Makanan dengan sensasi pedas yang mematikan khas Lombok, Nusa Tenggara Barat membuat setiap orang yang memakannya terlihat seperti menyiksa dirinya sendiri. Nasi Balap Puyung merupakan makanan yang sangat familiar bagi masyarakat Lombok. Makanan ini dijual dengan harga yang terjangkau dan disajikan dalam porsi yang cukup besar. Biasanya Nasi Balap Puyung ini berisi ayam suwir, tempe orak arik, sepotong ayam goreng, dan kacang panjang, serta siraman sambal yang teramat pedas. Jangankan memakan nasi dengan sambalnya, bahkan hanya nasi dan minyak sambal pun dapat membuat seseorang 'tobat' untuk melanjutkan suapan keduanya. Makanan ini dulunya hanya dijual di malam hari bertepatan dengan waktu nongkrong para anak muda, tetapi sekarang makanan ini menemani para penduduk di Lombok mulai dari siang hari hingga malam hari. Untuk para turis atau wisatawan yang datang pada saat bulan puasa, akan sulit untuk mendapatkan makanan di luar jam buka puasa, tetapi Nasi Balap...
Saat ini Lombok menjadi salah satu tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan selain Bali, Labuan Bajo, dan Raja Ampat. Salah satu alasan Lombok menjadi tempat wisata yang menarik adalah makan khas mereka, salah satunya adalah Ayam Taliwang. Ayam Taliwang merupakan ayam yang dibakar dengan bumbu yang cukup pedas. Meskipun bumbu yang digunakan saat memasak cukup pedas, banyak juga yang memakan ayam tersebut dengan sambal. Selain rasanya yang enak, ayam ini juga membuat orang-orang ketagihan, sehingga banyak orang yang suka makan makanan ini dan bahkan dibawa pulang.
Cecenge adalah makanan khas dari NTB, terutama Lombok Timur. Makanan ini seperti sayur lodeh, tapi terdapat perbedaan pada bahan yang digunakan. Makanan ini bukan merupakan makanan yang disajikan saat acara-acara adat atau acara penting lainnya, melainkan sebagai hidangan sehari-hari saja. Cara memasak Sediakan terung panjang/bulat, labu kuning, labu siam, kecipir, biji komak (biji komak di sini merupakan biji komak adalah bahasa Sasak, bukan komak bahasa Indonesia, saya tidak tahu bahasa indonesianya), cabai hijau, terasi, garam, bawang putih, cabai rawit hijau, santan kelapa dan bumbu penyedap lain. Cara memasak : Kupas terong, labu kuning, dan labu siam Potong terong,labu kuning, labu siam, kecipir, cabai hijau, dan cabai rawit hijau. Masukkan ke dalam panci bersama dengan biji komak. Haluskan garam, cabai rawit, bawang putih, dan terasi. Kemudian masukkan ke dalam panci. Masukkan santan ke dalam panci yang berisi bahan. Kemudian mulail...
Disebuah desa kecil, hiduplah sepasang suami istri yang baru saja dikaruniai anak.Telah lama mereka menanti kehadiran sang buah hati, Seorang bayi lelaki yang tampan dan lucu. Anak itu mereka beri nama La Golo, yang artinya adalah Pembuka Jalan. Kedua orangtua La Golo sangat berharap nantinya sang bayi mungil tumbuh menjadi pria dewasa yang gagah berani, membuka lahan untuk pertanian dan memimpin masyarakat dengan bijaksana. Sayangnya, La Golo tak seperti harapan ayah ibunya. Sejak kecil, sudah terlihat sifat manja dan pemalasnya. Ia suka menangis dan merengek ketika meminta sesuatu, dan merajuk jika keinginannya tidak terpenuhi. La Golo juga tidak mau membantu pekerjaan di rumah, kerjanya hanya makan dan bermalas-malasan saja. ‘’DahuIu kita beri ia nama La Golo dengan harapan agar saat dewasa nanti membawa golo atau golok keluh sang suami pada istrinya suatu malam. “Kita berharap ia mampu membuka lahan pertanian dan perkebunan baru agar sejahtera, tapi dia...
Di Desa Lekong, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa terdapat sebuah batu besar, tinggi, bundar bagian atasnya datar. Batu itu menggantung pada tebing bukit yang tinggi dekat sungai Lekong. Dari atas batu itu orang dengan leluasa dapat melihat ke bawah. Itulah sebabnya disebut “batu nong”. Kata “nong” dalam bahasa Sumbawa berarti “melihat ke bawah dari atas”. Jika batu nong itu dilihat dari kejauhan, kedudukannya sangat genting. Kalau ada getaran sedikit saja, rasa-rasanya batu itu pasti akan runtuh. Dalam kenyataan, telah beratus-ratus tahun batu itu tetap tidak bergeming. Bagaimana batu itu bisa berada di tempat tersebut, inilah ceritanya. Tersebutlah sebuah negeri di zaman dahulu kala. Negeri itu terkenal makmur, aman, dan damai. Tidak pernah terdengar perselisihan di antara penduduknya. Laki-laki dan perempuan kedudukannya sama, kecuali dalam satu hal, yaitu laki-laki tabu mencuci pantat anaknya yang habis buang air besar. Hal yang demikian d...
Kata Pengobatan dalam konteks ini mempunyai arti luas, tidak seperti makna kata pengobatan di dalam dunia medis. Kata Pengobatan dalam konteks luas yaitu segala upaya yang dapat dilakukan untuk memulihkan kesehatan dari gangguan penyakit. Pengobatan dalam konteks ini jangan dipertentangkan dengan kata pengobatan dalam kontek medis yang mempunyai arti Medikasi atau medication. Etnis Sumbawa di Pulau Sumbawa menamakan pengobatan dengan satu nama yaitu Medobura. Tradisi pengobatan dibagi dalam dua tahapan penting yaitu tahap diagnosa, dan tahap penanganan. TAHAP DIAGNOSA Diagnosa terdiri dari dua bentuk yaitu NILIK dan TILIK RODA . NILIK Nilik mempunyai arti bahwa seseorang yang sedang sakit datang kepada praktisi pengobatan tradisional Sumbawa (Sandro) untuk menanyakan tentang penyakitnya. Kemudian Sandro akan mengatakan hal-hal tentang penyakit tersebut baik dengan menggunakan alat-alat tertentu sebagai...
Mendengar kata terasi, pasti ibu Anda di rumah langsing berbinar-binar. Oleh karena itu, kalau bepergian ke Lombok, jangan lupa membawakannya oleh-oleh terasi lokal yang kelezatannya sudah tersohor. Photo by Detik-Travel Tidak semua toko oleh-oleh menjual terasi khas Lombok ini, oleh karenanya kalau ingin puas belanja terasi, Anda bisa pergi ke Amelia Oleh-Oleh Lombok atau pasar tradisional. Nah, salah satu pasar yang menjual terasi ini adalah Pasar Kamis di Desa Sukarara, Lombok Tengah. Photo by wikimedia, lomboktrade Dan jangan salah hari jika berkunjung ke pasar ini, karena sesuai dengan namanya hanya buka pada hari kamis saja! Bagi Anda yang penggemar masakan dengan bumbu sambal terasi, kelezatan terasi Lombok ini tidak perlu diragukan lagi dan biasanya digunakan untuk penyedap makanan dan campuran masakan khas Lombok seperti Ayam Taliwang, Nasi Balap Puyung, dan lain-lain. Photo by Migrationology, muhammadherifadli ...
Di bumi Lombok, dahulu kala hiduplah seorang Raja. Baginda Raja memiliki sepasang lelampak (sandal) dari lendong kao (kulit kerbau). Sandal kanan berasal dari kulit kerbau jantan dan sandal kiri berasal dari kulit kerbau betina. Kedua sandal itu merupakan suami istri. Sang suami disebut Papuq mame (nenek laki-laki), sedang sang istri disebut Papuq Ki ne (nenek perempuan). Karena takdir Tuhan Yang Maha Kuasa, sepasang lelampak itu bisa bercakap-cakap, walaupun percakapan mereka hanya bisa didengar dan dimengerti oleh mereka berdua. Pada suatu malam, Baginda Raja melepas lelampak itu dan meletakkannya di bawah tempat tidur. Jika telah dilepaskan oleh Baginda Raja, sepasang lampak itu mulai khawatir. Lebih-lebih jika sedang musim hujan, Baginda Raja selalu menggunakan lelampak itu ke mana pun beliau pergi. Menurut beliau, lelampak lendong kao inilah yang dipandang paling kuat dan paling tahan terhadap air. Oleh sebab itu Baginda selalu memakainya dan sangar menyayanginya. S...
Alkisah, hiduplah sebuah keluarga dengan seorang anak lelakinya bernama I Karma. Setiap fajar menyingsing, Pan Karma (ayah I Karma) dan I Karma selalu pergi ke ladang mereka yang letaknya di tepi sebuah hutan. Sesampai di ladang, keduanya berpisah. Pan Karma langsung mengambil cangkul dan mulai mencangkul ladangnya, sedangkan I Karma meneruskan perjalanannya ke dalam hutan untuk mencari kayu bakar. Setelah siang, I Karma akan kembali ke ladang untuk makan siang yang dibawa oleh Men Karma (ibu I Karma). Apabila hari telah sore, mereka pun pulang. Begitulah kegiatan keluarga itu setiap harinya. Setelah tanaman ladang yang berupa padi ladang berumur empat bulan, maka tibalah waktu untuk mengetam. Men Karma yang selalu menghitung hari sejak padi mulai ditanam hingga telah berumur empat bulan pun bertanya kepada suaminya, “Pak, kapankah kita akan mulai mengetam?” “Dua hari lagi,” jawab Pan Karma. Dua hari kemudian, sebelum fajar menyingsing, Men Karma...