PIsang rai adalah makanan khas Bali yang berbahan dasar pisang. Pisang rai merupakan jajanan pasar yang sering dijual di pasar-pasar di Bali. Pisang rai ini tebuat dari pisang yang dilumuri adonan tepung beras dan kemudian direbus di air mendidih dan ditambah parutan kelapa mentah saat disajikan yang memberikan rasa umami kelapa pada pisang. Pada zaman dahulu, orang memasak pisang rai dikarenakan terbatasnya stok minyak goreng. Orang-orang menggunakan metode memasak dengan direbus untuk memasak. Faktanya, cara direbus ini dapat mengurangi risiko kolesterol pada makanan. Terlebih lagi, memberi parutan kelapa mentah di akhir tidak memberikan kolesterol karena kelapa tidak dimasak. Dengan cara memberikan parutan kelapa mentah ini, rasa umami kelapa dapat diberikan ke makanan tanpa mengambil risiko kolesterol. Kesimpulannya, pisang rai adalah makanan yang sehat dan enak untuk dikonsumsi. #OSKMITB2018
Babi guling salah satu makanan khas dari Pulau Dewata, Bali. Kuliner babi guling Bali merupakan menu makanan dengan sajian irisan daging babi guling dengan beberapa makanan khas Bali lain untuk pendamping nasi. Salah satu tempat makan khusus menyajikan babi guling khas Bali yaitu Warung Priyyandi. Di Tangerang Selatan, mungkin ini satu-satunya babi guling khas Bali seperti dikatakan pengelola Warung Pradnyani. Warung ini terletak di Ruko Moscow A-11, Jalan Gading Serpong Boulevard, Gading Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Warung Priyyandi menyajikan menu babi guling khas Bali lebih khusus lagi babi guling dari Tabanan. Pengelola atau kokinya langsung belajar langsung dari Tabanan sebelum berani membuka warung dengan embel-embel khas Bali. Restaurant Manager yang merupakan dua rekan yang bersemangat, Thomas Alfa Edison dan Aryo Yosep. Berasal dari Bali, keduanya mantap membuka warung babi guling khas Bali setelah mendapat bekal keahlian memasak dari Tabanan. Di Bali, makanan...
Upacara Otonan Kata Otonan berasal dari bahasa Jawa Kuno yang telah menjadi kosa kata bahasa Bali yang berasal dari kata “wetu” atau “metu” yang artinya keluar, lahir atau menjelma.Hari kelahiran umat Hindu di Indonesia, khususnya di Jawa dan Bali diperingati berdasarkan kalender Bali-Jawa yang disebut pasaran. Kalender ini mempergunakan perhitungan “Wuku” yang jumlahnya 30 Wuku (210 hari) dalam satu tahun Jawa-Bali, Sapta Wara (Pasaran Tujuh) dan Panca Wara (Pasaran Lima). Jadi hari kelahiran seseorang diperingati setiap enam bulan sekali menurut perhitungan 35 hari sekali) atau “Pitu Wulanan” di Jawa dengan perhitunga setiap bulannya 30 hari. Misalnya seorang yang lahir pada hari Rabu Wage Wuku Klawu atau Buda Cemeng Klawu, maka setiap hari tersebut datang dalam jangka waktu 210 hari disebut hari “Otonan” atau hari ulang tahun bagi yang bersangkutan. Berdasarkan uraian tersebut yang dimaksud dengan “Otonan&rdq...
Apa yang terlintas di pikiran kalian ketika mendengar nama Kabupaten Klungkung? Keeksotisan pemandangan Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan, keelokan budaya Desa Kamasan, atau keunikan Goa Jepang? Namun siapa sangka, kabupaten yang menawarkan berbagai destinasi wisata mulai dari alam, budaya hingga sejarah ini juga menawarkan kuliner khas yang tak kalah menarik untuk dicoba. Tipat srosob merupakan salah satu kuliner khas dari kabupaten terkecil di Bali ini. Bagi orang awam, mungkin hidangan ini sepintas terlihat seperti hidangan lontong kare, namun percayalah cita rasa hidangan yang satu ini berbeda. Penggunaan base genep, campuran rempah khas bali yang telah dihaluskan, pada kuah santannya memberikan sentuhan ‘Bali’ sehingga berbeda dengan kare pada umumnya. Bukan hanya orang awam, sebagian besar masyarakat Bali pun salah mengira makanan ini, tak sedikit dari mereka yang mengira makanan ini adalah tipat blayag, makanan khas Kabupaten Buleleng. Walaupun keduanya sama-...
Lawar Nyawan merupakan Lawar yang terbuat dari sarang lebah (nyawan) yang biasanya berisi bakal lebah masih muda berwarna putih. Makanan ini termasuk sangat langka di Bali mengingat harga perkilo nyawan mencapai Rp 80.000 . Biasanya Lawar Nyawan diolah dengan sambal atau dicampur dengan parutan kelapa dan bumbu (base) kuning. Rasanya pun tak kalah dengan ayam. Berikut adalah resep dan cara pembuatannya : Bahan-bahan : 1. 100 gr sarang lebah muda 2. 100 gram kelapa parut (pilih yang setengah tua) 3. 150 gram daging ayam rebus, disuwir 4. 100 garam kacang panjang, potong 2 cm 5. 100 gram kecambah 6. 2 sdm gula merah, disisir 7. 2 sdm minyak untuk menumis 8. 1 buah mentimun, potong dadu kecil 9. 3 sdm bawang goreng 10. 1 buah jeruk nipis 11. 1 sdt garam Bahan Bumbu Halus : 1. 3 buah cabai merah, buang bijinya 2. 10 buah cabai rawit (atau sesuai selera) 3. 6 butir bawang merah...
Mebat atau Ngebat adalah salah satu tradisi masyarakat Bali untuk bergotong royong menyiapkan hidangan sebelum diadakannya upacara keagamaan. Mebat bersifat wajib, dan dimaksudkan untuk membantu tetangga sekitar yang akan mengadakan upacara keagamaan, contohnya: upacara pemberkatan sanggah, upacara pernikahan, upacara ngaben, upacara potong gigi, upacara ulang tahun, dst. Biasanya warga akan membawa golok / pisau besar untuk pelaksanaan Mebat. Mebat biasanya dilaksanakan pada hari H dini hari, agar hidangan yang disediakan masih baru, dan tidak mengganggu aktivitas warga pada hari itu. Jenis hidangan yang disediakan sangat beragam, mulai dari olahan kering sampai olahan basah, tapi semua itu bergantung pada kondisi ekonomi warga yang mengadakan upacara. Mebat biasanya dilakukan oleh warga laki – laki, karena para perempuan akan disibukkan untuk menyiapkan sesaji atau perlengkapan upacara lainnya. Menurut Pak Putu (44thn), Tradisi Mebat beliau lakukan kare...
Di bali seringkali ditemukan sesajen yang diletakkan di berbagai tempat, berupa bunga-bungaan, makanan, dan berbagai hal lainya, dalam sebuah wadah atau alas dari daun janur. Sesajen ini sendiri sebenarnya disebut Canang Sari. Latar belakang Pada abad ke-8 di tahun Saka 858, seorang Maha Resi bernama Markandeya bersama dengan pengikutnya membuka sebuah daerah baru di Puakan yang sekarang ini disebut dengan Taro, Tegal Lalang daerah Gianyar, Bali. Dalam pembentukan daerah baru tersebut sang Maha Resi mengajarkan untuk membuat upakara atau sesajen yang digunakan untuk sarana upacara, awalnya hanya terbatas pada para pengikutnya saja namun lama kelamaan menyebar ke penduduk lain di sekitar desa Taro. (breaktime.co.id/travel/the-story/kenapa-di-bali-bertebaran-sesajen-ini-kisahnya.html) Namanya, "Canang Sari" bermakna sebagai berikut: "Ca" berarti indah dan "Nang" berarti tujuan. Kata tersebut berasal dari Jawa kuno (Sudarsana, 2010:1) dan secara keseluruhan berarti "Tuj...
Mengenal Lawar, Makanan Khas Bali Kita tahu bahwa Indonesia terkenal akan keberagaman, baik suku, agama dan tradisi, bahasa, budaya maupun makanan khasnya. Oleh karena itu, setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas tersendiri, misalnya di daerah Bali. Bali mempunyai makanan khas yang sudah sangat familiar di kalangan masyarakat Bali, yang bernama “Lawar”. Lawar memiliki dua jenis berdasarkan warnanya yakni lawar merah dan lawar putih. Lawar sering digunakan sebagai santapan keluarga dan disajikan ketika Penampahan Galungan (dua hari sebelum hari raya Galungan) dimana hewan yang dijadikan makanan lawar akan disembelih terlebih dahulu. Hewan yang digunakan sebagai lawar biasanya menggunakan daging babi dan ayam. Lawar bukan hanya ada setiap galungan saja, melainkan dapat ditemukan setiap hari. Warung – warung makan di Bali sebagian besar menyediakan lawar sebagai santapan sehari –...
Sate lilit merupakan salah satu makanan khas Bali yang sangat lazim disajikan di setiap acara, baik upacara adat maupun acara biasa. Sate lilit ini biasanya disajikan untuk lauk nasi campur khas Bali, atau juga dihidangkan dengan ketupat dan sup ikan bumbu kuning serta plecing kangkung yang pedas. Sebenarnya, menu ini juga sering disajikan masyarakat muslim Bali yang merayakan Idul Fitri bersama keluarganya. Citarasa pedas dan bumbu rempahnya membuat sate ini mudah diterima oleh lidah masyarakat pendatang atau para pelancong yang berkunjung ke Bali. Disamping kelezatannya, ternyata sate lilit mempunyai beberapa makna budaya tersendiri bagi masyarakat Bali. Pertama, dilihat dari namanya. Sate lilit sebenarnya tidak jauh berbeda dengan sate-sate lainnya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Yang membuatnya berbeda adalah cara pembuatannya yang unik. Sesuai dengan namanya, sate lilit dibuat dengan cara melilitkan adonan daging ke sebuah batang kayu hingga lilitan...