Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Sumatera Barat Minang
Asal Mula Nama Nagari Minangkabau
- 20 September 2014

Sumatera Barat dikenal dengan suku Minangkabau. Menurut sumber (Samsuni), salah satu nagari Minangkabau yang berada di wilayah kecamatan Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. 

Dahulu kala, di Sumatera Barat terdapat sebuah kerajaan Pagaruyuang yang dipimpin oleh seorang raja yang adil dan bijaksana sehingga rakyatnya hidup aman, tenang dan damai. Namun ketentraman tersebut terusik oleh adanya kabar penyerangan kerajaan dari Pulau Jawa (menurut sumber Kerajaan tersebut adalah Kerajaan Majapahit). Hal ini membuat Kerajaan Pagaruyuang pun tidak tinggal diam. Raja, petinggi adat dan alim ulama pun berunding. Mereka orang yang bijaksana dan tidak menyukai kekerasan karena akan merugikan dan menyengsarakan rakyat. Sehingga mereka memutuskan untuk tidak melawan dengan kekarasan dan peperangan, namun  mengajak berunding dengan Kerajaan Majapahit.

Mereka mendatangi pasukan Kerajaan Majapahit dan malah menunjukkan sikap yang sopan dan 

menerima Kerajaan tersebut selayaknya tamu terhormat yang datang. Mereka dijamu dengan makanan yang lezat dan sikap yang ramah. Tentu saja hal ini membuat Kerajaan Majapahit menjadi heran, karena mereka mengira akan adanya penyerangan dari Kerajaan Pagaruyuang.

Raja Pagaruyuang menemui Kerajaan Majapahit dan bertanya (pura-pura tidak mengetahui maksud dan kedatangan Kerajaan Majapahit). Kerajaan Majapahit pun menjelaskan maksud kedatangan mereka yaitu untuk menaklukkan Kerajaan Pagaruyung. Kerajaan Pagaruyung menerima dengan baik hal tersebut, namun, Kerajaan Pagaruyung mengusulkan untuk menghindari pertumpahan darah antara kedua pasukan kerajaan, maka diganti dengan adu kerbau. Usulan ini diterima oleh Kerajaan Pagaruyung. Dengan syarat jika kerbau milik Kerajaan Pagaruyung kalah, maka Kerajaan Pagaruyung dikatakan takluk dan jika kerbau milik Kerajaan Majapahit kalah, mereka akan dibiarkan kembali ke Pulau Jawa dengan damai.

Daerah Sumatera Barat adalah daerah pertanian, dan kerbau adalah salah satu hewan 

yang sangat dibutuhkan dalam mengolah lahan pertanian. 

 

Dalam kesepakatan tersebut tidak ditentukan jenis atau ukuran kerbau yang akan diadu. Pasukan Majapahit memilih kerbau dengan ukuran yang sangat besar, karena menurut mereka lebih kuat dan berani. Sedangkan dari Kerajaan Pagaruyung memilih kerbau yang masih bayi dan menyusu. Hal ini ada alasannya, orang awak yang dikenal dengan orang yang cerdik dan banyak akal. Bayi kerbau tersebut dipisahkan selama beberapa hari dari induknya dan mereka menaruh dua pisau di kepala dekat (sebagai tanduk) anak kerbau tersebut. Hal ini tidak ada larangan dalam perjanjian sebelumnya.

Pertandingan pun dimulai, kerbau Kerajaan Majapahit sangat besar dan kerbau Kerajaan Pagaruyung yang sangat kecil. Suasana di tanah lapang pun ramai. Kerajaan Majapahit meremehkan kerbau ingusan dan kecil, dan yakin akan dapat dikalahkan. Namun apa yang terjadi,ternyata mereka dikejutkan oleh jatuhnya kerbau Majapahit, karena Kerbau Pagaruyung mengejar kerbau besar tersebut. Kerbau Pagaruyuang yang tidak diberi makan dan Asi induknya, menjadi kelaparan dan mengira bahwa kerbau Majapahit adalah induknya.Pisau dikepalanya pun menyayat dan mengenai badan kerbau besar. Karena terkena tusukan beberapa kali, akhirnya kerbau besar pun roboh dan terkapar. Rakyat Pagaruyung pun bersorak-sorak kegirangan, sambil berteriak "Manang kabau...., Manang kabau..."

Akhirnya pasukan Majapahit dinyatakan kalah dalam pertandingan tersebut, dan mereka pun diizinkan untuk kembali ke Majapahit Pulau Jawa. Kemenangan kerbau Pagaruyung pun tersebar keseluruh pelosok negeri. Kata "Menang kabau" yang berarti menang kerbau pun menjadi pembicaraan rakyat dimana-mana, sehingga pengucapannya pun lama-lama berubah menjadi kata "Minang". Sehingga sejak itulah, tempat itu dinamakan Nagari Minangkabau. 

Hal ini juga menjadi acuan bagi rakyat Minangkabau, salah satunya dalam menentukan bentuk atap rumah adat dan baju adat yang menyerupai tanduk kerbau.

 

Sumber: http://info-minang.blogspot.com/2013/06/asal-mula-nama-nagari-minangkabau.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline