×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Tradisi

Provinsi

Sulawesi Selatan

Tradisi Menyimpan Mayat Londa dan Lemo

Tanggal 18 Mar 2018 oleh adhaagary .

Salah satu tujuan wisata unggulan yang ada di Sulawesi Selatan adalah Tana Toraja, karena selain letaknya yang berada di pegunungan, Tana Toraja juga kaya akan berbagai tradisi dan kebudayaan. Salah satu objek wisata di Tana Toraja yang sering dikunjungi wisatawan adalah Goa Londa. Situs pemakaman goa Londa berlokasi di perbatasan antara daerah Makale dan Rantepao. Untuk sampai ke lokasi, butuh waktu sekitar 6 jam melalui perjalanan darat dari kota Makassar.
 
Memasuki kawasan tersebut pengujung akan disambut sebuah gapura klasik, pada sisi-sisinya dipenuhi ukiran khas Toraja, dan pada bagian sentralnya terdapat patung kepala kerbau dengan tanduknya yang menjuntai. Londa merupakan sebuah kawasan pemakaman kubur batu atau tempat menyimpan mayat yang diperuntukkan khusus bagi leluhur Toraja dan keturunannya. Konon jauh sebelum masuknya agama Islam dan Kristen, di Tana Toraja sudah terdapat kepercayaan warisan nenek moyang yang disebut Aluk Todolo atau Alukta. Kepercayaan inilah yang kemudian menjadi landasan berbagai ritual adat dan tradisi masyarakat Toraja.

Alukta pada dasarnya tidak mengharuskan penyimpanan mayat, namun lebih kepada kewajiban segera melaksanakan upacara pemakaman sebagai pelaksanaan aluk to mate (memperlakukan orang yang telah mati). Karena semakin cepat jenazah dimakamkan, akan semakin banyak kesempatan untuk melaksanakan upacara pemberkatan lainnya.
 
Namun banyak alasan dan latar belakang mengapa jenazah-jenazah tersebut harus disimpan terlebih dahulu ke dalam goa dan liang-liang bukit. Alasan-alasan tersebut antara lain seperti menunggu kedatangan kerabat yang sedang merantau, untuk memberi kesempatan bagi keluarganya menunjukkan kasih sayang kepada jenazah, atau untuk menunggu biaya dan hewan korban yang banyak terlebih dahulu agar bisa melaksanakan upacara Rambu Solok (mengantarkan jenazah ke alam yang disebut puya), dan berbagai alasan lain. Hingga akhirnya menyimpan mayat menjadi sebuah tradisi di kalangan masyarakat adat Tana Toraja.

Dahulu masyarakat adat Toraja menyimpan jenazah di dalam rumah tongkonan, lamanya waktu menyimpan jenazah paling lama tiga puluh enam malam untuk keluarga bangsawan. Sementara dari golongan lainnya kurang dari itu, atau bahkan tidak disimpan sama sekali karena upacaranya sangat singkat. Seiring berjalannya waktu, kemudian masyarakat adat Toraja memberi sebutan dan anggapan yang berbeda-beda tentang jenazah yang disimpan. Ada yang menganggap To Makula, bahwa jenazah yang disimpan dianggap hanya sebagai orang yang sakit, dan To Mate, jenazah sedang dalam rangkaian upacara aluk to mate.

Memasuki goa Londa pengunjung akan menjumpai berbagai peti jenazah khusus bagi marga keturunan Tau-Tau. Di setiap sudut goa pengunjung akan menjumpai berbagai peti jenazah yang memang sengaja diletakkan secara bertumpuk-tumpuk. Di sekitar peti mati sering ditemukan botol minuman, rokok, sirih, atau bahkan pakaian. Hal ini menunjukkan bahwa jenazah yang disimpan dianggap sebagai To Makula, diperlakukan layaknya masih hidup.

Keluar dari goa Londa pengunjung bisa melewati jalan setapak, lalu melewati beberapa anak tangga untuk bisa sampai di sebuah puri di tengah bukit. Dari atas puri tersebut terlihat pemandangan kubur batu, di atas bukit-bukit tersebut terdapat rongga tempat dimana jenazah disimpan. Penyimpanan di bukit-bukit tersebut dilakukan karena di dalam goa sudah penuh dengan peti jenazah.

Tidak jauh dari situs pemakaman Londa terdapat satu lagi situs kubur batu yang bernama Lemo. Sama halnya dengan Londa, ketika memasuki situs kubur batu ini pengunjung harus membayar tiket masuk seharga Rp10.000. Berbeda dengan Londa, memasuki kawasan Lemo pengunjung akan disambut terlebih dahulu para penjual pernak-pernik khas Toraja. Masuk lebih ke dalam barulah pengunjung akan menyaksikan tebing karts yang berongga-rongga, rongga-rongga tersebut berisi peti jenazah, di sekitarnya terdapat patung-patung manusia yang dibuat sebagai simbol orang yang jenazahnya disemayamkan di tebing tersebut.

Mengunjungi situs pemakaman kubur batu Londa dan Lemo merupakan suatu kegiatan wisata yang sangat mengasyikan. Selain dapat menikmati udara segar khas pegunungan, di kawasan Londa dan Lemo pengunjung juga akan menemukan hal-hal yang baru menyangkut kekayaan tradisi dan budaya masyarakat adat Toraja.

Sumber : https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/tradisi-menyimpan-mayat-londa-dan-lemo

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...