Ritual
Ritual
Upacara Adat Sumatera Barat Sumatera Barat
Upacara Batagak Penghulu

 

Gambar upacara batagak pangulu Nagari Balimbing (sumber: https://balimbing.files.wordpress.com/2014/02/dsc_0075.jpg)

 

Penghulu atau Pangulu (berasal dari kata Pangka dan Hulu) adalah kepala kaum/suku dalam adat Minangkabau,salah satu suku di Indonesia yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat. Sebelumnya, manusia memilih kepala kaum atau pemimpin berdasarkan kekuatan fisik atau umurnya dalam memimpin masyarakat. Mereka dianggap bisa melindungi, menyejahterakan, dan membawa kaum menuju kehidupan yang baik. Namun setelah berkembangnya cara berpikir manusia, mulailah digunakan sistem memilih seorang pemimpin berdasarkan wawasan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Tidak terpengaruh oleh umur dan kehebatan fisik, seseorang yang masih muda pun dapat memimpin suatu kaum. Seorang pemimpin kemudian disebut sebagai "yang dipertuakan" karena dianggap lebih tua dari setiap orang, definisi sederhana dari penghulu. "Tampek baiyo dan bamolah" (tempat bermusyawarah) meskipun ia masih muda. Penghulu bertanggung jawab dalam menyelesaikan suatu sengketa, perselisihan, memutuskan suatu perkara, dan tempat penyelesaian masalah lainnya dalam anak kemanakannya dan kaum yang ia pimpin. Tidak akan berjalan suatu tindakan tanpa keputusan penghulu. Setiap suku atau kaum memiliki satu kepala/pengulu. Penghulu-penghulu dari tiap kaum yang membentuk serikat dengan kaum lain disebut sebagai Ninik Mamak

Dalam adat suku Minangkabau, penghulu-penghulu membentuk suatu organisasi bernama Kerapatan Adat Nagari (KAN) yang diketuai oleh salah satu dari mereka dan disebut sebagai ketua KAN. Anggota dari KAN disebut sebagai ninik mamak.

Sebelum megangkat seorang panghulu baru, kita harus mengenal beberapa alasan kenapa di lakukanlah upacara batagak pangulu, beberapa alasan tersebut diantaranya :
1.Hiduik bakarelaan, pengangatan panghulu baru di karenakan panghulu lama telah terlalu tua atau uzur, sehingga beliau di nilai sudah tidak sanggup lagi untuk memikul tanggung jawab yang di bebankan kepadanya selama ini.
2. Mati batunggkek budi/Bapuntiang di tanah sirah,maksudnya panghulu yang akan di angkat, sebelumnya di umumkan di tanah sirah(pemakaman) pada saat proses pemakaman panghulu lama.
3. Mambangkik batang tarandam, mengangkat kembali seorang pangulu yang baru setelah lama sebelumnya tidak ada panghulu, hal ini bisa jadi di karenakan oleh suatu hal atau perkara.
4. Mangambangkan nan talipek,maksudnya mengangkat kembali gelar yang telah lama tidak di pakai karena terputusnya pewarisan laki-laki dalam suatu suku tersebut.
5. Manurunkan nan tagantuan, maksudnya menggangkat kembali panghulu yang telah di tangguhkan peresmiannya karena usianya masih kecil.
Nah, kemudian sebelum dilaksanakan upacara pengangkatan panghulu kegiatan yang sebelumnya harus dilakukan adalah :
1.Baniah, menentuk calon panghulu baru
2. Dituah cilakoi, tahap melakuan perbincangan mengenai baik dan buruknya si calon panghulu dalam sebuah rapat
3. Panyarahan baniah, penyerahan calon pangulu baru
4. Manakok ari, perencanaan kapan acara peresmian akan di langsungkan.
Kemudian peresmian upacara batagak panghulu di laksanakan dengan upacara adat.Upacara ini disebut  malewakan gala.
Dimana tahapan upacaranya adalah:
Hari pertama, batagak gadang yakni upacara peresmian di rumah gadang yang di hadiri urang nan ampek jinih serta pemuka masyarakat.Panghulu baru menyampaikan pidato, lalu panghulu tertua memasangkan deta dan menyisipkan sebilah keris tanda serah terima jabatan. Akirnya panghulu baru di ambil sumpahnya dan ditutup dengan doa.
Hari kedua, merupak hari perjamuan
Hari ketiga, panghulu di arak kerumah bakonya serta diiringi dengan bunyi-bunyian, yang biasanya berasal dari alat musik tradisional minangkabau.
Nah, pembaca demikian lah rangkaian upacar batagak pangulu



Daftar pustaka

  1. Diamond, Rani. 2013. “Upacara Batagak Pangulu”, http://ranidiamond87.blogspot.com/2013/12/upacara-batagak-pangulu.html, diakses pada 12 Agustus 2018 pukul 20.30 WIB.

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline