Masyarakat Tana Toraja di Sulawesi Selatan mempunyai cara unik untuk menghormati orang atau leluhur yang sudah meninggal, yaitu dengan mengganti pakaian yang dikenakan oleh mayat tersebut. Mayat yang sudah dikubur di dalam peti dikeluarkan dan dibersihkan tubuhnya menggunakan kuas. Prosesi ini biasanya akan dihadiri oleh keluarga besar dan disertai dengan perayaan lain seperti pengorbanan hewan yakni babi dan kerbau. Mayat para leluhur yang dikubur biasanya disimpan di dalam peti dan diletakkan di Patane, tempat mengubur leluhur. Mayat yang diletakkan di Patane berbeda dengan mayat yang ada di kuburan batu biasa, karena mayat di sini akan diawetkan menggunakan bahan pengawet. Ritual ini biasanya dilakukan pada akhir masa panen besar pada bulan Agustus. Dipimpin oleh tetua adat Toraja yang biasa disebut dengan Ne' Tomina Lumba, ritual akan dimulai dengan membacakan doa dalam bahasa Toraja kuno. Doa ini berisi permohonanan masyarakat kepada para leluhur agar mendapat...
Bahan-bahan 1 ikan Selayar, potong-potong (atau pilih jenis ikan lain) 5 siung bawang merah, iris tipis 3 siung bawang putih, cincang 1/2 sdt kunyit bubuk 3 cm jahe, geprek 10 buah cabe rawit utuh 1 batang serai, geprek 3 lembar daun salam 3 lembar daun jeruk purut Secukupnya garam, kaldu jamur, merica bubuk dan gula pasir 2-3 sdm air asam jawa 500 ml air mineral 3 sdm soya oil (boleh diganti minyak goreng biasa) Langkah Panaskan minyak, tumis bawang merah+putih, jahe, kunyit bubuk dan serai hingga tdk berbau langu lagi. Tuangi air, masukan cabe tawit utuh, daun jeruk + salam biarkan hingga air mendidih. Kemudian masukan ikan, air asam jawa, garam, kaldu jamur, merica bubuk dan gula pasir. Tutup wajan, masak ikan hingga matang (kurang lebih 10 menit). Koreksi rasa. Matikan kompor Siap dihidangkan Sumber:...
Bahan-bahan 1 1/2 kg ikan cakalang 6 siung bawang merah 4 siung bawang putih 4 buah kemiri 1 ikat daun kemangi 3 buah tomat 5 buah belimbing sayur 3 batang sereh, keprak 3 buah jeruk nipis Secukupnya air asam jawa Garam, gula, penyedap rasa secukupnya Kunyit bubuk secukupnya Air Minyak untuk menumis Langkah 1.Bersihkan ikan, potong sesuai selera, marinasi dengan garam, penyedap rasa, air asam jawa dan perasan jeruk nipis, sisihkan 2.Bamer baput dan kemiri ulek sampai halus, lalu tumis sampai matang bersama sereh yang dikeprak dan kunyit bubuk secukupnya 3.Rebus ikan yg sudah dimarinasi tadi dengan secukupnya air, masukan ikannya saja jangan bersama air hasil dari marinasi krn bisa membuat kuahnya amis, ketika mulai mendidih masukan bumbu yang sudah ditumis tadi 4.Aduk aduk sambil dimasukan irisan tomat, irisan belimbing sayur dan daun keman...
Takunjunga bangung turu’ galle Nakuginciri naung gulingku KualleannaTallanga natoalia Dongang-dongang la bella karaeng Dongangla dongang dongang la nia te’ne Na’tenne nala lo apamigau Tutuki ma’lepa-lepa galle Ma’biseang rate bonto Tallangki sallang Kinasakko alimbu’bu Dongang-dongang la bella Karaeng Dongangla dongang dongala nia te’ne Na’tenne nala lo apamigau. Artinya: Tak begitu saja aku mengikuti angin Dan kuputar kemudiku Lebih baik kupilih Tenggelam daripada surut kembali Bila layarku telah berkembang Temaliku telah kurentang Aku tak berharap Kembali dari tengah lautan Sumber : Makna Gerak dan Syair Dongang-Dongang Pakarena Anida di Sulawesi Selatan
Asal Usul Berasal dari kata Bale (Ikan), Bolu (Ikan Bandeng) & Nasu (Masak) dalam bahasa bugis Sinjai, begitulah Suku Bugis di pedalamanku menyebutnya. Di Makassar, dengan makanan serupa orang menyebutnya Pallu (Masakan) Mara (Ini aku kurang tahu artinya). Berawal dari kebiasaan turun temurun keluargaku yang mengajarkan anak cucunya memasak dari semenjak kecil, Aku belajar dari Ibu memasak berbagai masakan Bugis, salah satunya meracik bumbu khas bugis. Seorang perempuan di zamanku dan dikeluargaku tidak diperbolehkan keluar dari rumah tanpa bekal dari Dapur, setidaknya bisa menanak nasi, sayur dan memasak ikan. Kenapa harus Ikan? Karena orang bugis identik dengan lauk ikan, berbeda dengan suku Jawa yang cukup dengan, tempe tahu dan Ayam. Orang Bugis kadang belum merasa sah jika lauknya cuma ayam atau tempe tahu, sebaliknya tidak perlu Ayam jika sudah ada ikan. Resep Bahan : Ikan Bandeng Segar...
Sop konro disajikan berupa sop berkuah dengan bahan-bahan dasar seperti tulang rusuk kuda dimasak/dibakar dengan bumbu ketumbar, jintan, sereh, kaloa, bawang merah, bawang putih, garam, vetsin yang sudah dihaluskan. Cara membuat Konro Kuda Rebus iga kuda, kayumanis, cengkeh, daun salam, lengkuas, garam dan air asam jawa. Tumis bumbu halus dan bawang merah iris hingga harum. Tuang tumisan bumbu ke dalam rebusan iga dan masak sampai bumbu meresap dan iga matang. sajikan panas dengan sambal dan air jeruk nipis. Penyajian: Sop Konro pada umumnya disajikan/dimakan bersama nasi putih dan sambal. Banyaknya rempah-rempah hidangan coto dan sop konro kuda menjadikan masakan ini dapat digolongkan sebagai hidangan yang memiliki latarbelakang seni ketatabogaan yang sangat tinggi, walaupun tergolong sebagai makanan rakyat biasa. Sumber: https://toturatea.blogspot.co.id/2014/07/rahasia-kelez...
Seperti halnya masyarakat Sunda di Jawa Barat yang bangga dengan musik angklung, orang Toraja di Sulawesi Selatan pun pasti bangga karena memiliki musik bambu. Di Tana Toraja, penduduk setempat menyebutnya dengan Pa`pompang atau Pa`bas karena suara bas yang lebih dominan terdengar. Berbeda dengan angklung, musik bambu Toraja merupakan jenis alat musik yang ditiup untuk mengeluarkan bunyi yang memiliki jangkauan nada dua setengah oktaf tangga nada. Meski termasuk alat musik tradisional, tetapi alat musik bambu ini bisa juga dikolaborasikan dengan alat musik modern lain seperti terompet, saksofon, organ, atau piano saat mengiringi lagu. Alat musik bambu dibentuk dari perpaduan potongan-potongan bambu yang berukuran kecil dan besar. Besar-kecilnya ukuran bambu berpengaruh pada nada yang akan dihasilkan ketika ditiup. Potongan bambu yang besar dan tinggi menghasilkan nada rendah, dan sebaliknya potongan bambu yang kecil menghasilkan nada tinggi. Potongan-potongan bambu diluban...
Salah satu tujuan wisata unggulan yang ada di Sulawesi Selatan adalah Tana Toraja, karena selain letaknya yang berada di pegunungan, Tana Toraja juga kaya akan berbagai tradisi dan kebudayaan. Salah satu objek wisata di Tana Toraja yang sering dikunjungi wisatawan adalah Goa Londa. Situs pemakaman goa Londa berlokasi di perbatasan antara daerah Makale dan Rantepao. Untuk sampai ke lokasi, butuh waktu sekitar 6 jam melalui perjalanan darat dari kota Makassar. Memasuki kawasan tersebut pengujung akan disambut sebuah gapura klasik, pada sisi-sisinya dipenuhi ukiran khas Toraja, dan pada bagian sentralnya terdapat patung kepala kerbau dengan tanduknya yang menjuntai. Londa merupakan sebuah kawasan pemakaman kubur batu atau tempat menyimpan mayat yang diperuntukkan khusus bagi leluhur Toraja dan keturunannya. Konon jauh sebelum masuknya agama Islam dan Kristen, di Tana Toraja sudah terdapat kepercayaan warisan nenek moyang yang disebut Aluk Todolo atau Alukta. Kepercayaan ini...
Pallu Mara populer mengggunakan kepala ikan kakap merah ukuran besar. Kuahnya encer dan sedikit lengket karena lemak dan tulang muda dibagian kepala ikan. Kesegarannya berasal dari rasa asam dari tomat dan asam jawa. Karena tidak dimaska dengan santan, kuahnya terasa ringan, segar dan nyaman untuk mendinginkan suhu tubuh. Resep Bahan 1 kg kepala ikan kakap merah (sekitar 2-4 kepala ikan, dibelah dua) Bumbu 3 siung besar bawang merah 2 sing besar bawang putih 2 buah tomat 2 batang serai 1 kelingking kunyit 3 kemiri 30 gram asam jawa 3 batang daun bawang 1 lembar daun kunyit 5 cabai rawit garam dan gula secukupnya  Cara membuat Kunyit dihaluskan. Serai, daun bawang, dan daun kunyit dipotong-potong Semua bumbu lain dirajang dan ditumis dengan minyak atau margarin. Masukkan juga kunyit halus, serai, daun bawang dan daun kunyit Larutkan asam jawa dalam 50 ml air, campurkan ke dalam tumisan Tambah...