×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Rumah tempat pertemuan

Elemen Budaya

Produk Arsitektur

Provinsi

Sulawesi Selatan

Asal Daerah

Bulukumba

Ballak Tammua

Tanggal 10 Apr 2015 oleh Sobatbudayamakassar .

 

Balla Tammua Suku Kajang

          Balla Tamua adalah salah satu produk arsitektur warisan leluhur kajang yang masih bisa ditemui hingga saat ini dikawasan adat. Peninggalan ini merupakan salah satu rumah tempat pertemuan masyarakat kajang untuk mengadakan musyawarah yang dalam bahasa konjo (bahasa kajang ) disebut borong/abborong. Para pemangku adat kajang abborong di Balla Tammua dengan agenda membahas satu permasalahan yang ada dikawasan adat, selain itu biasanya Balla Tammua dipakai untuk menerima tamu kehormatan yang hendak masuk dikawasan adat ammatoa.

Dalam pembuatan Balla Tammua, masyarakat kawasan adat kajang mengerjakannya dengan bergotong royong. Mereka bahu membahu bersama mengerjakan Balla Tammua dengan suka rela, dengan kata lain tanpa gaji dan tanpa imbalan, semua dilakukan dengan keikhlasan. Budaya seperti inilah yang selalu ditanamkan tetua kajang Ammatoa dalam menjaga tradisi kawasan adat itu sendiri.  Uragi adalah semacam insinyur Balla Tammua, ia yang menentukan seluruh pengerjaan Balla Tammua. Uragi yang menentukan jenis kayu, panjang Balla Tammua, Lebar Balla Tammua, waktu pengerjaannya, dan lain-lain sebagainya yang berkaitan dengan Balla Tammua.  Kayu yang dipakai untuk membuat Balla Tammua diambil dari luar kawasan hutan adat ammatoa.  Masyarakat kajang mempunyai peraturan yang melarang mengambil kayu dalam kawasan adat ammatoa, menurut Bohe Sallang yang digelari Ammatoa, hutan adat perlu dijaga kelestariaannya dan tidak boleh mengambil kayu disana meskipun dalam hal kepentingan masyarakat umum. Manusai harus bisa menjaga kelestarian alam karena manusia sendiri akan menyatu dengan alam.

 

Pembuatan  Balla Tammua dikawasan adat kajang yang disebut Nihajui dilakukan dengan cara memanggil seluruh pemangku adat yang masing masing telah diberi jabatan dan bergelar Galla. Mereka berkumpul bersama dengan masyarakat kawasan adat ammatoa untuk bersama sama mengikuti upacara pembuatan balla tammua dan berdoa bersama.  Balla Tammua ini sendiri menghadap kiblat, penjelasan ammatoa mengatakan seluruh masayarakat kajang haruslah setiap keluar rumah selalu menghadap kiblat, karena masyarakat kajang sendiri adalah semuanya ummat islam. Pada  Balla Tammua yang berada dikawasan adat Ammatoa mempunyai 20 buah tiang dengan pemaknaan benteng yang susah untuk dirobohkan.

Selain Balla Tammua, kami juga akan menjelaskan sedikit tentang rumah adat kajang. secara khusus tidak ada perbedaan rumah ammatoa dengan rumah masyarakat kawasan adat ammatoa.  Sebab dikawasan adat ammatoa tidak mengenal kasta, tidak ada tuan tidak ada hamba. Semua rumah dikawasan adat ammatoa terbuat dari kayu dan bermodel panggung. Dengan model dapur rumah adat kajang ditempatkan samping pintu depan rumah panggung. Makna dari penempatan dapur didepan adalah masyarakat kajang menjunjung nilai-nilai filosofi kejujuran. Apa yang ada didapur mereka dengan otomatis akan terlihat oleh para tamu yang datang dirumah mereka, dan apa yang ada pada saat itu akan disediakan oleh masyarakat kajang. dengan kata lain, masyarakat kajang adalah masyarakat yang senang berbagi dan selalu mengajarkan nilai kejujuran.

Untuk ukuran rumah adat kajang pada umumnya  mempunyai Lebar 7 Meter dan panjang 12 Meter.  Serta memiliki tiga tingkatan masing-masing mempunyai fungsi tersendiri, diantaranya bagian bawah digunakan sebagai tempat menenun kain khas kajang ammatoa, bagian tengah sebagai inti dari sebuah rumah itu sendiri dan digunakan sebagai tempat beraktifitas didalam rumah, serta bagian atas digunakan sebagai tempat penyimpangan hasil pertanian, seperti padi, dll. Adapun makna simbolis yang didapatkan dalam rumah kajang yaitu kepala kerbau yang digantung pada tiang rumah, yaitu sebagai pertanda bahwa penghuni rumah tersebut telah melangsungkan pernikahan, baik itu anaknya ataupun keluarganya. ( syarif / ichal)

Foto Balla Tammua

DISKUSI


TERBARU


Lumpia

Oleh Kyaya | 28 Apr 2024.
Makanan khas

Lumpia merupakan salah satu kuliner khas semarang yang banyak di gemari masyarakat. Ciri khas dari lumpia semarang yaitu berada pada isianya, rebun...

Kolintang: Alat...

Oleh Klasiktoto | 27 Apr 2024.
Alat Musik Tradisional

Sulawesi Tenggara, surganya keberagaman budaya, telah menjadi tempat bagi berbagai suku yang membentuk kehidupan dan kebudayaan yang kaya. Dalam jurn...

Bubur Pedas

Oleh Sherly_lewinsky | 25 Apr 2024.
Makanan khas Kalimantan Barat

Bubur pedas adalah salah satu makanan khas dari Kalimantan Barat. Biasanya, bubur ini akan dilengkapi dengan berbagai macam sayuran seperti daun kuny...

ANALISIS FENOME...

Oleh Keishashanie | 21 Apr 2024.
Keagamaan

Agama Hindu Kaharingan yang muncul di kalangan suku Dayak sejak tahun 1980. Agama ini merupakan perpaduan antara agama Hindu dan kepercayaan lokal su...

Kue Pilin atau...

Oleh Upikgadangdirantau | 20 Apr 2024.
Kue Tradisional

Kue pilin atau disebut juga kue bapilin ini adalah kue kering khas Sumatera Barat.Seperti namanya kue tradisional ini berbentuk pilinan atau tamb...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...