“Gatik” (Gatib : Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti doa atau puji-pujian kepada Tuhan, red). Gatik ini dimaksudkan untuk berdoa kepada Allah SWT agar terhindar dari bala bencana (tulak bala). Dalam tradisi Gatik Tulak Bala ini, seluruh warga masyarakat berjalan berkeliling kampung sambil mengumandangkan kalimat tauhid, takbir dan tahlil sambil membawa obor minyak tanah dari bambu. Gatik Tulak Bala ini digelar masyarakat Piaman. Gatik ini adalah tradisi tahunan warga disini dengan tujuan untuk bersyukur dan meminta kepada Allah agar dihindarkan dari bala bencana dan marabahaya. Tradisi ini merupakan Tradisi Adat Masyarakat Minangkabau yang acara tersebut dilakukan pada saat setelah musim tanam padi. Tradisi ini biasanya berada di daerah Pantai Barat Sumatera Barat terkhususnya didaerah Piaman atau Kabupaten Padang Pariaman. Dilakukan pada saat umur padi diantara 25-60 Hari. Sebelum dipanen yang dilakukan setelah 100 hari masa tanam padi. Tradisi ini...
Piaman adalah salah satu daerah yang sangat kaya akan budaya yang erat dengan lingkungan agama islam yang terletak di Pantai Barat Sumatera yaitu di Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman. Salah satu keunikkan pernikahan di piaman adalah ada yang dinamakan uang japuik. Uang jemputan adalah uang yang diberikan oleh pihak perempuan kepada pihak laki-laki sebagai persyaratan dalam perkawinan dan dikembalikan lagi pada saat mengunjungi mertua untuk pertama kalinya. Uang jemputan ini berwujud benda yang bernilai ekonomis seperti emas dan benda lainnya. Penentuan uang jemputan dilakukan pada saat acara maresek dan bersamaan dengan penentuan persyaratan lainnya. Sedangkan untuk pemberian dilakukn pada saat menjemput calon mempelai laki-laki untuk melaksanakan pernikahan di rumah kediaman perempuan. (Maihasni, 2010:12) Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan, uang jemputan ( Uang Japuik ) adalah sejumlah pemberian berupa uang atau benda yang bernilai ekonomis y...
Sala Lauak merupakan makanan khas minang kabau yang sangat digemari oleh masyarakat Minangkabau terutama daerah Piaman. Gorengan renyah berbentuk bola-bola ini khas Pariaman, Sumatra Barat, ini memiliki rasa yang kenyal dan tekstur yang mirip seperti bakwan goreng. Warnanya kuning oranye mirip bola ubi dengan aroma rempah terutama kunyit yang kuat. Di sana camilan ini dijajakan di sepanjang jalan pinggir pantai Pariaman. Sala Lauak merupakan jajanan murah, enak, dan mengenyangkan. Biasanya penjual Sala Lauak berkeliling menggunakan sepeda motor, lengkap dengan suara panggilan yang khas dari speaker kecil yang tertempel di belakang motor. Mirip seperti suara panggilan dari penjual tahu bulat, yang ikonik. "Sala Lauak biasanya dibuat dengan tepung beras, dicampurkan dengan ikan asin yang telah dihaluskan, lalu dicampur dengan beberapa bumbu rempah seperti bawang putih, bawang merah, lengkuas, jahe, hingga garam. Apalagi ditambah dengan gorengan memakai kayu bakar yan...
Asal Usul Suku Joto di Minangkabau Suku Koto merupakan satu dari empat suku yang terdapat dalam dua klan induk dalam etnis Minangkabau. Etnis Minangkabau memiliki dua klan (suku dalam bahasa orang Minang) yaitu klan/suku Koto Piliang dan klan/suku Bodi Chaniago. A.A. Navis dalam bukunya berjudul Alam Terkembang Jadi Guru menyatakan bahwa nama suku Koto berasal dari kata 'koto' yang berasal dari bahasa Sanskerta 'kotta' yang artinya benteng, di mana dahulu benteng ini terbuat dari bambu. di dalam benteng ini terdapat pula pemukiman beberapa warga yang kemudian menjadi sebuah 'koto' yang juga berarti kota, dalam bahasa Batak disebut 'huta' yang artinya kampung. Dahulu Suku Koto merupakan satu kesatuan dengan Suku Piliang tetapi karena perkembangan populasinya maka paduan suku ini dimekarkan menjadi dua suku yaitu suku Koto dan suku Piliang. Suku Koto dipimpin oleh Datuk Ketumanggungan yang memiliki aliran Aristokratis Militeris, d...
Dalam rangka 100 tahun hari kebangkitan nasional, warga asal Koto Gadang mengadakan Festival 1001 Gulai Itik Hijau di Koto Gadang. Festival ini merupakan salah satu festival terbesar yang pernah diadakan di kota tersebut. Banyak orang yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, diantaranya adalah warga setempat yang memasak kurang lebih 2000 itik untuk dimakan oleh tamu yang diundang dari berbagai daerah baik dari Sumatera Barat maupun dari luar Sumatera Barat. Acara dimulai saat para petani itik membiakkan itik-itik yang akan dimasak. Dilanjutkan dengan proses pemasakan itik sehingga menjadi makanan favorit Koto Gadang yang sudah lama terkenalnya. Warga setempat mulai memasak dari pagi hingga sore hari sehingga gulai itik yang akan disajikan tetap segar dan tidak basi. Festival “Rang Minang Baralek Gadang” dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2009, dimana acara tersebut dihadiri oleh sejumlah petinggi negara. Salah satunya adalah Wakil Presiden Jusuf Kalla bers...
Mentawai adalah sebuah kepulauan yang terletak memanjang dibagian paling barat pulau Sumatra dan dikelilingi oleh Samudera Hindia. Kepulauan Mentawai berjarak 158 km dari ibukota Sumatra Barat yaitu kota Padang. Mentawai terkenal akan ombak lautnya yang sangat cocok untuk berselancar. Selain keindahan alamnya, Mentawai memiliki makanan pokok yaitu sagu. Sagu tersebut diolah menjadi berbagai macam makanan khas yang lezat. Salah satunya adalah kapurut sagu. Kapurut sagu adalah makanan olahan sagu yang terbuat dari tepung sagu yang mulai keras berwarna coklat muda. Kapurut sagu terbagi dua yaitu kapurut sagu tanpa dicampur bahan lain dan kapurut sagu yang dicampur dengan bahan lain, seperti kelapa dan garam. Kapurut sagu dapat dibuat dengan cara: Langkah pertama membuat kapurut, cari daun sagu yang bersih dan tidak muda maupun tidak tua sekali. Kemudian, sebagian daunya disobek yang digunakan untuk melilit bungkus sagu. Lalu, tepung sagu yang sudah ada disaring deng...
Gambar upacara batagak pangulu Nagari Balimbing (sumber: https://balimbing.files.wordpress.com/2014/02/dsc_0075.jpg) Penghulu atau Pangulu (berasal dari kata Pangka dan Hulu) adalah kepala kaum/suku dalam adat Minangkabau,salah satu suku di Indonesia yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat. Sebelumnya, manusia memilih kepala kaum atau pemimpin berdasarkan kekuatan fisik atau umurnya dalam memimpin masyarakat. Mereka dianggap bisa melindungi, menyejahterakan, dan membawa kaum menuju kehidupan yang baik. Namun setelah berkembangnya cara berpikir manusia, mulailah digunakan sistem memilih seorang pemimpin berdasarkan wawasan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Tidak terpengaruh oleh umur dan kehebatan fisik, seseorang yang masih muda pun dapat memimpin suatu kaum. Seorang pemimpin kemudian disebut sebagai "yang dipertuakan" karena dianggap lebih tua dari setiap orang, definisi sederhana dari penghulu. " Tampek baiyo dan bamolah" (tempat bermusya...
Indonesia kaya akan kebudayaannya, salah satunya adalah alat musik yang beraneka ragam. Setiap daerah pasti memiliki ciri khas tesendiri. Alat-alat musik memiliki banyak makna dan arti yang diturunkan oleh leluhur setempat dan masih dipercayai hingga saat ini. Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat alat musik pun bermacam-macam jenisnya ada yang berbahan dasar kayu, bambu, besi, kulit dsb. Salah satu alat musik yang berbahan dasar kulit dan kayu adalah gajeuma, alat musik khas Suku Mentawai. Gajeuma merupakan alat musik yang terbuat dari kayu dan kulit bate (kulit biawak). Bentuk dari gajeuma mirip seperti kentongan, dengan kayu berbentuk silinder sebagai awak dari alat musik ini dan bagian atas ditutup oleh kulit bate (kulit biawak) yang berfungsi sebagai sumber suara. Alat musik gajeuma dimainkan secara dipukul oleh jemari tangan dan daun tangan. Permainan gajeuma ini dapat lebih menarik...
Istana Pagaruyuang merupakan salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi ketika berada di Padang, Sumatera Barat. Bangunan ini mempunyai rupa seperti rumah adat padang yaitu Rumah Gadang. Dari luar, kita dapat melihat bahwa bangunan ini dilengkapi dengan bagonjong atau atap yang berbentuk seperti tanduk kerbau berjumlah sepuluh. Selain itu, bangunan ini juga dilengkapi dengan arsitektur tahan gempa sehingga walaupun beberapa kali terjadi gempa dengan kekuatan besar di Padang, bangunan ini tetap berdiri kokoh. Keunggulan yang lainnya yaitu atapnya terbuat dari sabut kelapa atau ijuk sehingga membuat suhu di dalam istana ini sejuk. Walaupun demikian, terdapat kelemahan dari ijuk ini yaitu rentan terhadap api. Ketika kemarau tiba, karena udara yang sangat panas, pada tahun 2007, istana ini pun terbakar habis. Setelah insiden tersebut, ketika dibangun kembali, atap yang tadinya terbuat dari ijuk digantikan oleh seng. #OSKMITB2018 Â