Sop Konro Bawakaraeng Alamat : Jl. Gunung Bawakaraeng No. 101 Makassar Jumlah Cabang: 4 Cabang Alamat Cabang : Makassar – Jl. Pengayoman , Jl. Poros Tala’ Salapang, 1 Cabang Di Bantaeng, 1 Cabang Di Bulukumba. Waktu Buka: Senin – Minggu (Kecuali Hari Raya ) 09.00 Wita – 00.00 Wita Fasilitas Penunjang: Kipas Angin, Toilet, Washtafel, Tv Kapasitas: 40 Orang Harga Menu : Rp. 15.000 – Rp 25.000 Makanan Unggulan: Sop Konro Karakteristik Makanan Unggulan : Daging Lokal Yang Empuk Dengan Kuah Kental Gurih. Alasan Menjadi Makanan Unggulan : Pada Awal Berdiri Menu Pertama Dan Paling Diminati Adalah Sop Konronya. Source:https://makassarkuliner.com/sop-konro-bawakaraeng/
Alamat Lengkap : Jl. Sultan Alauddin, Depan Kampus Unismuh Makassar Waktu Operasional : Pukul 08:00 – 23:00 (setiap hari) Nama Pemilik : Nur Hikma Sejak: Tahun 2010 Kapasitas : 50 Orang Fasilitas Penunjang :Kipas angina, TV Harga Makanan: Berkisar Rp 7.000 (ketupat gratis) System pembayaran : Tunai Makanan Unggulan : Coto Karakteristik : kuang menggunakan santan, bumbu kacang, gurih dan dagingnya lembut Coto merupakan makanan khas dan warung ini merupakan pemberian dari Mertua. Selama ini masyarakat hanya mengetahui bahwa di warung pangkep itu, hanya ada sop saudara, sop kikil, sop paruh atau sop lidah, karena itu kami ingin menyajikan sesuatu yang berbeda dan hanya ada di warung kami yakni coto pangkep. Source:https://makassarkuliner.com/coto-aroma-pangkep/
Alamat : Jalan A. P. Pettarani No. 125 Makassar/ dekat SPBU Pettarani Alamat Cabang : Jalan Perintis Kemerdekaan KM. 7 (dekat MTOS) Waktu Buka : 08.00-22.00 Wita Nama Pemilik : H. Nurdin Dg. Narang Sejak Tahun : Tahun 1980 Fasilitas : TV, Kulkas, ruang pertemuan baik rombongan, keluarga, arisan, toilet, kipas angin, dan lahan parkir. Kapasitas : Pettarani = 100 orang; Perintis = 60 orang Harga menu : Berkisar 10.000 rupiah Makanan Unggulan : Coto Karakteristik : Makanannya terbuat dari daging lokal, dan disajikan menggunakan bumbu racikan khas rumah makan ini. Coto Paraikatte merupakan makahan khas Makassar yang mempertahankan cita rasanya sejak dulu hingga sekarang. Source:https://makassarkuliner.com/coto-paraikatte/
Ayam sare terbuat dari ayam kampung yang dimasak dengan kuah kaldu yang segar dan kaya rasa. Kuahnya yang gurih dihasilkan dari perpaduan kaldu, garam, bawang putih, daun serai, jeruk, dan sedikit jahe. Untuk memasak ayam sare, batang serai yang digunakan lebih banyak. Hal ini agar rasa serainya menguasai kuah. Sedangkan untuk pemilihan daging ayamnya, menggunakan ayam dengan kriteria khusus. Ayam kampungnya harus asli dan yang baru dipotong supaya kaldunya masih bagus. Umurnya sekitar tiga bulan dan tidak terlalu tua. Ayam kampung yang digunakan harus dimasak dalam waktu yang agak lama agar kaldu keluar dengan maksimal. Berbeda dengan ayam sare yang dibuat di luar Toraja, ayam sare di daerah asalnya hanya menggunakan sedikit bumbu, yaitu daun serai, bawang, dan garam. Di kalangan masyarakat Toraja, ayam sare merupakan salah satu menu makanan yang paling populer. Menu ini bisa ditemukan dalam masakan sehari-hari di keluarga masyarakat Toraja dan juga acara adat....
Pamerasan terbuat dari daging sapi sebagai bahan dasarnya. Kuahnya pun berbeda, berwarna gelap karena menggunakan kluwek. Sekilas, pamerasan memiliki tampilan seperti rawon. Hanya saja, tidak banyak campuran bahan makanan di dalamnya, hanya potongan daun bawang dan tomat yang diiris kecil-kecil. Pamerasan juga menggunakan kluwek, tapi rasa yang dihasilkan dari kluwek pun berbeda dengan kluwek yang biasa digunakan untuk rawon, yakni sedikit lebih manis. Warna yang dihasilkan pun lebih pekat dari kuah rawon. Untuk dagingnya, pamerasan bisa menggunakan daging sapi, kerbau, ikan atau lindung (belut sawah). Namun berbeda dengan pamerasan yang biasa diolah di Toraja. Dagingnya dimasak selama kurang lebih dua jam, sehingga menghasilkan tekstur yang lebih lembut. Source:https://lifestyle.okezone.com/read/2017/12/28/298/1837162/mencicipi-ayam-sare-dan-pamerasan-khas-toraja-yang-menggugah-selera-untuk-makan-siang?page=2
Kuliner khas toraja sangat banyak menyajikan makanan-makanan yang menjadi favorit bahkan sangat diminati bukan hanya pada saat ada acara pesta rambu solok maupun acara rambu tuka’ dan lain sebagainya. Tetapi makanan khas Pantollo Pamarrasan atau orang toraja sering menyebutnya tollo pamarasan juga bisa disajikan saat berkumpul bersama keluarga. Menu khas Toraja ini memang cara masaknya agak rumit. Dimana Pattollo (Masakan), Pamarrasan diolah menggunakan bumbu utama berupa pamarrasan atau bumbu kluwak hitam atau dikenal juga dengan nama rawon. Kalau orang Toraja menyebutnya Pangi, dimana jenis sayuran berwarna hitam ini menjadi salahsatu ciri khas masakan orang-orang Toraja. Biasanya pantollo pamarrasan ini dibuat dengan campuran daging-dagingan. Namun tidak hanya yang khas dengan daging babi. Masyarakat Toraja juga biasanya memasak pamarrasan dengan Ikan, belut, atau bahkan daging kerbau. Tambahan bumbu atau lombok katokkon menambah kekhasan masakan toraja. Hal ini...
Pa’piong tak lepas dari setiap acara adat yang digelar orang Toraja, baik acara pesta pernikahan hingga acara adat lainnya termasuk acara Rambu solo’. Pa’piong merupakan makanan yang dimasak menggunakan bambu memiliki khas sendiri karena memiliki berbagai bumbu masakan dengan rempah-rempah yang lengkap. Untuk itu KabarToraja.com merangkum berbagai resep masak Pa’piong yang dikutip dari berbagai sumber, kali ini resep Pa’piong mengambil bahan daging dari kerbau. Meski pad umumnya bahan daging yang menjadi masakan orang Toraja yakni daging Babi. Namun tidak hanya itu bahan daging kerbau tak kalah nikmatnya jika menjadi bahan masak untuk Pa’piong. Selain Daging, kerap masyarakat Toraja menjadikan Ikan Mas atau “Bale karappe” orang Toraja menyebutnya sebagai bahan pokok dari masakan Pa’piong tersebut, dan isi lainnya yakni sayuran dan bumbu menyatu didalam bambu pilhan untuk masakan Pa’piong. Berikut cara masak Pa&r...
Untuk menyantap ayam sare dan pamerasan, tambahkan seporsi nasi agar menghasilkan energi yang cukup untuk tubuh. Tapi kedua masakan tersebut kurang lengkap rasanya jika tidak ditambah dengan sambal. Ya, Anda bisa menambahkan sambal katokkon yang merupakan sambal khas dari Toraja. Sambalnya sangat sederhana, terbuat dari cabai katokkon yang begitu pedas asal Toraja, garam, dan tomat. Biasanya, sambal katokkon tidak hanya digunakan untuk campuran pada makanan berkuah. Tetapi juga untuk pisang goreng. Rasa pedas dari sambalnya yang berpadu dengan kuah ayam sare atau pamerasan dapat menaikkan selera makan Anda. Tetapi bagi yang tidak begitu menyukai pedas, ambil sedikit saja sambal katokkon agar tidak membuat perut mulas. Source:https://lifestyle.okezone.com/read/2017/12/28/298/1837162/mencicipi-ayam-sare-dan-pamerasan-khas-toraja-yang-menggugah-selera-untuk-makan-siang?page=2
Bagi penggemar Makanan Tradisional Makassar seperti Songkolo, Lopis dan Putu mayang, bisa pesan online di Kios Tradisional. Beragam menu yang di tawarkan: – Lopis Original Rp 12.000 – Lopis Durian Rp 18.000 – Songkolo Bagadang Porsi Kecil Rp 8.000 – Songkolo Bagadang Porsi Besar Rp 12.000 – Songkolo Bagadang Spesial Rp 18.000 (Plus telur asin) – Putu Mayang Rp 12.000 ( isi 7 buah) Songkolo Kios Tradisional terdiri dari beras ketan hitam yang bercampur ketan putih dengan campuran serundeng kelapa dan ikan mairo plus tempe goreng dan sambel pedas. Ada juga Songkolo begadang spesial dengan tambahan telur asin. Putu mayang yang berasal dari ubi diserut dengan aneka warna yang menggugah selera. Songkolo dan lopis (Kios Tradisional) Jl. Kumala Lorong 2b No 9 makassar Source:https://makassarkuliner.com/nikmatnya-songkolo-lopis-putu-mayang-kios-tradisional/