Sumber : Arsip.Makanan Khas NTB Makanan khas NUsa Tenggara Barat yang satu ini merupakan sebuah makanan yang terbuat dari bahan dasar mentah yakni berupa terong bulat mentah ataupun terong biasa yang dibakar terlebih dahulu. Beberuq Terong ini biasanya dibuat dengan bumbu yang sama dengan bumbu untuk membuat plecing kangkung. Makanan ini telah banyak dijajajkan diberbagai kedai makanan di daearh NTB, jadi kamu yang ingin mencicipinya tak perlu kebingungan untuk mencari makanan khas NTB yang satu ini. Sumber :https://elrajab.com/makanan-khas-ntb/
Sumber : Instagram by @alexfoodism Nasi campur merupakan makanan khas Lombok di Gili Trawangan yang dapat kamu coba apabila kamu menginap di sekitaran gili. Sepengelaman penulis, nasi campur merupakan makanan termurah yang dijual di gili khususnya Gili Trawangan. Nasi campur biasanya dijual dalam bentuk bungkusan mengggunakan kertas minyak dan dijajakan oleh pedagang di pinggir pinggir jalan. Sumber :https://elrajab.com/makanan-khas-ntb/
Sumber :nstagram by @hana_kitchenn Bukanlah piranti yang dipakai untuk alas kepala saat tidur, melainkan salah satu jajanan khas Lombok yang biasanya disantap saat berbuka puasa. Bantal terbuat dari ketan yang dicampur dengan pisang dan dibentuk mirip dengan bantal tidur. Sayangnya, saat ini kue bantal mulai susah dijumpai karena mulai sedikit orang yang membuat sajian jajanan khas yang rasanya enak ini. Sumber :http://tempatwisataindonesia.id/makanan-khas-lombok/
Sumber : Instagram by @raphita_mora Ada satu minuman yang merupakan minuman khas Suku Sasak dan diambil dari bahan alami yang tumbuh di hutan yang terdapat disekitar rumah warga, yaitu tuak manis. Tuak manis dipercaya juga mampu menyembuhkan beragam penyakit. Minuman ini berasal dari pohon enau yang tumbuh di hutan, salah satunya hutan Pusuk Lestari, Lombok Barat. beberapa penyakit yang dapat disembuhkan menggunakan tuak manis ini adalah kencing batu, kencing manis, sakit pinggang atau encok, dan memperlancar buang air kecil. Sumber :http://tempatwisataindonesia.id/makanan-khas-lombok/
Sumber : Arsip.Makanan Khas Lombok Jajanan khas Lombok yang satu ini terbuat dari tepung beras yang dikukus lalu diuleni dengan santan dengan ditambah sedikit larutan kapur sirih agar renyah saat dimakan. Setelah itu, adonan tersebut dibentuk seperti bunga dan digoreng dulu sebelum disajikan. Sumber :http://tempatwisataindonesia.id/makanan-khas-lombok/
Upacara P esta Ponan ialah upacara yang dilakukan oleh masyarakat Petani Desa Poto Kecamatan Moyo Hili r Sumbawa B esar. Upacara ini juga dinama kan upacara Lalo ko Ponan. Lalo artinya berziarah, sedangkan Ponan menunjuk sebuah bukit (tanah tanpa nama) yang ditumbuhi pohon mangga (bahasa d aer ah po= mangga, nan = itu) sehingga arti Lalo Ko Ponan ber arti berziarah ke B ukit Ponan. Bukit Ponan yang dikelilingi oleh tiga dusun tersebut, menjadi pusat pelaksanaan pesta ponan ini. Upacara ini dilakukan setelah semua warga selesai menanam padi , kemudian warg a desa mempersiapkan segala keperluan yang akan digunakan dalam Upacara Pesta Ponan ini. Seperti mempersiapkan kepe rluan membuat jajan/makanan kecil . Semua warga desa terlibat dalam Upacara Pesta Ponan ini, mulai dari anak -anak, ibu -ibu dan bapak-bapak. Anak laki -laki dan bapak -bapak biasanya mulai mencari kayu bakar, memetik kelapa, memetik buah pisang dan mengambil daun bambu,ke...
Ada sebuah ceritera, murah berharga satu mahal berharga dua. Konon diceriterakan tentang I Kambing dan I Bojog I Kambing dan I Bojog bersahabat baik sekali I Kambing baik dan rajin, tetapi I Bojog licik benar akalnya. Kerap kali I Kambing diperdaya. Kerap kali I Kambing kena tipu. I Kambing sakit hati karena terlalu sering kena tipu. Ingin benar ia membalas, agar sama-sama pernah merasa terperdaya. Lalu diajaknya I Bojog bekerja sama. "Bojog! Mari kita berkerja-sama." "Bekerja sama membuat apa, Kambing?" "Ayolah kita bekerja sama menanam kacang" "Kacang apa?" "Kacang tanah." "Bagaimana caranya?" "Kau mencari bibit, aku yang menanamnya." "Sesudah itu?" I Bojog bertanya. "Nanti kalau sudag tumbuh, kau yang mengambil umbinya, biarlah aku mendapat daunnya saja." Bukan main senangnya hati I Bojog mendengar kata-kata I Kambing itu. "Memang benar-benar I Kambing kawan yang baik hati. Tak ada yang lebih baik daripada kau. Nah,...
Dalam sebuah kerajaan, memerintah seorang raja yang bernama Raja Rangga Kalo. Raja Rangga Kalo ini mempunyai seorang hamba sahaya yang sangat dekat hubungannya dengan Raja. Sahaya ini tingal di sebuah desa yang disebut Pasung. Dialah sahaya yang bertindak sebagai kepala rumah tangga kerajaan. Diceritarakan pula bahwa sahaya ini baru saja melangsungkan pernikahannya dengan seorang pria. Mereka kini dalam masa menjalani bulan madu mereka. Tetapi untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak pada waktu sahya ini sedang hamil atau sedang mengidam suaminya meningaldunia. Namun begitu, si jabang bayi terus juga tumbuh dengan suburnya. Perut ibunya dari sehari ke sehari makin bertambah besar juga. Pada suatu hari, tatkala genaplah sudah bilangannya, sahya ini pun melahirkan seorang bayi laki-laki. Tetapi sungguh mengherankan, walaupun bayi ini lahir dengan sehat, tetapi badannya wahai.... bukannya berbadan seperti manusia pada umumnya, tetapi bentuk badannya seperti periuk. Bulat d...
Tersebutlah pada sebuah hutan, seekor induk macan yang badannya sangat kurus sedang mencari makan. Ia sangat lapar karena sejak pagi-pagi belum juga mendapatkan rezkinya, Walau haya sedikitpun. Maka berjalanlah induk macan ini dari utara menuju ke selatan. Begitu pula seekor induk sapi, yang badannya juga sangat juga sangat kurus sedang berjalan mencari makan di hutan tersebut, dengan arah yang berlawanan dengan induk macan tadi. Jadi induk sapi ini berjalan dari selatan menuju ke utara. Setelah beberapa lama mereka berjalan, maka pada suatu hari bertemulah mereka di tengah hutan tersebut. Mereka saling pandang, dengan keheran- heranan di dalam hati masing-masing, apa sebab maka badan masing-masing begitu kurus. Induk macan terlebih dahulu membuka pembicaraan. "Hai saudaraku! Mau kemana engaku ini, dan mengapa sampai sedemikian kurus badanmu? Bukankah didalam hutan ini masih banyak makanan yang sesuai dengan seleramu?" Menjawab induk sapi, "Begini saurada! Baru sekaranglah aku t...