budaya
25 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
4_Sasadu
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Maluku Utara

Sasadu merupakan sebuah rumah sederhana dibentuk dari bahan kayu dan anyaman daun sagu. Sekilas mirip pendopo khas Jawa tetapi jelasnya ini adalah rumah adat peninggalan leluhur suku Sahu di Pulau Halmahera, Maluku Utara. Rumah adat ini menjadi tempat warganya berkumpul, bersantap, dan berbagi nilai-nilai leluhur dan kearifan lokal yang terus dipegang teguh melekat dalam kesehariannya. Rumah adat ini b ermakna kestabilan dan kerendahan hati. Pembangunan rumah adat ini tanpa menggunakan paku tetapi sepenuhnya berbahankan alam dan kearifan lokal.  Tanpa paku logam, tali ijuk tak terputus. B angunannya didominasi batang pohon sagu sebagai tiang dan kolom serta daun sagu sebagai pelapis atap. Pohon sagu sendiri mudah didapat di Halmahera dan menjadi makanan pokok. Selain itu, pohon sagu juga dilambangkan sebagai pohon kesejahteraan. Rumah adat ini memiliki enam pintu untuk jalan masuk dan keluar, meskipun setiap sisinya tidak berdinding. Dua pintu untuk jalan masuk keluar...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Sicoho
Ritual Ritual
Maluku Utara

Sicoho atau Kawin Tangkap merupakan salah satu bentuk pernikahan adat Maluku. Bentuk perkawinan ini sebenarnya hampir sama dengan Wosa Suba hanya saja kawin tangkap bisa saja terjadi di luar rumah, misalnya di tempat gelap dan sepi, berduaan serta berbuat diluar batas norma susila. Dalam kasus seperti ini, keluarga pihak gadis menurut adat tidak dibenarkan melakukan tindak kekerasan atau penganiyaan terhadap si pemuda walaupun dalam keadaan tertangkap basah. Maka untuk menjaga nama baik anak gadis dan keluarganya terpaksalah mereka dikawinkan juga menurut hukum adat secara islam yang berlaku pada masyarakat Ternate. Perkawinan bentuk ini dianggap sah menurut adat apabila si pemuda atau pihak keluarga laki-laki terlebih dahulu meminta maaf atas perbuatan anaknya terhadap keluarga si gadis dan membayar denda (Bobango) kepada keluarga si gadis. Bentuk perkawinan ini masih sering ditemui di Ternate.

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Kofu’u
Ritual Ritual
Maluku Utara

Bentuk perkawinan ini terjadi apabila telah terlebih dahulu terjadi kesepakatan antara orang tua atau kerabat dekat dari masing-masing kedua belah pihak untuk mengawinkan kedua anak mereka. Bentuk perkawinan dijodohkan ini tidak terlalu jauh berbeda dengan daerah-daerah lain di Indonesia, hanya saja perbedaan yang paling prinsipil adalah; Kalau di Ternate, terjadi antara anak-anak yang bapaknya bersaudara dekat/jauh atau ibunya bersaudara dekat/jauh. Kebanyakan bentuk perkawinan ini tidak disetujui oleh anak muda jaman sekarang sehingga jalan yang mereka tempuh adalah bentuk “ Masibiri ” atau Kawin Lari. Bentuk perkawinan Kofu’u ini sudah jarang terjadi dalam masyarakat Ternate.

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Benteng De Verwachting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Maluku Utara

Pulau Sanana merupakan salah satu gugusan kepulauan Sula yang lokasi berada di sebelah selatan Pulau Mangola. Kepulauan Sula sendiri secara administratif masuk ke dalam Maluku Utara. Sesuai dengan geografisnya yang merupakan kepulauan, wisata pantai mendominasi keindahan alamnya. Tak kalah dengan Pulau Halmahera, Pulau Ternate, Pulau Tidore, maupun Pulau Bacan, Pulau Sanana juga meninggalkan jejak sejarah dengan adanya benteng De Verwachting.   Benteng De Verwachting terletak di Kelurahan Sanana, Kecamatan Sanana Utara, Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara. Lokasi benteng ini berada tepat di depan pelabuhan Sanana yang berada di pusat kota.   Dari sebuah catatan yang terdapat di benteng tersebut, dijelaskan bahwa pada tahun 1623, warga Ternate diperkirakan membangun satu benteng kecil yang dikenal dengan nama  Het Klaverblad . Namun, baru pada tahun 1688 ada catatan sejarah tentang benteng Het Klaverblad yang letaknya di Kepulauan Sulu, tepa...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Benteng Kota Janji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Maluku Utara

Bila ditelusur, kehadiran bangsa Eropa di Ternate tidak terlepas dari keberadaan cengkih maupun pala di pulau tersebut. Mereka berani bersusah payah untuk berlayar jauh hanya untuk mendapatkan rempah-rempah tersebut yang pada waktu itu merupakan primadona komoditas yang sangat laku di pasaran Eropa, dan kebetulan Ternate pada waktu telah menjadi pusat perdagangan rempah-rempah bagi seluruh daerah di Maluku.   Kehadiran bangsa Eropa yang bermula dari cengkeh ini, pada akhirnya menjadi ihwal kolonialisme di Ternate. Jejaknya bisa dilacak dari keberadaan benteng-benteng yang ada di Ternate. Salah satunya adalah benteng Kota Janji.   Benteng Kota Janji terletak di Jalan Ngade, Dusun Laguna, Desa Fitu, Kecamatan Ternate Selatan, Provinsi Maluku Utara. Lokasi benteng ini berada di pinggir jalan utama menuju Kota Ternate dari arah selatan, dan depan ada rumah makan kebanggaan Ternate, Floridas. Rumah Makan Floridas berdiri tepat di atas tepi laut. Duduk di balkon...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Benteng Kalamata
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Maluku Utara

Ada banyak benteng yang menjadi obyek wisata di Ternate. Salah satunya benteng yang masih utuh tembok kelilingnya adalah benteng Kalamata. Benteng ini sering dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara   Konstruksi benteng Kalamata memperlihatkan bentuk khas arsitektur Portugis. Tembok kelilingnya tidak begitu tebal seperti halnya benteng-benteng buatan Belanda. Ketebalan benteng Kalamata hanya 60 cm, dan tingginya 3 m.   Benteng ini merupakan bangunan berbentuk segi empat yang tidak lurus (poligon), memiliki empat bastion yang runcing di ujungnya. Setiap bastion dilengkapi sejumlah lubang bidik. Selanjutnya, pada lapangan dalam benteng terdapat bekas pondasi sejumlah bangunan, terdapat pula bekas jalan, tangga dan sumur.   Benteng Kalamata terletak di Jalan Kayu Merah, Kelurahan Kayu Merah, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara. Lokasi benteng ini berada di bibir pantai Pulau Ternate menghadap Selat Maitara, y...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Benteng Barnaveld
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Maluku Utara

Pulau Bacan merupakan salah satu di antara gugusan Kepulauan Maluku yang terdapat di sebelah barat daya Pulau Halmahera. Bacan, selain terkenal dengan rempah-rempah, hasil laut, dan dikenal sebagai daerah penghasil batu bacan yang kesohor ke seantero Indonesia ini, juga kaya akan nilai sejarah dan warisan budaya. Salah satu bentuk peninggalan sejarah dan warisan budaya yang terdapat di Pulau Bacan adalah benteng Barnaveld atau  Fort Oldebarneveld te Batjan op de Molukken , biasanya disingkat menjadi  Fort Barnaveld  saja.   Benteng Barnaveld terletak di Jalan Benteng Barnaveld RT.04 RW.08 Kelurahan Amasing Kota, Kecamatan Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Lokasi benteng ini berada di samping kanan perguruan milik Yayasan Al Khairaat.   Ketika bangsa Portugis tiba di Maluku, Bacan merupakan salah satu dari empat kerajaan besar yang ada di Maluku, atau yang dikenal dengan Kesultanan  Moloku Kie Raha  (Kesultanan...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Lirik Lagu Ngofa Se Dano
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Maluku Utara

Lirik Lagu Ngofa Se Dano Tenge sako toma buku to hoda kie Tidore ongo yo lili se reke duka duka kolano oo oo.... ngofa se dano lupa kie se gam ma jarita.... ngofa se dano lupa adat se budaya Reff: ngofa se dano toma kie Tidore fela lao fela lao sonyinga gosimo na borero maku sodorifa kefe fato se eli kie se gam Mapolu ino marimoi nyinga maku sodorifa kefe laha so gado gado so dorine ena ma jarita gate kie se gam regu yali ngofa se dano daera se taloku sonyinga sonyinga sonyinga ee ngofa se dano fela lao fela lao lila se hanyili ruku se sadabi gosimo yo reke duka ma sabab kie se gam ma cahaya sosira.... Ino fo moro moro Fa kati nyinga.... yo sogoliho.... kie se gam.... ma cahaya aa.... toma loa se banari ma doya.... Reff 2: Ngofa se dano toma kie Tidore fela lao fela lao sonyinga gosimo na borero maku sodorifa kefe fato se eli kie s...

avatar
Nabila Dwi Astuti
Gambar Entri
Dolagumi
Ritual Ritual
Maluku Utara

‘Dolagumi’ adalah ritual adat masyarakat suku sahu di Pulau Halmahera, Maluku Utara dalam aktivitas membuka sampai memanen padi di ladang. Ritual ini memiliki multi fungsi nilai budaya yaitu nilai hubungan manusia dengan lingkungan alam (kosmologi), hubungan manusia dengan manusia(lingkungan sosial / organisasi sosial tradisional=rion-rion) dan juga hubungan antara manusia dengan Tuhan Sang Pencipta. Proses selanjutnya adalah kelompok musik mengiring  lagu ritual dan suara Caol Idiwang ( tifa dan gong) mengiringi nyanyian Wela-e o-wela-Wela (buka kebun baru)  yang dinyanyikan secara bersama-sama, untuk menambah semangat atau gairah bekerja kelompok Rion-Rion. Pukulan Caol  Idiwang (tifa dan Gong) serta lagu ritual Wela-e o-Wela-Wela merupakan ungkapan untuk memohon izin dari roh-roh tanah dan kayu agar berpindah tempat atau ke pemukiman lain. Sementara itu, seorang anggota perempuan diperintahkan oleh pimpinan untuk menanam sejenis tumbuhan penyubur ya...

avatar
Hamzahmutaqinf