Malin Kundang adalah kaba yang berasal dari provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Legenda Malin Kundang berkisah tentang seorang anak yang durhaka pada ibunya dan karena itu dikutuk menjadi batu. Sebentuk batu di pantai Air Manis, Padang, konon merupakan sisa-sisa kapal Malin Kundang. Cerita rakyat yang lain dari Provinsi Sumatera Barat adalah : Kaba Anggun Nan Tongga, Kaba Cindua Mato, Kaba Sutan Pangaduan, dan Lebai Malang.
Salah satu kuliner khas Padang yang layak dicoba adalah Lamang Tapai .Bahan utamanya, beras ketan putih, santan kelapa, daun pandan, dan sedikit garam. Untuk membuat lamang, seseorang memerlukan sebilah ruas bambu muda. Setelah beras ketan dicuci, lalu dimasukkan ke ruas bambu muda, yang bagian dalamnya terlebih dahulu dilapisi daun pisang. Kemudian, dituangkan santan ke dalamnya, lalu dibakar. Membakarnya mesti hati-hati, sehingga tidak sampai ruas bambu terbakar. Sementara tapai, adalah tape. Dalam urusan lamang tapai, tape yang dimaksud adalah tape ketan hitam, lengkap dengan kuahnya. Di Tanah Minang, makanan ini kerap menjadi menu wajib di sejumlah pesta rakyat, seperti resepsi pernikahan, atau khitanan. Bahkan kini sudah menjadi menu wajib di Bulan Ramadhan Bagi anda yang ingin membuat sendiri berikut ini resep pembuatanya : Bahan Lamang - 1 liter beras ketan Putih - Santan ½ liter dari 1 butir kelapa - 3 lembar daun pandang - Gar...
Pada zaman dahulu kala hiduplah seorang ratu bernama Bundo Kanduang, yang konon diciptakan bersamaan dengan alam semesta ini (samo tajadi jo alamko). Dia adalah timpalan Raja Rum, Raja Tiongkok dan Raja dari Laut. Suatu hari Bundo Kanduang menyuruh Kembang Bendahari, seorang dayangnya yang setia, untuk membangunkan putranya Dang Tuanku, yang sedang tidur di anjungan istana. Kembang Bendahari menolak, karena Dang Tuanku adalah Raja Alam, orang yang sakti. Bundo Kanduang lalu membangunkan sendiri Dang Tuanku, dan berkata bahwa Bendahara sedang mengadakan gelanggang di nagarinya Sungai Tarab, untuk memilih suami buat putrinya. Karena gelanggang tersebut akan dikunjungi banyak pangeran, marah dan sutan, dan putra-putra orang-orang terpandang, Dang Tuanku dan Cindua Mato seharusnya ikut serta di dalamnya. Bundo Kanduang memerintahkan Dang Tuanku untuk menanyakan apakah Bendahara akan menerima Cindua Mato sebagai suami dari putrinya, Puti Lenggo Geni. Setelah menerima pengajaran tentang a...
Permainan tradisional adalah bentuk kegiatan permainan dan atau olahraga yang berkembang dari suatu kebiasaan masyarakat tertentu. Dalam pelaksanaannya permainan tradisional dapat memasukkan unsur-unsur permainan rakyat dan permainan anak ke dalamnya.Jenis permainan tradisional sendiri banyak sekali corak ragamnya, masing-masing mempunyai bentuk, nama, tujuan dan latar belakang yang sesuai dengan asal dari permainan itu sendiri. Perkataan kambing-kambingan dalam permainan ini diambil dari kata kambing yakni nama binatang piaraan. Permainan ini sangat populer di daerah kabupaten Agam. Di Sumatera Barat sangat banyak dijumpai harimau, untuk menangkap harimau maka masyarakat memberi seekor kambing sebagai umpannya. Bertitik tolak dari kejadian ini maka di daerah ini ada permainan kambing-kambingan. Permainan ini dapat dilakukan di pekarangan rumah atau lapangan sekolah pada waktu istirahat belajar atau pada waktu senggang sore hari , dimainkan oleh anak laki-la...
Sumatera Barat dikenal dengan suku Minangkabau. Menurut sumber (Samsuni), salah satu nagari Minangkabau yang berada di wilayah kecamatan Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Dahulu kala, di Sumatera Barat terdapat sebuah kerajaan Pagaruyuang yang dipimpin oleh seorang raja yang adil dan bijaksana sehingga rakyatnya hidup aman, tenang dan damai. Namun ketentraman tersebut terusik oleh adanya kabar penyerangan kerajaan dari Pulau Jawa (menurut sumber Kerajaan tersebut adalah Kerajaan Majapahit). Hal ini membuat Kerajaan Pagaruyuang pun tidak tinggal diam. Raja, petinggi adat dan alim ulama pun berunding. Mereka orang yang bijaksana dan tidak menyukai kekerasan karena akan merugikan dan menyengsarakan rakyat. Sehingga mereka memutuskan untuk tidak melawan dengan kekarasan dan peperangan, namun mengajak berunding dengan Kerajaan Majapahit. Mereka mendatangi pasukan Kerajaan Majapahit dan malah menunjukkan sikap yang sopan dan menerima Kerajaan tersebut sel...
Lasuang mungkin kata-kata ini tidak asing bagi orang Minangkabau dimana memiliki fungsi sebagai pengolah dari padi atau gabah menjadi beras. Dan tidak berbeda jauh dengan daerah lain, dimana lasuang biasa dipanggil diMinangkabau kalau didaerah lain dipanggil dengan sebutan lesung dan memiliki fungsi yang sama. Yaitu untuk pengolahan padi atau gabah menjadi butiran beras. Tetapi lain halnya dengan diSumatera Barat, Lasuang atau Lesung memiliki sejarah dan cerita mistis, Diantarnya Lasuang Ba Iduang. (Lasuang Baiduang) Lasuang atau Lesung diSumatera Barat (Minangkabau) bisa dibilang memiliki fungsi ganda,...
Dahulu kala disebuah daerah hiduplah seorang pria tua yang bernama Angku Pangilun. Angku Pangilun tinggal di lereng sebuah perbukitan bersama beberapa anjing peliharaannya. Angku Pangilun ini adalah orang yang sangat dihormati dan disegani di desa karena kesaktiannya. Kesaktian Angku Pangilun tidak hanya menjadi buah bibir di desa saja, tetapi juga di berbagai daerah. Banyak penduduk desa dan penduduk dari daerah lain yang berguru kepadanya atau sekedar meminta pertolongan kepadanya. Kesaktian yang dimiliki oleh Angku Pangilun sangat banyak. Orang-orang dari berbagai pelosok daerah sering meminta bantuannya untuk berbagai keperluan. Kebanyakan dari mereka pergi menemui Angku Pangilun untuk berobat. Mereka percaya bahwa paureh (ramuan) yang telah dimantrai oleh Angku Pangilun berkhasiat mengobati penyakit. Selain itu, Angku Pangilun juga sering dipanggil untuk menjadi pawang binatang buas yang sering menyerang desa. Tak jarang pula ia dimintai untuk membuatkan Paureh Padi (Ramua...
Gasiang adalah salah satu bentuk permainan rakyat yang bersifat tradisional yang telah dikenal secara luas di seluruh pelosok Nusantara. Semua daerah yang ada di wilayah Kepulauan Indonesia umumnya memiliki permainan ini. Itulah sebabnya, bangsa Indonesia yang masyarakatnya multietnik, terdiri dari berbagai suku bangsa mengenal berbagi jenis permainan gasiang. Permainan gasiang dalam bahasa Minangkabau atau gasing dalam Bahasa Indonesia umumnya dimainkan pada waktu sore hari. Gasiang yaitu alat permainan yang terbuat dari kayu dan dapat diputarkan dengan tali. Jumlah pemain gasiang minimal 2 orang, dimainkan oleh anak laki-laki berusia antara 6 tahun – 14 tahun. Permainan ini dilakukan di pekarangan rumah. Gasiang termasuk permainan yang berlangsung secara musiman dan dilakukan secara periodik atau pada waktu-waktu tertentu. Artinya dalam satu periode bisa bertahan selama satu bulan atau lebih dan sesudah itu tidak dimainkan lagi, sama saja dengan musim layang-lay...
Randai adalah salah satu permainan tradisional di Minangkabau yang dimainkan secara berkelompok dengan membentuk lingkaran , kemudian melangkahkan kaki secara perlahan, sambil menyampaikan cerita dalam bentuk nyanyian secara berganti-gantian. Randai menggabungkan seni lagu , musik , tari , drama dan silat menjadi satu Cerita randai biasanya diambil dari kenyataan hidup yang ada di tengah masyarakat. Fungsi Randai sendiri adalah sebagai seni pertunjukan hiburan yang didalamnya juga disampaikan pesan dan nasihat. Semua gerakan randai dituntun oleh aba-aba salah seorang di antaranya, yang disebut dengan janang. Randai dalam sejarah Minangkabau memiliki sejarah yang lumayan panjang. Konon kabarnya ia sempat dimainkan oleh masyarakat Pariangan, Tanah Datar ketika mesyarakat tersebut berhasil menangkap rusa yang keluar dari laut. Randai dalam masyarakat Minangkabau adalah suatu kesenian yang dimainkan oleh beberapa orang dalam artian berkelompok atau beregu, di...