Pada adat pernikahan Suku Biak Numfor di Papua terdapat beberapa tahanapn yang harus dilalui, diantaranya : Pada adat pernikahan Suku Biak Numfor di Papua terdapat beberapa tahanapn yang harus dilalui, diantaranya : PERNIKAHAN (WAFWOFER) Pada tahap ini segala sesuatu yang menyangkut kepentingan keluarga yang bersangkutan ( Pihak lak-laki, maupun perempuan ) sudah terpenuhi sesuai ketentuan adat biak yang berlaku (Maskawin). Sebelum kedua calon pasangan nikah adat diberlakukan maka, kedua anak tersebut mengalami proses upacara inisiasi (Ramrem), untuk mendapatkan restu keluarga (Legalitas) masing-masing pihak. Upacara inisiasi tersebut dilakukan oleh pihak Om dan tante kedua belah pihak secara terpisah. Setelah tahap ini, kedua mempelai laki-laki dan perempuan dipersatukan dan upacara penikahan ( Waiwofer) diberlakukan oleh sesorang tua adat / keret atau oleh seseorang mananwir (Kepala keret / marga / clen) dengan cara meniup asap rokok keatas tangan...
Festival Lembah Baliem awalnya merupakan acara perang antarsuku Dani, Lani, dan Suku Yali sebagai lambang kesuburan dan kesejahteraan. Sebuah festival yang menjadi ajang adu kekuatan antarsuku dan telah berlangsung turun temurun namun tentunya aman untuk Anda nikmati. Festival Lembah Baliem berlangsung selama tiga hari dan diselenggarakan setiap bulan Agustus bertepatan dengan bulan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia. Awalnya pertama kali digelar tahun 1989. Yang istimewa bahwa festival ini dimulai dengan skenario pemicu perang seperti penculikan warga, pembunuhan anak suku, atau penyerbuan ladang yang baru dibuka. Adanya pemicu ini menyebabkan suku lainnya harus membalas dendam sehingga penyerbuan pun dilakukan. Atraksi ini tidak menjadikan balas dendam atau permusuhan sebagai tema tetapi justru bermakna positif yaitu Yogotak Hubuluk Motog Hanoro yang berarti Harapan Akan Hari Esok yang Harus Lebih Baik dari Hari Ini. Suku-suku di suku Papua meski mengalami modernisasi tet...
Kain batik banyak digemari karena selain cantik, dia juga memiliki makna tersembunyi di setiap coraknya. Hal ini juga berlaku untuk batik Papua. Meski terbilang baru, setiap guratan motif khas Pulau Cenderawasih ini juga memiliki makna mendalam. Jika di Jawa makna dari setiap motifnya berkaitan dengan sejarah, di Papua juga demikian. Motif-motif pada kain banyak terinspirasi dari lukisan-lukisan di dinding goa. Tak jarang juga berupa fosil, artefak, serta beberapa benda penginggalan zaman purbakala. Sangat kental akan sejarah terpendam dimana kehidupan pada masa itu masih sangat kuno. Paduan warna-warni beragam adalah salah satu ciri khas utama motif Prada. Pola hias utama dari jenis ini banyak terinspirasi dari peninggalan-peninggalan arkeologi yang tersebar di ujung kepulauan Indonesia ini. Salah satunya ialah lukisan-lukisan goa yang terletak di area Kabupaten Biak dan Jayapura. Selain itu, peninggalan sejarah semacam fosil dan artefak purbakala juga...
1. Tari Musyoh Tari Musyoh merupakan salah satu tarian sakral asal Papua, dan tarian ini diadakan jika ada sanak saudara ataupun warga yang mengalami kecelakaan maut dan diperkirakan arwahnya tidak tenang. Jika kita lihat dari unsur gerakannya, tarian ini mencerminkan masyarakat Papua yang lincah dan energik. Dan biasanya penarinya terdiri dari sekelompok penari pria. Menurut budayanya, tarian ini dapat bermanfaat untuk mengusir arwah yang gentayangan. Kostum yang digunakan adalah pakaian adat Papua yang terdiri dari Koteka, Rok rumbai, dan peralatan perang seperti tameng dan tombak. Sedangkan alat musik yang digunakan adalah tifa. 2. Tari Sajojo Tari Sajojo dibuat untuk mencerminkan budaya warga Papua yang senang bergaul. Tarian ini dapat ditarikan dengan jumlah penari yang sangat banyak, tidak terpatok dengan jenis kelamin dan dapat ditarikan oleh anak muda ataupun tua. Konon, tarian ini sudah ada semenjak tahun...
Dani adalah salah satu dari sekian banyak suku bangsa yang terdapat atau bermukim atau mendiami wilayah Pegunungan Tengah , Papua , Indonesia dan mendiami keseluruhan Kabupaten Jayawijaya serta sebagian kabupaten Puncak Jaya. Suku Dani adalah sekelompok suku yang mendiami wilayah Lembah Baliem di Pegunungan Tengah, Papua. Pemukiman mereka berada di antara Bukit Ersberg dan Grasberg yang menyimpan kandungan emas, perak, dan tembaga. Suku Dani dikenal sejak ratusan tahun lalu sebagai petani yang terampil dan telah menggunakan alat/perkakas yang pada awal mula ditemukan diketahui telah mengenal teknologi penggunaan kapak batu, pisau yang dibuat dari tulang binatang, bambu dan juga tombak yang dibuat menggunakan kayu galian yang terkenal sangat kuat dan berat. Mereka menggantungkan hidup dari alam dengan bercocok tanam sebagai aktivitas utamanya. Setiap hari, Suku Dani menanam sayur mayur kemudian memanen dan menjualnya ke pasar. Dari cara berpakaian pun, mereka masih bany...
Senjata berfungsi sebagai alat untuk mempertahankan kehidupan, melindungi diri Anda dari musuh, dan melawan kelompok yang mendidik mereka. Jika kita memasukkan senjata tradisional, kita akan menemukan 4 senjata yang biasanya mereka gunakan setiap hari. Senjata tradisional Papua sangat luas dan beragam, meskipun mereka sangat bertahap, mereka mulai berkembang. Dan perkembangan inilah yang menjadikan mereka suku terhormat. Ragam Simbolis Senjata Tradisional Papua Papua, yang sangat kental dengan hutan, adalah salah satu titik utama yang tertutup dan primitif. Keahliannya dalam menantang alam liar di alam liar membuat mereka sulit untuk diatasi, bahkan dengan senjata paling tua yang mereka gunakan. Tapi siapa sangka, senjata tradisional ini, telah digunakan sebagai kekayaan nasional dan dirayakan oleh negara. Mau tahu bagaimana perkembangannya, ada senjata suku yang mulai berkembang hingga abad ini. 1. Senjata Tradisional Busur Da...
Upacara Tanam Sasi atau Ritual Sasi dilakukan dengan tujuan untuk menjaga sumber daya alam di daerah setempat. Sasi merupakan kayu yang dililit dengan janur kelapa . Tanam Sasi dapat dikatakan sebagai bentuk komitmen dan rasa bertanggung jawab Masyarakat Marin Kanume dalam menjaga alam mereka (hidup mengandalkan alam). Masyarakat Marin Kanume melakukan Sasi di wilayah hutan yang mulai gundul. Ketika suatu wilayah sudah di Sasi, artinya mereka tidak boleh memgambil dan tidak boleh berburu diwilayah tersebut selama tiga tahun . Tidak boleh ada aktivitas, baik penebangan atau perburuan secara tradisional maupun modern (termasuk dilarangnya pemakaian senjata api, kendaraan bermotor, dan sebagainya). Bagi setiap yang melanggar, akan diberikan sanksi adat yaitu sejumlah Daun Wati (Daun Adat) dan Babi (akan diserahkan kepada aparat hukum jika pelanggar tidak mampu membayar secara adat). Melakukan Sasi dapat dengan cara menjadikannya anak busur dan kemudian dilemparkan...
Bahan-bahan 2 ekor kepiting ukuran besar 1 buah wortel Buncis secukupnya sesuai selera 2 siung bawang putih lalu goreng. Haluskan Sepucuk sendok teh merica butir lalu digoreng. Haluskan 1 ruas kelingking jahe 1 liter air untuk kuah sop Bumbu Pelengkap: Bawang goreng Daun bawang prei Seledri atau daun sop 1 buah tomat secukupnya Garam dan gula pasir Langkah 30 menit...
RUMAH ADAT HONAI, PERKAMPUNGAN SUKU DANI WAMENA, PAPUA Di Papua sendiri, terdapat 502 lebih suku yang berbeda. Mulai dari segi bangunan rumah, adat istiadat, bentuk patung yang digunakan untuk menyembah, pakaian, senjata, tarian dan sebagainya. Tapi, jika belum pernah ke Wamena, maka itu artinya kita belum pernah ke Papua. Disini akan dijelaskan sedikit tentang Suku Dani dan Rumah Adat Honai yang berada di Wamena, Papua. Pada perkampungan Suku Dani ini, biasanya terdapat beberapa rumah Honai, dapur dan kandang babi. Di sekitarnya diberi pagar berupa kayu. Di pintu masuknya sendiri biasanya terdapat tangga, dengan tujuan agar babi yang dipelihara tidak kabur. Didalamnya, terdapat tempat untuk membakar babi jika ada ritual tertentu yang sedang dilaksanakan. Honai pada umumnya digunakan oleh Suku Dani yang tinggal dipegunungan. Untuk bentuknya ada 2 macam, ada yang berbentuk bulat seperti jamur, dan ada yang persegi seperti rumah pada biasanya. Tapi khusus Suku Dani, dia menggun...