HUT RI
49 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Misteri Gunung Kumbokarno Trenggalek
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Gunung Kumbokarno Trenggalek  secara geografis terletak di teluk Prigi kabupaten Trenggalek tepatnya di sebelah barat  Pantai Cengkrong . Secara administratif gunung ini berada di wilayah desa Karanggandu, kecamatan Watulimo, kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Gunung ini lebih tepat disebut sebagai gunung kecil atau bukit lantaran memiliki ketinggian yang cukup rendah. Pada tahun 90-an gunung ini pernah mengalami musibah kebakaran dan akibat setelahnya adalah pada bagian kaki gunung berubah menjadi ladang pertanian yang dikelola oleh warga. Gunung Kumbokarno ini terkenal sebagai gunung yang angker dan hingga banyak berkembang cerita pengalaman mistis mengenai gunung tersebut. Banyak kejadian-kejadian aneh yang terjadi ketika seseorang memasuki hutan Gunung Kumbokarno untuk mendaki gunung hingga berburu hewan liar. Beberapa orang yang berani masuk ke dalam hutan tersebut harus berani menanggung akibatnya seperti terserang binatang buas, ket...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Legenda di balik udheng Situbondo
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Bagaimana sejarah udheng dan legenda kota Situbondo ini? Menurut " mbah gugel"  , legenda kota  Situbondo berasal dan nama Pangeran Aryo Gajah Situbondo. Konon Pangeran Arya Gajah Situbondo tidak pernah menampakkan diri. Ini karena ketika menginjak tanah Situbondo diduga tidak lama, bahkan ia langsung tewas, akibat kekalahan pertarungannya dengan Joko Jumput. Nah bukti jejaknya ini  ditandai dengan ditemukannya  ' odheng '  atau " udheng " (ikat kepala) milik Pangeran Situbondo, tercecer di tanah di  Kelurahan Patokan. Udheng itu ya seperti tafi malam yang dikenakan Gus Ipul, Bupati dan para pejabat tadi malam. Ada juga yang mengartikan, nama Situbondo berasal dari kata  " situ=tanah"  dan " bondo= ikat." Maksudnya?  "Jadi siapapun yang datang ke Situbondo, hatinya akan terikat. Seperti Gu Ipul nanti datang lagi ke Situbondo bukan  lagi sebagai Wagib, tapi sudah sebagai Gubernur," ujar Bupati saat sambutan, m...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Prasasti Anjukladang
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Timur

Prasasti Anjukladang berangka tahun 859 Saka atau 937 Masehi. Sayang sekali bahwa prasasti ini belum terbaca seluruhnya karena disebabkan tulisan-tulisan yang terpahat mengalami keausan, terutama pada bagian atas prasasti. Namun dari beberapa tulisan yang tidak mengalami aus dapat kiranya didapatkan keterangan sebagai berikut: Raja Pu Sindok telah memerintahkan agar tanah sawah kakatikan (?) di Anjukladang dijadikan sima dan dipersembahkan kepada bathara di sang hyang prasada kabhaktyan di Sri Jayamerta, dharma dari Samgat Anjukladang. Menurut J.G. de Casparis, penduduk Desa Anjukladang mendapat anugerah raja dikarenakan telah berjasa membantu pasukan raja di bawah pimpinan Pu Sindok untuk menghalau serangan tentara Malayu (Sumatera) ke Mataram Kuna yang pada saat itu telah bergerak sampai dekat Nganjuk. Atas jasanya yang besar, maka Pu Sindok kemudian diangkat menjadi raja. Selain itu, prasasti ini juga berisi tentang adanya sebuah bangunan suci. Dalam makalahn...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Prasasti Condrogeni
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Timur

Prasasti Condrogeni I berangka tahun 1427 Çaka atau 1505 M, dengan menggunakan aksara Jawa Kuno (Merapi-Merbabu) dan berbahasa Jawa Kuno. Prasasti Condrogeni I merupakan upala praÅ›asti yang dipahatkan pada batu andesit berwarna keabu-abuan dengan bentuk  stele  dengan puncak meruncing, berjumlah 12 baris. Angka tahun dipahatkan di bagian paling atas, dan isinya hanya dipahatkan pada bagian depan ( recto ) saja. Sekarang, prasasti ini disimpan di Museum Nasional Jakarta dengan nomor inventaris D 125. Prasasti Condrogeni I mempunyai ukuran yang tidak sama antara sisi yang satu dengan sisi lainnya. Ukuran prasasti ini dari alas sampai puncak 64,5 cm, lebar tubuh 34,5 cm, dan lebar alas 27 cm. Prasasti dari masa Majapahit akhir ini ditemukan di Desa Pudak, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur, yang tepatnya berada di sisi barat daya gunung Wilis.  Di dalam laporan yang termaktub di dalam OV tahun 1912, disebutkan b...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Prasasti Mātaji
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Timur

Prasasti Mātaji merupakan satu dari empat prasasti yang ditemukan di Desa Bangle, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur. Prasasti  in situ  ini sekarang masih berada di tempat penemuannya di areal hutan jati yang terletak di salah satu bukit yang oleh penduduk setempat disebut Gunung Sili.   Prasasti Mātaji berangka tahun 973 Çaka atau 1051 M dengan menggunakan aksara dan bahasa Jawa Kuno masa Airlangga dengan gaya penulisan berbeda berupa bentuk dasar persegi tegak, tidak condong ke arah kanan, serta pada beberapa aksara masih dijumpai kuncir yang dikenal pada masa Airlangga dan masih dipertahankan hingga masa Kediri.   Prasasti Mātaji termasuk ke dalam prasasti berbentuk  stele  dengan puncak lancip, seperti bentuk umum prasasti yang tersebar di Jawa Timur. Prasasti ini terbuat dari batu gamping dengan tinggi 130 cm, lebar atas 105 cm dan lebar bawah 92 cm, serta memilik...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Prasasti Mŗwak
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Timur

Prasasti MÅ--wak bertarik 1108 Çaka atau 1186 M, dengan menggunakan aksara dan berbahasa Jawa Kuno. Prasasti ini terbuat dari batuan andesit ( upala pra Å›asti ) dan berbentuk blok dengan variasi berpuncak setengah lingkaran dengan tinggi 84 cm, lebar 60 cm (atas) dan 45 cm (bawah), bagian bawahnya berbentuk bunga padma.   Prasasti MÅ--wak merupakan prasasti in situ, yang keberadaannya masih berada di tempat di mana prasasti tersebut ditemukan, terletak di bagian belakang kuburan dengan diberi cungkup. Prasasti ini dtemukan di Desa Mruwak, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur. Secara toponimi, keletakan Desa Mruwak di mana prasasti MÅ--wak ini sesuai dengan isi dari prasasti MÅ--wak yang menyebutkan bahwa terdapat sungai besar di sebelah barat laut dan terdapat gunung di sebelah Desa Mruwak di mana pada saat prasasti MÅ--wak ini ditulis, Desa Mruwak dipindahkan ke tempat yang mendekati gunung. Su...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Prasasti Waharu IV
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Timur

Prasasti Waharu IV berangka tahun 853 Çaka atau 931 M yang terdiri dari enam lempeng tembaga berukuran 36 cm x 10 cm. Setiap lempeng memuat 7 baris tulisan yang ditulis pada kedua sisinya, kecuali lempeng pertama.   Prasasti yang ditemukan di daerah Gresik, Jawa Timur, merupakan prasasti dari Raja Pu Sindok yang disalin kembali pada masa Majapahit. Kini disimpan di Museum Nasional, Jakarta, dengan nomor E 20 a-f. Prasasti ini telah dialihaksarakan oleh A.B. Cohen Stuart (1875) dalam KO, prasasti nomor 7; serta Boechari dan A.S. Wibowo (1985/1986) dalam  Prasasti Koleksi Museum Nasional.   Prasasti ini menyebutkan  “sambandha. gati wargga /II.a.1/ haji an nityasa su ṣṭu bhakti mamrihak ên ri  ṡri mah ār āja ri Å‹ samarak āyya makacihna sa ňjata wargga haji /2/ sar ā dhirotsah...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Sejarah Kabupaten Mojokerto Jawa Timur
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Setelah raja S’ri Kerta-negara gugur, kerajaan Singhasa-ri berada di bawah kekuasaan raja Jayakatwang dari Kadiri. Salah satu keturunan penguasa Singhasari, yaitu Raden Wijaya, kemudian berusaha merebut kembali kekuasaan nenek moyangnya. Ia adalah keturunan Ken Angrok, raja Singha-sa-ri pertama dan anak dari Dyah Le(mbu Tal. Ia juga dikenal dengan nama lain, yaitu Nararyya Sanggramawijaya. Menurut sumber sejarah, Raden Wijaya sebenarnya adalah mantu Ke(rtana-gara yang masih terhitung keponakan. Kitab Pararaton menyebutkan bahwa ia mengawini dua anak sang raja sekaligus, tetapi kitab Na-garakerta-gama menyebutkan bukannya dua melainkan keempat anak perempuan Ke(rtana-gara dinikahinya semua. Pada waktu Jayakatwang menyerang Singhasa-ri, Raden Wijaya diperintahkan untuk mempertahankan ibukota di arah utara. Kekalahan yang diderita Singhasa-ri menyebabkan Raden Wijaya mencari perlindungan ke sebuah desa bernama Kudadu, lelah dikejar-kejar musuh dengan sisa pasuka...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Asal Usul Kota Kediri Jawa Timur
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Kabupaten Kediri adalah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Pusat pemerintahan berada di Kediri meskipun pemindahan pusat pemerintahan ke Pare telah lama direncanakan dan bahkan sekarang dibatalkan. Akhirnya pada saat ini ibu kota Kabupaten Kediri secara de jure berada di Kecamatan Ngasem. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Jombang di utara, Kabupaten Malang di timur, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Tulungagung di selatan, Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ponorogo di barat, serta Kabupaten Nganjuk di barat dan utara. Kabupaten Kediri memiliki luas wilayah 963,21 km² dengan 26 kecamatan. Pada zaman dahulu, di daerah yang sekarang disebut Kediri, berdirilah sebuah kerajaan besar. Nama Kerajaannya adalah "Kerajaan Medang". Salah satu rajanya yang terkenal bernama Prabu Airlangga beliau berasal dari Bali. Beliau menjadi Raja Medang setelah menikah dengan putri dari Raja medang sebelumnya Pada Saat usia Prabu Airlangga sudah tua, ia ingin menjadi p...

avatar
Deni Andrian