Dikenal sebagai Kabupaten yang mendiami ujung timur pulau Jawa, Banyuwangi memiliki sebuah ritual yang tak kalah unik dengan ritual lain. Ritual ini disebut Koloan, yang berarti jebakan. Koloan sendiri dilaksanakan ketika seorang anak laki-laki akan menjalani prosesi sunat atau khinat, hal ini bertujuan agar sang anak siap dan tidak merasa takut ketika akan disunat. Dalam tradisi Koloan, terlebih dahulu sang anak harus ditetesi darah ayam oleh dengan bertelanjang dada duduk di atas kursi kayu kecil, di depannya terdapat beberapa sesaji. Sang pemimpin lalu berdoa dengan menggunakan bahasa tradisional setempat, Bahasa Osing, sambil mengusapkan bedak di wajah si anak. Kemudian seekor ayam jago warna merah disembelih. Ayam yang dipilih harus berbulu merah dan belum kawin. Darah segar yang keluar dari leher ayam diteteskan di atas kepala si anak dalam beberapa menit hingga ayamnya mati. Penyembelihan ayam disimbolkan seperti pengorbanan Nabi Ismail oleh Nabi Ibrahim. Diharapkan s...
Kalau membicarakan kota Lamongan, pasti yang muncul di benak kita adalah Soto dan Lele yang menjadi kuliner andalan Lamongan. Selain itu, Lamongan punya klub sepak bola yang eksis di persepak bolaan tanah air, yaitu Persela Lamongan. Bila kita menilik lebih dalam lagi, lamongan memiliki budaya yang sangat beragam. Mereka punya Wingko Babat, Sego boran, Tarian Boran, dan masih banyak lagi. Kali ini saya akan membahas tentang Sego Boran(Baca, Nasi Boran). Sego Boran merupakan makanan Khas Lamongan. Dinamakan Sego boran Karena penjualnya berjualan dengan mengggunakan Boran sebagai tempat semua dagangannya. Boran merupakan wadah semacam Bakul yang terbuat dari anyaman bamboo. Munkin tidak banyak yang tahu kuliner khas Lamongan ini, dikarenakan penjual Sego Boran hanya berjualan di kota Lamongan. Karena mereka menganggap kalau mereka berjualan diluar kota Lamongan, maka rasa asli dari Sego Boran yang resepnya turun-temurun akan hilang. Dan uniknya penjual Sego Boran rata-rata...
Dalam kepercayaan Jawa, arti dari suatu peristiwa yang terjadi pada hari tertentu dapat diramal dengan menelaah saat terjadinya peristiwa tersebut dalam suatu siklus hari dalam kalender tradisional. Dasarnya adalah moco ing waskito, yang berarti membaca kejadian dari fenomena atau tanda-tanda (alam) yang telah terjadi sebagai panduan untuk memahami setiap peristiwa yang akan terjadi. Ingatan-ingatan tersebut kemudian dicatat ketika orang mulai mengenal tulisan. Catatan-catatan fenomena alam yang polanya telah diuji berulang-ulang secara empiris, kemudian ditata menjadi suatu sistem penanggalan. Salah satu contoh dari metode peramalan ini dapat ditemukan dalam sistem hari kelahiran Jawa yang disebut Wetonan. Leluhur kita percaya bahwa hari dimana seorang anak dilahirkan akan membawa pengaruh pada sifat, karakter dan jalan hidup anak tersebut. Sejak jaman dahulu, sistem penanggalan atau penghitungan dengan weton ini sudah biasa digunakan oleh masyarakat Jawa. Bukan hanya sebagai pena...
Sisi Unik dari Candi- Candi di Malang Oleh: Syahril Aqil A.M. SITH-R 19818032 A. Candi Kidal Candi Kidal adalah salah satu candi warisan dari kerajaan Singasari. Candi ini berlokasi di Tumpang, Malang, Jawa Timur. Yang tidak diketahui banyak orang mengenai candi ini ialah terdapatnya batu yang tidak ada di Indonesia. Jika dirunut sejarahnya, batu tersebut ternyata berasal dari Cina . Ini menegaskan bahwa Kerajaan Singasari telah bekerja sama dengan Cina dalam pembangunan candi ini dan mendapatkan hadiah dari Cina berupa batu tersebut. Selain itu di candi ini terdapat sebuah penggambaran garuda , yang sebenarnya menceritakan kisah seorang anak yang berbakti pada ibunya. B. Candi Jago Candi Jago berasal dari kata “Jajaghu”, yang artinya adalah keagungan. Candi ini didirikan Kerajaan Singasari dan berlokasi di Dusun Jago, Kecamatan Tumpang, Malang, Jawa Timur. Di candi ini terdapat relief yang menggambarkan kisah panji. Panji d...
Sekarang ini, Taman Bungkul merupakan tempat rekreasi yang sering dikunjungin masyarakat Surabaya. Di Taman Bungkul terdapat banyak penjual makanan kaki lima, seperti tahu campur, rujak cingur, bakso, dan sebagainya. Selain terdapat penjual makanan, Taman Bungkul juga dilengkapi dengan taman bermain untuk anak-anak. Lokasinya berada di Jalan Darmo. Pada hari minggu, Jalan Darmo menjadi lokasi diadakannya car free day, sehingga pada hari itu Taman Bungkul ramai dikunjungi masyarakat Surabaya dari berbagai usia. Di Taman Bungkul juga terdapat makam tokoh masyarakat yang disebut sebagai Mbah Bungkul. Mbah Bungkul memiliki nama asli Mpu Supa. Beliau Hidup pada zaman Walisongo. Dahulu kala Mpu Supa memiliki anak perempuan bernama Wardah. Mpu supa ingin menikahkan anaknya tetapi Wardah belum memiliki calon suami. Akhirnya Mpu supa bernazar, Beliau akan menghanyutkan buah delima yang dipetik dari kebunnya. Lalu dihanyutkan di sungai Kalimas. Laki-laki yang menemu...
Ponorogo, sebuah kabupaten yang berada di Pulau Jawa bagian timur yang dikenal dengan Kesenian Tari Reognya. Tak banyak orang yang mengetahui bahwa Kabupaten Ponorogo memiliki kesenian tradisional selain Tari Reog, salah satu kesenian tersebut adalah Kesenian Kucingan. Mungkin kesenian ini terdengar awam di telinga banyak orang, namun sebenarnya Kesenian Kucingan ini telah ada sejak zaman Kolonial Belanda. Kucingan adalah salah satu seni pertunjukan khas Ponorogo yang masih berhubungan dengan Tari Reog. Seperti yang kita ketahui, pemeran utama dari Kesenian Tari Reog adalah Singo Barong yang digambarkan oleh topeng kepala singa dengan dadak merak diatasnya. Berbeda dengan Tari Reog, pemeran utama dalam Kesenian Kucingan menggunakan topeng singa tanpa dadak merak di atasnya. Kesenian Kucingan ini menyajikan atraksi akrobatik yang menggunakan 2 buah bambu dan tali tambang sebagai pendukungnya. Seorang pemain Kucingan harus menguasai kemampuan akrobatik dan pada umumnya untuk...
Jawa merupakan daerah di Indonesia yang memiliki berbagai macam budaya untuk setiap kabupaten/kota di daerahnya. Berbagai macam budaya tersebut bisa berupa kebiasaan, ritual, pakaian , dan lain sebagainya. Salah satu budaya yang terdapat di tanah jawa adalah tegal deso. Tegal deso merupakan budaya yang sering di lakukan di tanah jawa khususnya daerah pedesaan/perkampungan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada tuhan Yang Maha Esa karena kelimpahan dan kemakmuran yang telah diberikan di tanah jawa ini. Tegal deso biasanya dilaksanakan masyarakat jawa di balai desa yang memiliki tanah luas ,karena pada saat acara ini dimulai masyarakat jawa sangat berantusias untuk mengikutinya. Acara yang dilakukan pada tegal deso biasanya berupa doa, berbagi makanan gratis, dan biasanya juga diadakan pertunjukan perwayangan. Tegal deso tidak hanya diikuti ol...
Permainan yang berbahan dasar bambu ini berasal dari tanah Jawa Timur. Permainan ini biasa dijumpai pada bulan Ramadhan. Anak-anak senang memainkannya pada saat jelang berbuka puasa ataupun malam hari usai sholat tarawih. Mainan ini dibuat dari bambu yang dibakar dengan karbit. Bentuknya seperti mercon bumbung dan mengeluarkan bunyi seperti petasan. Jika dimainkan sebelum maghrib, biasanya bunyi letusan blegur menjadi tanda sudah dekat waktu berbuka. Namun jika dimainkan setelah sholat tarawih, para pemain suka menambahkan kaleng diujung bambu untuk semacam bermain perang-perangan. Setiap mercon dikendalikan satu hingga dua orang dan setiap kali bermain biasanya ada 4 tim—tapi sebetulnya bebas aja. Saat bermain, mercon dinyalakan secara bergantian. Tidak semua mercon dinyalakan menghasilkan bunyi yang diharapkan. Adakalanya juga gagal. Namun, luapan kesenangan selalu meriah disetiap mercon berhasil dinyalakan. Saat ini mercon...
Dalam menyambut kelahiran, tiap daerah memiliki cara masing-masing. Terlebih lagi di Indonesia ini yang memiliki beragam suku dan budaya tentu memiliki banyak cara yang unik dan khas. Salah satunya adalah Mudun Lemah yang berasal dari suku Jawa. Mudun lemah merupakan upacara yang berisi harapan dan arahan dalam menjalani kehidupan dan ditujukan untuk bayi yang baru berumur tujuh bulan. Dalam pelaksanaannya, orangtua akan mendampingi anaknya dari awal hingga upacara selesai. Tahapan pertama yang memiliki nama lain turun tanah ini adalah bayi tersebut dipanjatkan tangga yang terbuat dari tebu. Mengapa tebu? alasannya adalah karena tebu dianggap berakronim anteping kalbu yang berarti ketetapan atau kemantapan hati dalam menjalani kehidupan. Sementara itu, tangga disimbolkan sebagai jalan kehidupan yang akan dijalani. Apabila menyimpang dari alur, yaitu berjalan lurus ke atas, maka akan roboh. Kemudian, sang anak akan melewati proses napaki jadah, yaitu berjalan di atas jena...