RESEP LEDRE KHAS YOGYA Bahan Ledre: 2 ons tepung beras 1 ons tepung kanji 400 ml santan dari 1 butir kelapa ½ sendok teh garam 4 butir telur, kocok lepas Bahan Isian: 6 buah pisang raja, kupas ½ ons gula pasir Cara Membuat: 1. Siapkanlah bahan-bahan dan pelengkap yang dibutuhkan terlebih dahulu. 2. Belah pisang menjadi dua bagian dan potong kecil-kecil masing-masing belahannya. Sisihkan. 3. Lalu, dalam wadah lain silahkan mencampur tepung beras dan tepung kanji sampai merata. 4. Kemudian, tuangi santan sedikit demi sedikit sambil tetap diaduk hingga rata. 5. Selanjutnya, beri kocokan telur serta garam. Aduk kembali hingga teksturnya benar-benar sesuai untuk membuat dadar tipis. 6. Berikutnya, siapkan pan dadar atau teflon yang sudah dipanaskan. Tuangkan sekitar satu sendok sayur adonan di atasnya. 7. Sesudahnya, buatlah menjadi dadar tipis-tipis dan taburi lembaran ledre dengan potongan pisang serta gula pasir di atasnya hingga merata. 8. Lalu...
Bayam biasanya dijadikan dalam bentuk sayuran berkuah atau tumis, tapi di Jogja bayam dijadikan camilan yang enak dan bergizi. Peyek Bayam, penganan satu ini bisa dijadikan salah satu alternatif camilan untuk dikonsumsi sehari-hari. Bahan-bahan: ¼ liter santan encer dari ¼ butir kelapa 150 gr tepung beras 50 gr tepung sagu 1 buah kuning telur 1 sendok teh garam atau merica bubuk Bayam secukupnya Bumbu Halus: ½ sdt ketumbar 1 cm kencur 3 siung bawang putih Cara Membuat: 1. Siapkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat peyek bayam atau keripik bayam. 2. Langkah berikutnya, cuci bayam sampai bersih. 3. Kemudian campurkan bumbu halus dengan bahan lainnya, aduk merata sampai licin. 4. Ambil daun bayam yang sudah disiapkan dan kemudian celupkan ke dalam adonan tadi sambil di angat agar agak tiris lapisan pencelupnya. 5. Panaskan minyak lalu goreng bayam yang sudah dicelupkan tadi sampai kering atau renyah. Angkat dan tiriskan. 6. L...
Bayam biasanya dijadikan dalam bentuk sayuran berkuah atau tumis, tapi di Jogja bayam dijadikan camilan yang enak dan bergizi. Peyek Bayam, penganan satu ini bisa dijadikan salah satu alternatif camilan untuk dikonsumsi sehari-hari. Bahan-bahan: ¼ liter santan encer dari ¼ butir kelapa 150 gr tepung beras 50 gr tepung sagu 1 buah kuning telur 1 sendok teh garam atau merica bubuk Bayam secukupnya Bumbu Halus: ½ sdt ketumbar 1 cm kencur 3 siung bawang putih Cara Membuat: 1. Siapkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat peyek bayam atau keripik bayam. 2. Langkah berikutnya, cuci bayam sampai bersih. 3. Kemudian campurkan bumbu halus dengan bahan lainnya, aduk merata sampai licin. 4. Ambil daun bayam yang sudah disiapkan dan kemudian celupkan ke dalam adonan tadi sambil di angat agar agak tiris lapisan pencelupnya. 5. Panaskan minyak lalu goreng bayam yang sudah dicelupkan tadi sampai kering atau renyah. Angkat dan tiriskan. 6. L...
Endog abang merupakan kuliner yang sudah sejak dulu mengiringi acara sekaten. Endog Abang adalah telur ayam biasa yang sudah direbus dan kulitnya dicat warna merah. Telur merah ini kemudian di tusuk dengan sehelai ruas bambu dan dihias agar terlihat cantik. Para penjual endog abang berada di sudut- sudut acara sekaten. Kebanyakan penjual kuliner yang merupakan khas Sekaten ini di dominasi perempuan lanjut usia dan paruh baya, biasanya dijual dengan kinang juga. Salah satu penjualnya yaitu Mbah Budi yang sudah berusia 74 tahun, dia sudah mulai berjualan endog abang ini sejak tahun 1960. Dia bercerita bahwa waktu masih muda, ia sering diberi pesan oleh orang-orang tua penjual endog abang supaya ketika mereka sudah tidak berjualan lagi, Mbah Budi mau meneruskan jualan endog abang dengan harapan agar tradisi ini tidak hilang. Endog abang ini merupakan kuliner yang langka, karena hanya dijual saat acara se...
Kethak Blondo adalah ampas pengolahan minyak kelapa yang dilakukan dengan proses pemanasan santan. Apabila santan kelapa dipanaskan, maka akan terpisah antara air (yang menguap), minyak kelapa, dan bahan padat warna putih kecokelatan yang populer dengan sebutan kethak atau blondo. Blondo ini tanpa dibumbui rasanya gurih agak ada rasa manis, aromanya harum karena protein dan asam aminonya tinggi. Mutu protein blondo mirip dengan mutu protein daging sapi. Di mata masyarakat, nilai sosial blondo tidak setinggi mutu proteinnya, karena kebanyakan masyarakat tidak tahu kalau mutu protein blondo sama dengan mutu protein daging. Blondo sering dibumbui dengan bawang putih, cabai, dan sedikit garam. Rasanya sedap sekali apabila dimakan dengan nasi hangat dan lauk-pauk yang lain. Sayang, akhir-akhir ini produksi minyak kelapa secara basah dengan hasil sampingan blondo makin langka. Selain untuk lauk-pauk, blondo juga sering dipakai untuk campuran "areh" sebagai komponen gudeg Jogja sehingg...
Di Kulon Progo, DI Yogyakarta, dahulu nasi bukanlah panganan utama. Nasi dianggap makanan masyarakat yang mencukupi. Tak sedikit pula yang menganggap bahwa nasi selayaknya makanan mewah. Masyarakat Kulon Progo lebih mengutamakan makanan yang terbuat dari singkong. Makanan ini disebut growol. Bentuknya acak. Warnanya dominan putih. Sedikit dengan perpaduan warna cokelat kehitaman. Teksturnya seperti berpasir. Bahannya bukan dari sembarang singkong. Singkong yang dipilih untuk growol biasanya bertekstur lebih keras dibanding singkong lainnya. Tumbuhnya biasa di tanah kering. Hal ini sesuai dengan kondisi tanah di Kulon Progo pada umumnya. Kini growol telah berubah. Bukan berubah bahannya, melainkan berubah perannya sebagai makanan sampingan. Peran growol tersisihkan dengan adanya nasi. Masyarakat Kulon Progo mulai beralih ke nasi sejak ratusan tahun lalu, ketika beras mulai tersebar di kabupaten di sisi barat Provinsi Yogyakarta ini. Serat Centhini yang ditulis pada 1814 men...
Besengek Tempe Benguk banyak dibuat oleh masyarakat dari Dusun Nganggrung, Kabupaten Kulon Progo. Karena itu namanya sering disebut Besengek Nganggrung. Daerah Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta terutama daerah Desa Sentolo kabupaten Kulon Progo yang merupakan suatu daerah yang letaknya dipinggiran kota, berjarak lebih kurang 13 km dari kota kabupaten Kulon Progo (Wates) dan sekitar 17 km dari kota Propinsi Yogyakarta adalah suatu wilayah penghasil biji benguk dan koro. Tanaman benguk ini sangat banyak ditemukan di wilayah Kulon Progo khususnya daerah Desa Sentolo, sehingga banyaknya biji benguk tersebut menginspirasi penduduk Kulon Progo untuk mengolahnya menjadi tempe benguk, karena harga biji benguk yang lebih murah dan mudah didapat daripada biji kedelai. Nama botaninya adalah Mucuna Pruriens , sejenis kacang koro dengan induk tanamannya tumbuh merambat, dalam ilmu tumbuh-tumbuhan, Kacang Benguk satu keluarga dengan Buncis dan Kapri, memiliki butiran kacang yang lebih...
Jenang Garut merupakan makanan tempo dulu yang sangat bagus untuk mengatasi problem pencernaan. Sekitar 3 generasi sebelum sekarang, telah didengar bahwa solusi perut mules, kembung, dan masalah pencernaan lain selalu diatasi dengan jenang garut yang sesaat sebelum disantap dituangi santan kelapa yang diberi sedikit garam. Jenang garut atau makanan lain yang terbuat dari tepung garut apabila dikonsumsi dengan berat yang sama dengan tepung terigu hanya menaikkan gula darah sepertujuh kalinya. Bagi penderita diabetes dapat memanfaatkan tepung garut untuk membuat berbagai makanan tanpa harus takut gula darahnya meningkat terlalu tinggi seperti halnya jika makan jagung, nasi, atau roti. Cara membuat jenang garut sangat mudah. Tepung garut dilarutkan dalam air, beri gula merah sedikit, daun pandan atau rasa rempah lain yang disukai dan dipanaskan sampai campuran itu transparan atau bening. Ditambah santan yang baru dibuat sebelum disantap. ...
Semelak pace adalah minuman tradisional masyarakat Jogja yang sekurang-kurangnya sudah dikenal pada awal abad ke-19. Minuman ini merupakan ekstrak buah mengkudu atau pace yang diberi gula Jawa, jeruk nipis, dan garam. Meskipun buah mengkudu yang masak baunya menyengat, tetapi khasiat minuman semelak pace dikenal sangat bagus untuk beberapa gangguan kesehatan seperti batuk, pilek, dan masuk angin. Minum semelak pace merupakan upaya menangkal penyakit-penyakit yang dapat disembuhkan, karena itu masyarakat Jawa banyak memanfaatkan semelak pace ini untuk minuman sehari-hari untuk pemeliharaan kesehatan. Sayang penjual minuman ini semakin berkurang karena memang generasi muda sudah tidak mengenal lagi minuman kesehatan seperti ini. Sumber: Murdijati Gardjiton Dkk. 2017. Kuliner Yogyakarta: Pantas Dikenang Sepanjang Masa . Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.