Topi ini menjadi pelindung sehari-hari yang digunakan masyarakat Suku Dayak yang ada di Kalimantan. Memiliki ukuran yang lebar dan sekilas mirip dengan topi caping inilah seraung topi khas Suku Dayak yang banyak kita temui di kawasan Kalimantan khususnya dayak Kenyah yang tinggal di Lekaq Kidau, Kalimantan Timur. Seraung terbuat dari daun biru, sejenis daun palem yang lebar dan banyak tumbuh di hutan-hutan Kalimantan. Proses pembuatan topi ini dimulai dengan daun biru yang dikeringkan, kemudian disusun dan dijahit melingkar seperti kerucut. Setelah jadi, daun-daun ini kemudian dilapisi dengan kain berwarna terang dan cerah. Proses selanjutnya, dihias manik-manik atau sulaman. Seraung bagi masyarakat dayak biasa dipakai ketika pergi ke luar rumah, terutama ketika melakukan aktivitas di hutan. Selain itu, seraung juga sering dikenakan dalam ritual upacara adat di sana. Warnanya yang cantik dan memanjakan mata menjadikan seraung saat ini sering dipak...
Tarsulan Seni Budaya Suku Kutai Tarsulan adalah salah satu seni budya suku Kutai yang sampai sekarang masih ada di dalam masyarakatnya. Kalau dilihat dari tujuan digelarnya; tarsulan ini ada dua macam, yaitu: Tarsulan Berkhatam Al Quran dan Tarsulan Perkawinan . Tarsulan Berkhatam/Betamat Al Quran berkaitan dengan tardisi agama, khususnya agama Islam. Sedangkan Tarsulan Perkawinan berkaitan dengan tradisi adat perkawinan suku Kutai. Tradisi tarsulan diawali masuknya agama Islam di daerah Kerajaan Kutai Ing Kertanegara . Seperti kita ketahui agama Islam berasal dari Arab yang masuk ke Nusantara ini melalui para pedagang Gujarat. Maka tidaklah mengherankan bersama masuknya agama Islam, masuk pula seni sastranya yang di antaranya bentuk ’ s yair ’. Dari bentuk syair inilah yang menimbulkan keinginan dari salah seorang bangsawan Kutai untuk menciptakan seni sastra yang dapat dikaitkan dengan adat budaya s...
DIKISAHKAN OLEH NEK ESAH ALIAS NEK MANANG WARGA DESA MUARA KAMAN ILIR Kisah ini dimulai dengan lantunan lagu yang disebut neroyong sebagai berikut : Dinegeri kutai dulu hikatnya, Hiduplah kejuntaian di dunia longa, Bukanlah dewa lain manusia, Sebagai pemberi alamat sealam raya. Tujuh saudara hidup rukun dan tentramya, Penjaga alam kutai yang kaya-raya, Sayus kakak yang paling tua, Orangnya pintar pandai bahasa. Songo kakak yang kedua, Orang kuat baik hatinya, Tapi saying bodoh orangnya, Hingga menjadi cerca para saudara. Silu kakak ke tiga cantik molek parasnya, Selalu membawa tuah pada manusia, Negeri kutai ditinggalkannya, Karma takut besahu dengan kakak tertua Sirumbai kaca kakak kempatnya, Sipatnya santun dan bersahaja, Tulus...
Jatung adau merupakan alat musik membranofon dari Suku Dayak Kenyah yang tinggal di Kalimantan Timur. Alat musik tradisional Jatung Adau ini memiliki banyak sebutan/nama, Suku Dayak Modang menyebutnya Tuwung, Suku Dayak Kebahan menyebutnya Tubung, sedangkan Suku Dayak Tunjung menyebutnya prahil. Alat musik yang sejenis dengan kendang ini memiliki garis tengah 45 cm, dibagian ekor kurang lebih 25 cm dan panjang seluruhnya sekitar 250 cm. Alat ini dibuat dari kayu adau yang kuat, liat, dan tidak mudah pecah. Membrannya terbuat dari kulit lembu hutan atau kulit kijang yang kemudian diikat dengan menggunakan rotan dan ring pengikat yang disebut serapah. Alat musik ini biasanya digunakan sebagai pengiring tari Belian, Jimamnugroho, dan Hudoq. Selain sebagai alat pengiring tari, Jatung Adau juga digunakan oleh suku kenyah untuk sebagai alat komunikasi seperti memberitakan kematian seseorang, tanda ketika terjadinya bencana, serta sebagai pengumuman jika ada anggota suku yang sakit...
Pengkang memiliki rasa yang tidak jauh dari lemper. Gurih dan mengeyangkan. Umumnya pengkang dimakan dengan sate dan sambal kepah, semacam kerang yang banyak hidup di hutan mangrove, Kalimantan Barat. Pengkang dan Sambal Kepah menghasilkan perpaduan yang pas antara rasa pedas dan manis. Berikut resep pembuatan Pengkang Khas Pontianak Bahan : Ketan 200gr (rendam sekitar 1 jam dan tiriskan) Santan kental 130ml Garam ½ sdt Daun pandan 1 lbr Daun pisang secukupnya Bahan Isi: Ebi 300 gr (rendam, haluskan) Bawang putih 2 siung, potong tipis, goreng Cabe mewah 2 buah, potong tipis panjang, goreng Daun jeruk 3 lembar, potong halus Air asam 1 sdt Minyak goreng 2 sdm Bumbu: Bawang merah 3 butir (haluskan) Cabe merah 2 buah Cabe rawit 2 buah Gula merah di sisir 1 sdt Garam secukupnya Cara membuat: Campur santan, garam, dan daun pandan sambil diaduk hing...
Hudoq adalah sejenis f estival yang berupa tarian ungkapan syukur yang digelar oleh sub-etnis D ayak di provinsi Kalimantan Timur. H udoq adalah kesenian tarian yang menggunakan topeng dan kostum, oleh sebab itu H udoq termasuk golongan kesenian Barongan. Slot Gacor 777 Kepercayaan ========== Menurut kepercayaan tradisional orang Bahau, Busang, Modang, Ao'heng dan penhingHudoq adalah 13 hama yang merusak tanaman seperti tikus, singa, gagak, dan lain-lain. Dalam festival tersebut Hudoq dilambangkan oleh penari yang mengenakan topeng yang mewakili hama dan rompi yang terbuat dari p inang atau kulit kayu p ohon pisang. Tarian selesai ketika dua manusia Hudoq keluar dan mengejar Hudoq hama. Durasi tari adalah 1-5 jam. https://parkgroup.postech.ac.kr/ https://pirl.postech.ac.kr/ https://mskimlab.postech.ac.kr/ https://dev.postech.ac.kr/ Menurut tradisi, festival hudoq diada...
Kerajinan manik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari budaya dan tradisi suku Dayak Taman dan Tamambaloh yang berdiam di sekitar kawasan penyangga Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) dan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Manik bagi masyarakat Orang Tamambaloh memiliki nilai sakral. Jauh sebelum penggunaan manik menjadi bagian dari tradisi, tetua kampung mendapat “perintah” dari leluhur melalui mimpi tentang penggunaan manik dalam berbagai praktek kehidupan seperti upacara adat, persembahan, perkawinan, kelahiran, kematian, kegiatan pada saat berladang dan panen padi. Sejak itu, manik merupakan bagian tradisi masyarakat. Bentuk-bentuk manik sangat beragam disesuaikan dengan “perintah” Sao Gantung (Tuhan YME). Misalnya, untuk upacara pernikahan bentuknya lonjong memanjang (manik tolang tanjung); untuk upacara kelahiran bentuknya bulat dan harus berwarna coklat tua; dan untuk upacara penyambutan/peng...
Bahan: Beras Udang Kering Kecil Sayuran (daun katuk) Garam Bawang merah Bawang putih Cabai Serai Ketumbar Merica Kunyit, lengkuas, dan jahe Kelapa Cara Memasak: Siapkan terlebih dahulu beras, udang kering kecil, dan sayur-mayur seperti daun katuk atau lainnya. Bumbunya garam, bawang merah dan bawang putih, cabai, serai, ketumbar, merica, kunyit, lengkuas dan jahe. Jangan lupa kelapa untuk rasa bubur yang gurih. Caranya, sangria beras, ketumbar dan merica secara terpisah. Kemudian haluskan semua bumbu yang ada Setelah itu, campur beras dan bumbu yang telah dihaluskan dalam wajan untuk kemudian dimasak sampai lumat menggunakan santan. Sebelum diangkat, masukkan udang kering, tambahkan garam secukupnya dan sayur mayur. Jika sudah, angkat dan hidangkan dalam keadaan masih panas. Sumber :
Sulur = batang daun keladi. Sayur khas nya orang kutai. Orang banjar menyebutnya "Gangan Sulur Bawang Hutan". Bawang hutan berupa bijian kaya pala, yang kalau di makan tidak ada rasanya, cuma mengeluarkan aroma yang bikin selera makan 3x lipat dari biasanya. Bawang hutan juga cuma ada di daerah Tenggarong (Kutai Kartanegara), krna itu makanan asli org dayak. Tetapi, bawang hutan sudah jarang ada, jadi bisa diganti dengan daunnya pohon bawang hutan. Bahan-bahan 1/2 kg sulur yang sudah dikupas 1 biji buah terong asam (iris-iris) 3 biji cabe merah besar 5 biji bawang merah 2 lembar daun bawang hutan secukupnya garam sedikit gula sedikit mecin...