Merupakan penganan manis khas yang berasal dari Pulau Bangka. Kue ini disebut juga kue Terang Bulan atau kue Hok Lo Pan . Hok Lo Pan bermakna Kue Orang Hoklo . Tidak diketahui dengan jelas alasan mengapa Orang Hakka/Khek di pulau Bangka jaman dulu menciptakan kue yang ditambah-tambah kata "Hoklo", kemungkinan hanya untuk menarik perhatian dan mendatangkan pembeli. Orang Hoklo sendiri tidak membuat kue semacam itu. Martabak Bangka berbeda dengan Martabak (atau Moortaba) yang berasal dari India, kue khas ini asli dibuat oleh warga Tionghoa dari Kepulauan Bangka-Belitung yang berkembang lalu dinamakan dengan martabak. Martabak Bangka terbuat dari campuran tepung terigu, soda kue, telur ayam, santan, air, dan ragi yang dipanggang di atas penggorengan besi tebal khusus hingga adonan kue menjadi matang dan bersarang. Sebagai pengisi biasanya diberikan taburan gula butir, coklat butir (meses, muisjes ), dengan biji wijen dan kacang tanah yang dicacah, atau parutan keju, yang d...
Lempok Cempedak adalah makanan lezat yang manis dan selalu ditunggu-tunggu kehadirannya. Biasanya lempok ini disajikan kepada para tamu yang datang, entah itu saat lebaran ataupun hari biasa. Namun, keberadaan makanan istimewa nan lezat ini bersifat musiman karena bahan baku utama pembuatan lempok cempedak ini adalah buah cempedak. Makanan olahan yang berbahan dasar cempedak ataupun durian ini dicampur dengan gula pasir yang kemudian dimasak dan dicampur dengan sedikit garam supaya lebih gurih. Kemudian aduk dalam wajan dengan api sedang. Aduk terus menerus hingga campuran bahan tersebut mengental dan menyatu. Jika tidak maka lempok ini akan mengental di satu sisi dan tidak merata secara keseluruhan. Lempok bisa dianggap matang jika sudah tidak melekat pada pengaduknya. Angkat lempok tersebut dan dinginkan baru kemudian dibungkus kecil-kecil seperti permen kepitong. Bungkus bisa menggunakan kertas minyak atau plastik. Setelah lempok ini dibungkus baru lah siap dipasarkan...
Ampiang adalah salah satu cemilan khas Bangka yang merupakan variasi dari otak-otak. Perbedaan dari kedua jenis makanan ini terletak pada tahap akhirnya yaitu otak-otak selalu dibakar, ampiyang pasti digoreng. Engpiang atau masyarakat Melayu menyebutnya dengan nama Ampiyang merupakan variasi makanan otak-otak yang asal muasalnya diracik oleh masyarakat Tionghoa Belinyu. Merupakan jenis otak-otak yang proses memasaknya dengan cara digoreng. Pada dasarnya Engpiang/Ampiyang dibuat dari pemanfaatan sisa bahan pembuatan inti otak-otak rebus, kukus atau panggang. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat Engpiang/Ampiyang adalah kulit ikan tenggiri, tepung tapioka/kanji dan bumbu terdiri dari garam, lada, bawang putih, bawang merah dan penyedap rasa. Setelah semua bahan tercampur rata adonan dicetak bulat dan pipih agak tipis agar didapat citarasa yang garing dan renyah. Proses pembuatan terakhir adalah dimasukkan dalam minyak goreng dengan suhu yang panas dan dig...
Sejak dulu, banyak kuliner Bangka Belitung tersedia dengan bahan yang sederhana. Karena keterbatasan bahan pangan, masyarakat menjadi kreatif mengolah bahan makanan yang terbatas, melalui proses yang simpel tetapi menghasilkan kuliner yang istimewa. Sifat masyarakat Pulau Bangka yang sederhana menggambarkan pribadi yang biasa, tidak rumit dan cenderung apa adanya dalam menjalani kehidupan, termaksud menciptakan kuliner. Bahkan dalam penyebutan nama kuliner pun terkesan apa adanya. Salah satu kuliner jenis kue yang sederhana adalah Kue Yet-Yet, yang namanya mungkin diambil dari bentuk kue yang kenyal dan lentur. Kuliner ini merupakan jenis penganan ringan, mempunyai rasa yang manis dan lemak. Kalau dibandingkan dengan kuliner nusantara, Kue Yet-Yet menyerupai perpaduan Kue Talam dan Kue Ongol-Ongol. Bahan: 200gr Tepung Sagu 80gr Tepung Terigu 1/8 sdt Kapur Sirih dicampur ke dalam 1 sdm air lalu disaring 100gr Gula Merah, iris halus 50gr G...
Juwawut ( Setaria italica ) atau orang Belitung biasa menyebutnya Jawak , sejenis serealia berbiji kecil (milet) yang pernah menjadi makanan pokok masyarakat Asia Timur dan Asia Tenggara sebelum budidaya padi dikenal orang. Juwawut/Jawak adalah tanaman semusim seperti rumput dengan ketinggian bisa mencapai 150–175 cm. Bulirnya kecil, diameter hanya sekitar 3mm, bahkan ada yang lebih kecil. Warna bulir beraneka ragam, mulai dari hitam, ungu, merah, sampai jingga kecoklatan. Masyarakat Belitung mengenalnya sebagai salah satu bahan pangan lokal, jauh sebelum adanya budidaya padi. Cara mendapatkan bulirnya, harus dipisahkan daging biji terlebih dahulu dari kulit luarnya dengan cara menjemurnya hingga kering, disosoh/dikuliti dengan cara ditumbuk hingga tersisa bagian dagingnya saja. Cara memasak Bubor Jawak cukup mudah, hampir sama seperti memasak bubur beras. Pertama, ambil biji Jawak secukupnya lalu dicuci hingga air cucian jernih...
Bujan atau Nujan adalah kuliner Pulau Bangka tepatnya dari daerah utara Bangka yaitu Belinyu. Kuliner ini merupakan makanan ringan turunan jenis otak-otak yang dipopulerkan oleh warga Tionghoa Belinyu dengan sebutan Nujan dan dalam lidah Melayu menyebutnya dengan nama Bujan. Sekarang tidak hanya di daerah Belinyu, namun Nujan atau Bujan sudah menyebar ke seluruh pulau Bangka dan sekarang dikenal sebagai kuliner Pulau Bangka. Banyak restoran dan tempat jajanan di Pulau Bangka yang menyajikan otak-otak juga bujan. Seperti otak-otak dan variasinya, bahan dasar makanan ini terbuat dari ikan segar tetapi komposisi ikan pada otak-otak jenis ini lebih sedikit dibanding jenis otak-otak lainnya. Komposisi bahan dasar terbesar yang menjadi ciri khas makanan ini adalah cacahan keladi (talas) atau singkong yang dipotong menyerupai korek api. Cara memasaknya adalah dengan digoreng kering tanpa melalui proses pengukusan dan perebusan dengan bentuk bulat yang tidak beraturan seh...
Kricu atau keripik cumi, makanan khas Bangka Belitung yang bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Kricu berbentuk panjang-panjang yang dibentuk dengan cara dipelintir dan berwarna putih. Sementara mengenai rasanya gurih dan tentu sehat. Untuk menikmati camilan ini, And atgidka perlu jauh-jauh mengunjungi Bangka Belitung. Karena Anda bisa mmebuatnya sendiri dirumah. Berikut resep lengkapnya: Bahan: 100 gram Telur Cumi 200 gram Tepung Sagu Tani 4 siung Bawang Putih Halus 2 butir Telur Ayam 750 ml Minyak Goreng 1 bungkus penyedap rasa ayam secukupnya Merica (Lada) Bubuk Cara Membuat : 1. Ambil telur cumi, bersihkan dari kotoran cumi dan tinta cumi, cuci dan sisihkan. 2. Siapkan bumbu halus (bawang putih dan merica/lada) 3. Campurkan bumbu halus (bawang, merica) + penyedap rasa ayam dengan telur cumi + telur ayam 2 butir, haluskan dengan blender (dengan telurnya juga agar tercampur rata). 4. Masukan tepung sagu sedikit demi sediki...
Selada adalah makanan yang mirip dengan gado-gado. Perbedaan antara keduanya terletak pada bahan-bahan yang digunakan. bahan-bahan/bumbu-bumbu: 200 gram daun selada, disobek-sobek 100 gram taoge, diseduh 100 ketimun, dibelah 4, diiris tipis 100 gram wortel, dipotong korek api 1 buah tahu cina, digoreng, dipotong kotak 150 gram mi telor, direbus bahan saus kacang: 200 gram kacang tanah, digoreng 5 siung bawang putih 3 buah cabai merah besar 2 buah cabai merah keriting 1 buah cabai rawit merah 1 sendok teh terasi goreng 2 sendok makan ebi, diseduh, dihaluskan 1 3/4 sendok teh garam 100 gram gula merah sisir 1 sendok makan air asam jawa dari 2 sendok teh asam jawa dan 2 sendok makan air panas 350 ml air panas bahan pelengkap: 150 gram emping goreng untuk taburan 3 sendok makan bawang merah goreng untuk taburan Cara me...
Godo-godo bukan Gado-gado seperti yang digemari oleh orang Betawi, adalah salah satu olahan masyarakat Bangka yang berbahan dasar Udang Rebon atau biasa disebut oleh masyarakat lokal Udang Calo. Udang jenis ini biasanya diolah menjadi terasi atau dibuat kecalo, namun masyarakat juga memiliki pengetahuan lain dalam mengolah udang yang halus satu ini yakni dengan menjadikannya Godo-godo. Makanan yang sekilas mirip dengan Bakwan Udang ini sering dihidangkan sebagai lauk sehari-hari oleh masyarakat Bangka. Mengolah udang calo menjadi Godo-godo, cukup mencuci bersih udang dengan air mengalir. Setelah bersih, udang calo dicampur dengan bumbu halus yang terdiri dari kunyit, kencur, bawang merah, bawang putih, garam, dan lada. Setelah tercampur rata dengan bumbu, tuang tepung terigu sedikit demi sedikit sampai adonan menjadi agak mengental lalu tambahkan potongan daun seledri sebagai penambah aromanya. Adonan yang telah dibumbui kemudian dimasukkan ke dalam minyak panas lalu go...