpin. Gerakan para penari Wangsa Suta terlihat seperti memperlihatkan aneka bentuk formasi dalam peperangan. Dua penari di depan membentuk formasi dan meloncat dengan rancak sambil berputar. Gerakan-gerakan penari pada awal-awal tarian seperti sedang menggambarkan keadaan akan bersiap perang. Pergerakan tangan dan kaki yang perlahan-lahan dan tatapan mata para penari yang menoleh ke kanan ke kiri sambil berjalan di sekitar area panggung. Tari ini pun semakin hidup dengan iringan musik gamelan yang sekilas seperti alunan musik bali hanya saja ada tambahan bunyi suling.
Latar belakang peristiwa perang yang dialami Wangsa Suta dan pasukannya menjadi inspirasi gerakan dari tarian yang berasal dari Sukabumi, Jawa Barat, ini. Para penari yang kesemuanya pria ini dirias setampan mungkin dengan tujuan mempertegas aksen dari para penarinya. Begitu juga dengan pakaian yang dipakai para penari yang mengedepankan desain dan warna yang bersumber pada seni dan tradisi rakyat Jawa Barat.
Tari Wangsa Suta bercerita mengenai pertempuran Wangsa Suta yang merupakan seorang tokoh pemuda yang membuka lahan Tegalan Gunung Parang menjadi Kota Sukabumi. Tujuan Wangsa Suta membuka lahan yang dalam bahasa Sunda berarti ngababakan ini sebagai syarat apabila ingin menikah dengan buah hatinya Nyi Pudak Arum. Kemudian dalam proses membuka lahan tersebut, Wangsa Suta bertempur dengan algojo utusan Demang Kartala yang menculik Pudak Arum. Setelah melalui peperangan yang hebat, Wangsa Suta pun berhasil mengalahkan algojo tersebut. [Tauhid/IndonesiaKaya]
Sumber: https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/sosok-kepahlawanan-wangsa-suta-dalam-tari-wangsa-suta
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |