Resep Wedang Secang adalah salah jenis resep daerah dindonesia yang berasal dari Jawa Tengah dan juga minuman ini yang sangat baik untuk kesehatan karena rempah dalam minuman ini dipercaya mampu menghangakan tubuh, langsung saja kali t4resep membagikan resep dan pembuatanya : Bahan-bahan : 15 gram secang 2 batang serai, ambil bagian putihnya, memarkan 100 gram jahe, bakar 250 gram gula batu 1.800 ml air +Cara membuat : Didihkan air. Masukkan secang, serai, dan jahe diatas api kecil sampai harum. Angkat. Saring. Tambahkan gula batu. Sajikan selagi hangat. +NB : Dalam memasak, ketika merebus, gunakan api yang sedang, namun ketika sudah mendidih kecilkan api. Tunggu beberapa saat hingga hingga sarinya keluar,waktu yang digunakan kurang lebih 15 menit hingga seluruh sarinya keluar. Dalam proses pemasakan lebih baik la...
Resep Wedang Uwuh - Salah satu resep tradisional yang masih eksis sampai sekarang adalah resep minuman Wedang Uwuh. Wedang Uwuh merupakan minuman khas Imogiri, Kecamatan Bantul, Provinsi DIY. Pada awalnya wedang uwuh hanya ada di satu angkringan di dekat makam keluarga raja mataram saja, namun sekarang sudah banyak yang mengenal dan mengkonsumsi Wedang Uwuh diberbagai angkringan di Jogja bahkan sudah ada juga di daerah lain meski tidak sebanyak di Jogja. Asal kata uwuh berasal dari Bahasa Jawa, jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia adalah sampah dedaunan. Dalam perkembangannya, kata uwuh juga bermakna sampah secara umum, sehingga mengesankan kotor dan becek. Nama Wedang Uwuh justru mengundang orang untuk datang, karena penasaran akan kesegaran dan khasiat yang dimilikinya. Sedangkan kata wedang juga berasal dari Bahasa Jawa yang artinya adalah minuman. &n...
Yangko adalah Jajanan dan oleh-oleh khas Daerah Istimewa Yogyakarta. Bentuknya yang khas dan tidak berubah dari sejak awal dibuat yaitu kotak kecil, dengan tekstur lembut kenyal dan dengan rasa yang manis serta taburan tepung yang khas selalu melekat dan membuat Kue Yangko ini selalu Khas dan Istimewa seperti kota dibuatnya kue ini. Hampir mirip dengan Kue Moci di daerah lain hanya berbeda dari teksturnya, Kue Moci lebih lembek dibanding dengan Kue Yangko. Pada awalnya jika kue moci diisi dengan Kacang Tanah namun seiring berjalanya waktu Kue Yangko ini ada yang dibuat tanpa isi namun tetap dengan cita rasa yang tetap uenak, karena Yangko tanpa isi dibuat dengan Yangko aneka rasa dengan penambahan rasa buah-buahan yang pastinya akan tetap tidak menggeser kepopuleran dari Kue Yangko ini. Sedikit...
Geplak adalah salah satu jenis kuliner legendaris yang banyak bisa kita temukan di Yogyakarta khususnya daerah Bantul. Kuliner ini adalah sejenis kue tradisional yang terbuat dari adonan parutan kelapa dengan tepung dan gula sehingga rasanya sangat manis dengan aroma kelapa yang begitu kental. Bagi anda semua yang sedang berkunjung ke Yogyakarta jangan lupa untuk mencoba kuliner khas ini atau juga bisa kita jadikan oleh-oleh keluarga dirumah, karena kue tradisional ini juga sangat mudah untuk bisa kita temukan didaerah tersebut yang dihampir diseluruh toko kue atau oleh-oleh menjualnya. Sebenarnya Geplak juga tidak hanya mudah untuk bisa ditemukan di Yogyakarta saja, karena kue tradisional ini juga sudah te...
Gudeg (bahasa Jawa gudheg) adalah makanan khas Yogyakarta dan Jawa Tengah yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan. Perlu waktu berjam-jam untuk membuat masakan ini. Warna coklat biasanya dihasilkan oleh daun jati yang dimasak bersamaan. Gudeg dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tahu dan sambal goreng krecek. Ada berbagai varian gudeg, antara lain: Gudeg kering , yaitu gudeg yang disajikan dengan areh kental, jauh lebih kental daripada santan pada masakan padang. Gudeg basah , yaitu gudeg yang disajikan dengan areh encer. Gudeg Solo , yaitu gudeg yang arehnya berwarna putih. Nah Resep gudeg kali ini adalah Gudeg kering dari yogya. Resep Gudeg Jogja Bahan-bahan: 1/2 buah nangka muda (gori) (Jawa: Tewel)...
Banyak yang tahu bahwa gudeg adalah makanan khas Yogyakarta terbuat dari nangka muda kemudian diolah sedemikan rupa dan dibubuhi bumbu-bumbu tertentu sehingga jadilah hidangan khas seperti apa yang kita kenal sekarang. Itu kalau gudeg biasa, bagaimana halnya dengan Gudeg Manggar Bantul? Agak berbeda dengan gudeg yang biasa ditemui, gudeg manggar ini tidak terbuat dari Nangka Muda sebagai bahan bakunya, akan tetapi dari “Manggar” atau “Bunga Kelapa”. Iya benar, bunga kelapa di pohon kelapa yang merupakan cikal bakal buah kelapa itu yang dijadikan bahan baku gudeg manggar ini. Nah, karena bunga kelapa jauh lebih sukar ditemui ketimbang nangka muda, maka sudah pasti gudeg manggar juga menjadi lebih langka ketimbang gudeg biasa. Selain bunga kelapa yang menjadi bahan dasar tersebut tidak sebanyak nangka muda, ternyata hanya bunga kelapa yang masih muda yang bisa digunakan untuk hidangan ini. Tidak berhenti sampai di situ, ternyata (lagi) tidak setiap...
Sejarah Sekaten Pada tahun 1939 Caka atau 1477 M, Raden Patah selaku Adipati Kabupaten Demak Bintoro, dengan dukungan para Wali membangun Masjid Agung Demak sebagai tempat ibadah dan tempat bermusyawarah para wali. Salah satu hasil musyawarah para wali dalam rangka meningkatkan syiar Islam,selama 7 hari menjelang peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW,diadakan kegiatan syiar Islam secara terus menerus. Supaya menarik pengunjung,dibunyikan 2 perangkat gamelan ciptaan Sunan Giri, dengan membawa gendhing-gendhing tertentu ciptaan para wali,terutama Sunan Kalijaga. Para pengunjung yang menyatakan ingin “ngrasuk” agama Islam setelah mengikuti kegiatan syiar agama Islam tersebut dituntun untuk mengucapkan 2 kalimat syahadat (syahadatain). Dari kata syahadatain yang berarti dua kalimat syahadat itulah menjadi SEKATEN akibat perubahan pengucapan, sebagai istilah ya...
Tapa Bisu Mubeng Beteng bagi warga Yogyakarta adalah sebuah peristiwa penting yang dilaksanakan setiap malam 1 Muharram atau malam 1 Suro, sebuah tradisi tahunan mengelilingi benteng (Mubeng Beteng) yang dilakukan sebagai salah satu ritual yang rutin digelar oleh Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan diikuti oleh ratusan warga Yogyakarta dengan mengelilingi benteng-benteng Keraton. Meskipun berlangsung di sekitar Keraton, secara resmi sebenarnya pihak Keraton tidak melakukan ritual tersebut. Kegiatan itu hanya dilakukan para Abdi Dalem Keprajan dan Punokawan yang mengabdi di Keraton. Ketika menjalani ritual tersebut seluruh Abdi Dalem mengenakan busana adat Jawa peranakan warna biru tua tanpa membawa keris dan tidak beralaskan kaki dengan membawa sejumlah bendera atau panji. Selama menjalani ritual mereka memanjatkan doa memohon keselamatan lahir dan batin serta kesejahteraan bagi diri pribadi, keluarga, bangsa, dan negara. Ritual Mubeng Beteng dilakukan dengan berbagai...
Tradisi Ngalangi adalah upacara khas warga yang digelar oleh penduduk setempat, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas anugerah yang diberikan dan memohon rejeki untuk masa datang. Anugerah yang dimaksud terutama adalah hasil tangkapan ikan yang jumlahnya lumayan, hingga bisa memenuhi kebutuhan. Upacara ini rutin dilakukan setiap tahunnya dan bertempat di Pantai Wediombo. Prosesi upacaranya cukup unik, dimulai dengan membentangkan gawar atau jaring yang dibuat dari pohon wawar. Jenis jaring ini konon digunakan sebelum menangkap ikan sebelum adanya jaring dari senar yang biasa dipakai sekarang. Gawang dibentangkan dari Bukit Kedongkowok hingga wilayah pasang surut pantai. Perentangannya dilakukan saat air pasang tujuannya adalah untuk menjebak ikan yang terbawa ombak sehingga tidak dapat lagi kembali ke lautan. Setelah air surut, ikan-ikan diambil. Warga kemudian sibuk membersihkan dan memasak ikan tangkapan. Sebagian kecil ikan dilabuh lagi ke lautan bersama nasi d...