budaya
517 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tradisi Keba
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Keba atau acara tujuh bulanan dimaknai sebagai tradisi untuk meminta keselamatan dan pertolongan kepada Yang Maha Kuasa. Keba atau yang biasanya dikenal dengan acara tujuh bulanan merupakan salah satu tradisi adat jawa. Keba merupakan prosesi adat Jawa yang ditujukan untuk wanita yang sedang hamil pada masa tujuh bulan. Selain meminta doa akan keselamatan dan prtolongan, acara ini disertai pula dengan doa agar si anak menjadi pribadi yang baik dan sesuai yang diharapkan. Prosesinya dimulai dengan siraman dengan tujuan meminta keselamatan untuk si ibu dan bayi yang sedang dikandungnya. Air yang digunakan diambil dari tujuh sumber. Yang melakukan siraman pun adalah orang tua dari kedua belah pihak Dalam acara tersebut, si ibu pun membuat rujak untuk dibagikan kepada para tamu. Konon katanya semakin pedas rujak tersebut menandakan si bayi berjenis kelamin laki-laki. Keluarga si ibu juga membuat bubur, yaitu bubur merah dan bubur putih, yang nantinya bubur itu akan dibagik...

avatar
OSKM18_16518348_Sulis Tiana
Gambar Entri
Festival Barikan Kubro
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Tengah

Festival Barikan Kubro lebih dikenal dengan istilah Barikan. Festival ini dilakukan oleh masyarakat Karimunjawa secara turun temurun sebagai wujud syukur masyarakat Desa Karimunjawa atas hasil bumi dan laut yang mereka peroleh. Selain itu, tradisi barikan juga sebagai wadah berbagi kepada sesama makhluk hidup yang ada di Karimunjawa. Festival Barikan Kubro ini diikuti oleh sejumlah suku dan etnis yang ada di daerah tersebut. Selain itu, Festival Barikan ini juga dimaksudkan untuk menyambut musim baratan atau musim ombak besar dan angin kencang. Acara Barikan ini juga bertujuan untuk lebih memperkenalkan wisata budaya Karimunjawa sebagai potensi pariwisata Pulau Karimunjawa. Acara barikan ini dilakukan dengan mengarak satu tumpeng besar ke pelabuhan ikan Karimunjawa, dan mengarak delapan tumpeng lainnya ke tengah alun-alun Karimunjawa. Tumpeng yang dibuat untuk acara Barikan ini tidak hanya berisi makanan hasil bumi, tetapi juga makanan hasil Laut karena masyarakat Karimunjaw...

avatar
OSKM18_16018216_Hana Amalia Kushandini
Gambar Entri
Kecap THG Khas Kudus
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

Berjalan-jalan santai di kota Kudus, menyusuri jalan yang sepi ditemani oleh aroma khas kota Kudus yang mengundang para pelancong untuk bernostalgia akan kisah lama yang dibalut akan keramahtamahan kota kretek ini. Jika anda berjalan-jalan mengunjungi kota ini, sempatkanlah untuk sekedar mencicipi berbagai makanan khas kota Kudus yang lezat. Di kota kretek ini, tersedia berbagai macam pilihan makanan yang dapat membuat anda akan teringat makanan khas rumahan. Beberapa di antaranya adalah soto kudus, lentog tanjung, dan nasi pindang. Makanan lezat tersebut dibumbui oleh cita rasa yang khas, bukan lain adalah kecap khas kudus THG. Kecap yang didirikan oleh Tan Hwie Gong pada tahun 1950an ini sudah berakar ke dapur-dapur di Pulau Jawa, terutama di kota Kudus. Kecap yang diproduksi di pabrik yang berlokasi di alan Lingkar Selatan, Desa Tanjung karang, Kecamatan Jati, Kudus ini dapat dibeli di warung-warung tempat membeli oleh-oleh khas kudus. Jika anda berminat untuk membelikan...

avatar
OSKM18_16418043_Muhammad Akbar Sighab
Gambar Entri
Tari Ebeg, tarian asal Banyumas
Tarian Tarian
Jawa Tengah

Tari Ebeg merupakan suatu budaya yang berasal dari daerah Banyumas, Jawa Tengah. Ebeg ialah boneka berbentuk kuda yang terbuat dari anyaman bambu dan ijuk sebagai bagian dari kepala kuda, yakni rambutnya. Ebeg juga biasa disebut kuda kepang. Kalau bagi orang yang tidak terlalu mengenal properti tari Ebeg, propertinya seperti kuda lumping, namun asal Banyumas. Tarian Ebeg menunjukkan kegagahan prajurit penunggang kuda dalam segala atraksi yang ada dalam tarian tersebut. Tari Ebeg diperkirakan sudah ada sejak dahulu kala karena tarian ini menganut animisme dan dinamisme. Dalam tarian ini, para penari juga akan kesurupan sehingga membuat tarian ini bersifat magis. Saat para penari kesurupan, kadangkala mereka melakukan hal-hal yang cukup berbahaya dan dapat menimbulkan kecelakaan , namun mereka tidak merasa sakit karena mereka sedang dimasuki oleh indang atau roh lain. Dalam kesenian ini harus menggunakan sesaji untuk para arwah sehingga dapat mendukung pementasan, namun efek sampi...

avatar
OSKM18_16518270_Sabrina adeline lukita
Gambar Entri
Seni Cekokan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Tengah

           Awal Mei 2018 lalu, masyarakat Cilacap berkesempatan menikmati berbagai kesenian tradisional pada Gelar Budaya Cilacap yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Cilacap. Salah satu kebudayaan Indonesia yang mengisi kegiatan tersebut adalah seni cokekan. Kesenian Jawa ini sempat menjadi favorit masyarakat Indonesia pada era tahun 1960 hingga 1970, namun mulai dilupakan oleh generasi muda Indonesia.              Pada masa lalu, seni cokekan banyak terdengar di daerah Cilacap yang merupakan daerah agraris. Suara pukulan alu, sejenis alat tumbuk tradisional, dan lesung mengiringi lagu-lagu yang dibawakan oleh sejumlah perempuan paruh baya. Beberapa lagu diantaranya adalah ‘Jaran Kepang’, ‘Kopat Kopet’, dan ‘Dawet Ayu’. Cokekan acap kali dimainkan sebagai seruan untuk berangkat ke sawah, ketika masa panen ataupun seusai panen, dan seruan berkumpul untuk meme...

avatar
Oskm18_16718383_Jovanka
Gambar Entri
Ruwatan
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Apa itu Ruwatan? Ruwatan adalah salah satu upacara adat Jawa yang bertujuan untuk membebaskan orang dan/atau komunitas yang wilayahnya rawan marabahaya. Inti upacara ini adalah berdoa, meminta perlindungan dari Gusti Allah dari ancaman bahaya mulai dari bencana alam hingga pengampunan dosa-dosa dan kesalahan yang telah dilakukan hingga mengakibatkan bencana.   Upacara yang berasal dari ajaran budaya Jawa ini bersifat sinkretis yang sekarang diadaptasikan sesuai ajaran agama.   Apa makna dari Ruwatan? Ruwatan berarti ‘mengembalikan kepada keadaan sebelumnya’—jika keadaannya yang sekarang kurang baik, maka dikembalikan ke keadaan sebelumnya yang baik. Ruwatan bisa juga dianggap upacara adat untuk menolak bala, hingga membuang sial.   Apa sejarah dari Ruwatan? Upacara adat ini berasal dari cerita Bathara Kala, yaitu buto  (raksasa) yang doyan memakan manusia.   Sesajen Sesajen ya...

avatar
OSKM18_16818109_ Tiara
Gambar Entri
Ritual Malam Satu Suro Keraton Surakarta
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Mayoritas warga Indonesia tentunya familiar dengan Kota Solo. Kota yang menjadi tempat kelahiran Bapak Jokowi ini memiliki budaya yang sangat beragam, mulai dari hasil kerajinan tangan hingga Batik Solo yang terkenal. Tak hanya itu, ternyata kota ini juga memiliki ritual yang tak kalah menarik, yakni ritual malam satu Suro di Keraton Surakarta. Untuk daerah Keraton yang memang masih kental unsur budayanya, malam satu Suro memang dianggap sangat sakral. Untuk merayakannya, Keraton Surakarta akan melepas beberapa ekor kerbau. Kerbau-kerbau yang biasanya ada di kandangnya di keraton ini dibiarkan berkeliaran ke mana pun kerbau itu mau.  Kerbau yang dilepas juga bukanlah sembarang kerbau, melainkan kerbau albino atau yang lebih dikenal dengan sebutan "Kebo Bule" yang memang dirawat secara khusus di keraton yang menyimpan cerita unik tersendiri. Ketika kerbau-kerbau ini dilepas, warga akan berbondong-bondong datang untuk menyambut dan melihat bahkan sebisa mungkin menyentuh...

avatar
OSKM18_16018170_Gabrielle Christy
Gambar Entri
Selat Solo
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

Selat solo adalah salah satu makanan tradisional khas Solo, Jawa Tengah. Makanan ini dinamakan 'selat' karena penyajiannya mirip dengan salad , bedanya terdapat potongan daging has luar yang menambah kenikmatannya. Banyak orang yang belum mengetahui keberadaan selat solo karena belum banyak terlihat penjual atau pedagang selat solo di luar daerah aslinya, padahal bahan-bahan yang digunakan untuk membuat selat solo relatif mudah ditemui. Penyajian sepiring selat solo terdiri dari daging yang direbus, selada, potongan timun, tomat, kentang, dan wortel. Kemudian disiram dengan kuah manis yang memiliki ciri khas berasa bawang putih, kecap manis, dan pala. Terakhir, diberi saus mustard  yang dicampur dengan mayones dan perasan jeruk lemon atau jeruk nipis. Menurut legenda, selat solo merupakan menu para ningrat dan orang Belanda yang datang dan menetap di Keraton Surakarta. Ini yang menyebabkan adanya gabungan budaya Belanda dan Jawa. Penggunaan mustard melambang...

avatar
Oskm18_19918009_rr Latisha Zahrah
Gambar Entri
Asal Usul Wedang Ronde khas Jawa
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

Wedang Ronde tentu tidak asing di telinga kita, masyarakat Indonesia, terutama bagi masayarakat di Pulau Jawa. Banyak restoran dan tempat makan yang menyajikan jenis cemilan sekaligus minuman penghangat tubuh ini di Jakarta dan kota-kota lain di Pulau Jawa. Wedang Ronde merupakan makanan sekaligus minuman yang hangat terdiri dari adonan tepung ketan berisi kacang tumbuk yang manis dikuahi air gula jahe. Selain rasa manis yang hangat ketika disantap, wedang ronde juga menyehatkan tubuh. Saya sendiri merupakan penggemar wedang ronde. Akan tetapi, apakah benar bahwa Wedang Ronde makanan minuman khas Jawa? Setelah ditelusuri dari beberapa sumber terpercaya saya, para narasumber tidak mengetahui dengan pasti asal usul Wedang Ronde. Banyak orang mengetahui cara membuat dan khasiatnya, tetapi tidak dengan asal usulnya. Meskipun Wedang Ronde merupakan makanan minuman khas daerah Jawa Tengah dan dikenal sebagai santapan yang menghangatkan tubuh, memang sulit menelusuri darimana Wedang Ro...

avatar
OSKM_19918106_Analisia ITB_2018