×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Ritual

Provinsi

Sumatera Barat

Asal Daerah

Pariaman

Tradisi Adat Gatik Tulak Bala

Tanggal 12 Aug 2018 oleh OSKM_16618201_SYIDIQ MULYA.

 “Gatik” (Gatib : Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti doa atau puji-pujian kepada Tuhan, red). Gatik ini dimaksudkan untuk berdoa kepada Allah SWT agar terhindar dari bala bencana (tulak bala). Dalam tradisi Gatik Tulak Bala ini, seluruh warga masyarakat berjalan berkeliling kampung sambil mengumandangkan kalimat tauhid, takbir dan tahlil sambil membawa obor minyak tanah dari bambu. Gatik Tulak Bala ini digelar masyarakat Piaman. Gatik ini adalah tradisi tahunan warga disini dengan tujuan untuk bersyukur dan meminta kepada Allah agar dihindarkan dari bala bencana dan marabahaya.

Tradisi ini merupakan Tradisi Adat Masyarakat Minangkabau yang acara tersebut dilakukan pada saat setelah musim tanam padi. Tradisi ini biasanya berada di daerah Pantai Barat Sumatera Barat terkhususnya didaerah Piaman atau Kabupaten Padang Pariaman. Dilakukan pada saat umur padi diantara 25-60 Hari. Sebelum dipanen yang dilakukan setelah 100 hari masa tanam padi. Tradisi ini dilakukan oleh Alim Ulama, Umara, Tuanku Mudo, urang Siak dan ibu-ibu atau bapak-bapak yang memiliki tanaman padi disekitar Gatik Tulak Bala. Adapun pendukung Gatik Tulak Bala ini adalah Paureh yang berisikan Tanaman seperti Katidiang Hitam, Cikarau, Cikumpai, Umbuik Pinang, jeruk nipis dan air. Baiasanya masyarakat membawakan makanan untuk dimakan Bersama di pematang sawah Bersama-sama dengan tetua kampung.

Gatik Tulak Bala ini bersifat Ritual karena adanya ucapan-ucapan yang yang berisikan kalimat Kitab Alquran dan Dzikir. Gatik Tulak Bala ini dimaksudkan agar tanaman padi tersebut tidak terkena serangan wabah penyakit, dan musuh hewan pengerat. Setelah acara Gatik Tulak Bala ini, masyarakat  menyiramkannya ke padi tersebut dimaksudkan terhindar dari penyakit.

 

Masyarakat Piaman berduyun-duyun untuk keliling kampung pada malam hari

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...