Balla Tammua Suku Kajang Balla Tamua adalah salah satu produk arsitektur warisan leluhur kajang yang masih bisa ditemui hingga saat ini dikawasan adat. Peninggalan ini merupakan salah satu rumah tempat pertemuan masyarakat kajang untuk mengadakan musyawarah yang dalam bahasa konjo (bahasa kajang ) disebut borong/abborong. Para pemangku adat kajang abborong di Balla Tammua dengan agenda membahas satu permasalahan yang ada dikawasan adat, selain itu biasanya Balla Tammua dipakai untuk menerima tamu kehormatan yang hendak masuk dikawasan adat ammatoa. Dalam pembuatan Balla Tammua, masyarakat kawasan adat kajang mengerjakannya dengan bergotong royong. Mereka bahu membahu bersama mengerjakan Balla Tammua dengan suka rela, dengan kata lain tanpa gaji dan tanpa imbalan, semua dilakukan dengan keikhlasan. Budaya seperti inilah yang selalu ditanamkan tetua kajang Ammatoa dalam menjaga tradisi kawasan adat itu sendi...
Bulukumba Panrita Lopi, slogan itu sangat tepat disematkan pada kota Bulukumba yang nota bene merupakan tempat pembuatan perahu phinisi. Hingga saat ini, Kabupaten Bulukumba masih dikenal sebagai produsen Perahu Phinisi, dimana para pengrajinnya tetap mempertahankan tradisi dalam pembuatan perahu tersebut, mereka mampu membuat perahu yang sangat kokoh dan megah hanya berdasarkan pada pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari nenek moyang mereka, tanpa menggunakan gambar atau kepustakaan tertulis. Tepatnya pada poros jalan antara kota bulukumba ke pantai Tanjung Bira, sekitar 23 kilometer dari Kota Bulukumba tim ekspeditor sobat budaya makassar menemui panrita lopi (pembuat perahu) phinisi yang ada dikabupaten bulukumba. Menurut penuturan panritayya pada saat ditemui oleh ekspeditor sobat budaya makassar, pembuatan perahu phinisi yang ada yaitu sekitar 3 sampai dengan 6 bulan kadang-kadang lebih lama , tergantung dari kesiapan bahan dan mus...
SIRI’ itu bersifat abstrak, SIRI’ tidak dapat dilihat tapi hanya bisa dirasakan. Konsep SIRI’ itu adalah pertahanan harga diri. Ada empat tiang SIRI’: Asseggekkeng, Awaraningeng, Agettengeng, Amaccangeng. “macca na malempu,awaraningeng na magetteng”. Itu artinya “seseorang yang pintar dan jujur serta dia berani dan teguh pada pendirian”. Orang Bugis Makassar rela mati karena mempertahankan SIRI’,sebab dia berpendapat bahwa mati karena mempertahankan SIRI’ itu adalah kematian yang manis dan bersantan. Pada tahun 1980an, ada seorang haji yang sangat terkenal dan di segani oleh masyarakat sekitarnya.dengan berani membunuh istrinya karena berselingkuh. Menurut iya, istrinya itu sudah tidak punya harga diri lagi. Dia itu sudah menjadi tau-tau,atau bisa juga disebut dengan binatang yang bermuka manusia. Haji ini tidak melarikan diri,dia tidak takut dipenjara karena ia merasa...
Doangang La Naungko Ri Butta Doa Menjejakkan Kaki Ditanah I kau Butta kuonjo' Wahai tanah yang aku injak 1 Palewanga' Tallasakku Luruskanl...
Tudang Sipulung Pertanian. a. Sintagmatik Tudang Sipulung Pertanian dimulai dari: - Warga tani berdatangan pada tempat yang telah ditentukan dengan membawa Kampalo, Apang, Baje dan Onde-onde ” (kue-kue tradisional) sebagai simbol “ Tolak Baja’ agar hasil pertanian berhasil tanpa ganguan hama. - Pemilihan “ Pinati ” (pemandu tani). - Kesepakatan kapan turun sawah, varietas benih, menabur benih dan waktu tanam. - Doa “ TolakBala” yang dipimpin oleh tokoh agama dan tokoh-tokoh adat. b. Paradigmatik Tudang sipulung pertanian:...
Katallassangnga ri tompo’na anne linoe Tena na turusi assare janji anjo nikaerokia Tena nammari-mari coba’ anga battu garringa loemi nia’ Anne tallasayya assingkamua tena gunanna Pakcobayya tena lakbusukna Battu ri bataraya Nasaba jaimi rupa tau takkaluppa Mange ri alloboko sangnging lino mami niondang Jaiyangang mami tau aklaklang Ripappisangkana bataraya Ikatte nikanaya rupa tau pattojengi tappaka nasaba’ anjo tappaka angngerangi kabajikang linoa tampak pammari mariangji allo riboka iyami antu sitojeng tojenna lani battue Garringa tena na akkusiang Katallassanga ri tompo’na linoa tenamo kabajikanna Anne tallasayya ri lino Tena na turusi assare janji anjo nikaerokia Tena nammari-mari coba’ anga battu garringa loemi nia’ Anne tallasayya assingkamua tena...
La Dana dan kerbaunya La Dana adalah seorang anak petani dari Toraja. Ia sangat terkenal akan kecerdikannya. Kadangkala kecerdikan itu ia gunakan untuk memperdaya orang. Sehingga kecerdikan itu menjadi kelicikan. Pada suatu hari ia bersama temannya diundang untuk menghadiri pesta kematian. Sudah menjadi kebiasaan di tanah toraja bahwa setiap tamu akan mendapat daging kerbau. La Dana diberi bagian kaki belakang dari kerbau. Sedangkan kawannya menerima hampir seluruh bagian kerbau itu kecuali bagian kaki belakang. Lalu La Dana mengusulkan pada temannya untuk menggabungkan daging-daging bagian itu dan menukarkannya dengan seekor kerbau hidup. Alasannya adalah mereka dapat memelihara hewan itu sampai gemuk sebelum disembelih. Mereka beruntung karena usulan tersebut diterima oleh tuan rumah. Seminggu setelah itu La Dana mulai tidak sabar menunggu agar kerbaunya gemuk. Pada suatu hari ia mendatangi rumah temannya, dimana kerbau itu berada, dan berkata &ld...
Seddi juta tellu ratu Siddi juta tellu ratu’ upake madduta Wasselek resokku dua taung ettana Nakulleku kasi’ napasajeng rennu Jadaro pale’ uasengngi ana’ dara Terri marenni’ atikku nawa-nawai totokku Janda de’ naengka na botting kasi’ ulolongeng Itai kasi’ kasi’na sabbara’ na mammmekko Nakullena mua mallere’ pappuru’na Macekke-cekke nyawaku Na belleang senreseng Tau ripojikku pura rijaru-jaru Seddi juta tellu ratu laba’ temma guna Wasselek resokku dua taung ettana Nakkuleku kasi’ napasajeng rennu Jada ro pale uasennggi ana’ dara Terri marenni’ atikku nawa-nawai totokku Janda de’ naengka nabotting kasi’ ulolongeng (Faisal Hidayat)
Asal mula kota Ujung Pandang Dahulu ada seorang pengembara dari arah barat menuju ke arah timur Tepatnya ke Kerajaan Gowa,dia berniat meminta sebidang tanah kepada Raja Gowa pada masa itu. Sesampai disana ,lalu dia berkata kepada sang raja,”ya Tuanku, aku memohon untuk meminta Tanah mu sekiranya seluas Kulit Kerbau saja. Kemudian permohonan orang tersebut ditolak oleh sang raja dengan alasan Tanah itu tidak boleh diberikan kepada siapapun. “Tanahku Tidak Untuk Diberikan kepada siapapun”. Sekali lagi orang tersebut memohon dengan belas kasihan dan berkata, Ya Tuanku Raja,aku memohon untuk meminta tanah sebidang tanah saja, karena jika suatu hari nanti saya lewat ketempat ini saya bisa singgah untuk beristirahat sejenak. Akhirnya Sang Raja pun mengabulkan permintaan orang tersebut dan menyuruhnya mencari kulit kerbau. Setelah permintaannya dikabulkan,pengembara tersebut lalu mencari kulit kerbau lalu di buatnya menjadi benang yang kecil dan...