×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Makanan

Elemen Budaya

Makanan Minuman

Provinsi

Sulawesi Selatan

Pa’Piong Khas Toraja

Tanggal 10 Mar 2018 oleh Fennec_fox .

Pa’piong tak lepas dari setiap acara adat yang digelar orang Toraja, baik acara pesta pernikahan hingga acara adat lainnya termasuk acara Rambu solo’. Pa’piong merupakan makanan yang dimasak menggunakan bambu memiliki khas sendiri karena memiliki berbagai bumbu masakan dengan rempah-rempah yang lengkap.

Untuk itu KabarToraja.com merangkum berbagai resep masak Pa’piong yang dikutip dari berbagai sumber, kali ini resep Pa’piong mengambil bahan daging dari kerbau. Meski pad umumnya bahan daging yang menjadi masakan orang Toraja yakni daging Babi. Namun tidak hanya itu bahan daging kerbau tak kalah nikmatnya jika menjadi bahan masak untuk Pa’piong.

Selain Daging, kerap masyarakat Toraja menjadikan Ikan Mas atau “Bale karappe” orang Toraja menyebutnya sebagai bahan pokok dari masakan Pa’piong tersebut, dan isi lainnya yakni sayuran dan bumbu menyatu didalam bambu pilhan untuk masakan Pa’piong.

Berikut cara masak Pa’piong, pertama-tama iris bahan baku seperti daging kerbau atau ikan mas. Lalu siapkan sayuran dan bumbu. Pada umumnya, warga Toraja menggunakan sayuran bulunangko atau daun mayana. Selain itu mereka juga biasa menggunakan burak atau batang pohon pisang yang masih muda.

Sementara itu siapkan pula bumbu-bumbu lainnya seperti, cabai, bawang merah, bawang putih, garam, potongan jahe, dan batang serai. Selanjutnya, bahan baku berupa daging kerbau atau ikan mas yang sudah di potong-potong dicampur dengan sayuran dan bumbu tersebut didalam bambu berdiameter 8—10 centimeter atau panjang bambu 30 hingga 40 centimeter.

Setelah semuanya menyatu dalam bambu pa’piong, ujung bambu bagian atas, ditutupi dengan daun batang pisang dan siap untuk dimasak. Hal tersebut dilakukan agar isi dalam bambu tersebut tidak keluar dan lebih meresap keseluruh isi didalamnya.

Uniknya cara masak Pa’piong karena dimasak dengan cara dibakar. Bambu Pa’piong diletakkan di atas perapian yang tengahnya terbentang batang kayu untuk menyandarkan bambu. Saat proses pembakaran, bambu harus sering-sering di bolak balik agar makanan di dalamnya merata masaknya dan tidak ada bagian yang mentah atau gosong.

Lama dari proses memasak pa’piong membutuhkan waktu hingga 1 hingga 2 jam lamanya. Hal tersebut juga bisa dilihat saat permukaan bambu menghitam dan menandakan pa’piong sudah masak, kemudian diangkat dari perapian dan siap untuk disantap.

Hingga saat ini masyarakat Toraja masih mempertahankan tradisi jika Pa’piong tak lepas dari adat Toraja. Bahkan tidak heran jika setiap pesta adat, Rambu Tuka’, Mangrara Banua, Rambu Solok dan acara adat lainnya Pa’piong menjadi makanan khas masyakarat Toraja.

Berikut resep masakan Pa’piong,

Bahan:

– Potong kecil daging, ikan mas potong dua (daging kerbau, ikan mas)
– Sayur Bulunangko, (atau Daun Mayan, ambil daunnya)
– Daun kemangi
– Cabai rawit (Lada Katokkon), iris tipis
– Bawang merah, iris tipis
– Bawang putih, cincang halus
– Daun jeruk
– Jeruk nipis
– Garam
– Gula (secukupnya)
– Jahe, iris tipis
– Batang pisang paling muda (burak).

Pembungkus:
1 lembar daun pisang
1 batang bambu ukuran sedang, bersihkan

Cara membuat:
Lumuri potongan daging atau ikan mas dengan air jeruk nipis, diamkan 15 menit, bilas, sisihkan.
Iris-iris batang pisang kira-kira setebal 1/2 cm, remas-remas atau ulek kasar.
Campur potongan daging/ikan mas, bumbu halus dan batang pisang juga sayuran bulunangko.
Tambahkan daun jeruk, cabai rawit utuh, aduk rata.
Beri air, tutup lalu panaskan hingga ayam matang dan air menyusut.
Beri garam, aduk rata.
Sebelum diangkat, masukkan daun kemangi, masak sebentar hingga kemangi sedikit layu
Letakkan bahan yang telah tercampur di atas daun pisang.
Bungkus dengan cara digulung hingga menyerupai lontong.
Masukkan ke dalam bambu. Panggang dalam oven panas bersuhu 240 C (60 menit)
Angkat, keluarkan dari bambu. Sajikan panas disertai nasi.

Source: https://www.kabartoraja.com/ini-resep-masakan-papiong-khas-toraja/

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...