Kasih Sayang
31 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
ASAL-ASUL PADI MENURUT DAYAK LAWANGAN
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Dayak Lawangan / Luwangan adalah salah satu suku Dayak yang ada di Kalimantan Tengah. Dipercaya Dayak Lawangan adalah induk dari Sub Suku Dayak Kelompok Barito – seperti Bentian, Benuaq, Paser, Maanyan, Tabooyang, Deah, Tunjung, Bawo dan Kutai. Menurut situs “Joshua Project” suku Lawangan saat ini hanya berjumlah 109.000 jiwa. Seperti hampir semua Suku Dayak di Kalimantan, padi dianggap sebagai suatu yang bersifat ilahiah dan sangat berharga. Orang Dayak Luawang percaya padi berasal dari alam dewa-dewi. Konon sebelum manusia mengenal padi, manusia hanya makan dari hasil berburu dan hasil hutan saja. Pada suatu hari ada seorang manusia pergi berkunjung ke tempat tinggal para dewa. Di alam dewa itu ia melihat berbagai jenis tanaman padi yang sedang menguning dan berisi. Dalam kunjungan itu, manusia tadi dijamu makan oleh para dewa, ia menikmati makanan para dewa yang berasal dari padi tadi. Ketika manusia itu memakan makanan tersebut ia merasa bahwa makanan i...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Huma Betang/Huma Hai
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Kalimantan Tengah

Ini adalah rumah panjang yang menjadi pusat kehidupan social masyarakat Dayak Ngaju. Orang Dayak pada masa lalu hidup secara komunal, dimana didalam satu Ruman Betang ini akan tinggal beberapa keluarga, bahkan ketika kepercayaan Islam & Kristen masuk, maka ada juga keluarga yang berlainan kepercayaan dengan kepercayaan nenek moyang tinggal disana. Namun mereka akan tetap diikat oleh aturan-aturan adat, taboo, dan etika-etika moral. Jika ada salah satu keluarga yang melakukan tindakan yang melanggar norma hidup rumah betang maka biasanya akan diberikan hukuman atau bahkan diusir keluar dari komunitas. Umumnya JIHI atau tiang rumah betang akan dibangun sepanjang 5 meter dari atas tanah, tujuannya ialah untuk menghindari serangan binatang, banjir dan bahkan para asang – kayau (head hunter) pada masa lalu. Misal saja dahulu di Desa Tangkahen, konon ada Rumah Betang yang bertingkat tiga. Ketika para asang datang untuk menyerang kampong, maka HEJAN (Tangga rumah) akan dia...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Jarangau Bahandang
Pengobatan dan Kesehatan Pengobatan dan Kesehatan
Kalimantan Tengah

Obat ini termasuk cukup langka dan sukar dicari, konon salah satu manfaatnya ialah mengobati Thalasemia disamping masih banyak kegunaan laiinya. Sebenarnya masih banyak obat-obatan lain yang pernah dipakai dan berhasil menyembuhkan penyakit seperti kanker, stroke, kecanduan narkoba, menstabilkan orang yang terkena HIV, bahkan Wanita Dayak Punan jaman dahulu setelah melahirkan besoknya dapat kembali bekerja karena mereka menggunakan sejenis ramuan obat yang sampai sekarang juga masih menjadi rahasia. Penulis pernah ke hutan sebangau di Kalimantan Tengah – seorang peneliti Belanda menemukan jamur yang diyakini bisa menekan sel kanker, sayang penulis tidak sempat mendokumentasikan jenis jamur ini.   Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2014/02/12/obat-obatan-dayak/

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ambun dan Rimbun
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Konon, pada zaman dahulu kala, di sebuah kampung di daerah Kalimantan Tengah, hiduplah seorang janda bersama dua orang anak laki-lakinya yang sudah remaja. Anak pertamanya bernama Ambun, sedangkan anak keduanya bernama Rimbun. Banyak orang di kampung itu mengira mereka saudara kembar, karena wajah dan perawakan keduanya mirip sekali. Namun sebenarnya mereka bukanlah saudara kembar, karena umur keduanya selisih satu tahun. Ambun dan Rimbun adalah anak yang rajin dan hormat kepada orang tua. Setiap hari mereka membantu ibunya mencari kayu bakar ke hutan dan menjualnya ke pasar. Pada suatu sore, Rimbun melihat abangnya termenung seorang diri di beranda rumah mereka. “Bang! Apa yang sedang Abang pikirkan” tanya Rimbun. “Abang sedang memikirkan nasib keluarga kita. Kalau setiap hari hanya mencari kayu bakar, kehidupan kita tidak akan pernah membaik,”keluh Ambun. “Lalu, apa rencana Abang” tanya Rimbun. “Abang akan pergi merantau untuk...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Nyai Balau Kehilangan Anak
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Dulu, di daerah Tewah, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, ada seorang perempuan bernama Nyai Balau. Selain anggun dan rupawan, Nyai Balau memiliki perangai yang baik, sopan dalam berucap dan santun dalam berperilaku. Ia juga penurut dan patuh kepada kedua orangtuanya. Kecantikannya telah mengundang decak kagum para pemuda di kampungnya. Namun, tak seorang pun yang berani melamarnya karena Nyai Balau berasal dari keluarga terpandang sehingga orangtuanya menginginkan Nyai Balau menikah dengan laki-laki dari keluarga terpandang pula. Mendengar kabar kecantikan Nyai Balau, seorang pemuda yang berasal dari keluarga terpandang bernama Kenyapi datang melamarnya. Selain tampan, pemuda itu pun bijaksana. Maka, keluarga Nyai Balau pun langsung menerima lamaran itu. Pernikahan antara Nyai Balau dan Kenyapi dilangsungkan dengan meriah. Setelah menikah, Nyai Balau bermaksud untuk hidup mandiri bersama suaminya. Maka, ia ditemani sang Suami menyampaikan niat tersebut kepada kedua orang tuanya...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Sangi Sang Pemburu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Pada zaman dahulu kala, di Kalimantan Tengah, hiduplah seorang pemburu tangguh bernama Sangi. Ia sangat ahli dalam menyumpit binatang buruan. Sumpitnya selalu mengenai sasaran. Setiap kali berburu, ia selalu berhasil membawa pulang banyak daging binatang buruan. Sangi tinggal di daerah aliran Sungai Mahoroi, anak Sungai Kahayan. Ia tinggal bersama keluarga dan kerabatnya. Mereka hidup dari bercocok tanam di ladang dan berburu. Ladang mereka masih sering berpindah-pindah. Selain itu, mereka juga mencari bahan pangan dari tumbuh-tumbuhan yang terdapat di hutan-hutan pedalaman. Pada suatu hari, seperti biasa Sangi pergi berburu. Namun hari itu, ia sangat kesal. Dari pagi hingga sore, tidak seekor binatang buruan pun yang diperolehnya. Karena hari mulai senja, ia berniat pulang. Dalam perjalanan pulang, Sangi melihat air tepi sungai sangat keruh. “Sepertinya baru saja seekor babi hutan lewat di tepi sungai itu,” kata Sangi dalam hati. Karena penasaran, Sangi kemudi...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Si Bideng
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Di sebuah kampung di daerah Kalimantan Tengah, hiduplah sepasang suami-istri bersama tiga orang anaknya yang masih berumur belasan tahun. Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, sang Suami mencari ikan di sungai. Dalam mencari ikan, Sang Ayah biasanya dibantu oleh anak sulungnya yang bernama Bideng, yang kedua bernama Sonwi, dan si bungsu Kenzo. Pada suatu hari, sang Ayah sakit, sehingga untuk mencari ikan Bideng harus berangkat sendiri ke sungai. Sesampainya di sungai, Bideng segera memasang jaringnya. Setelah itu, ia duduk di tepi sungai sambil menunggu ikan-ikan terperangkap jaringnya. Setelah beberapa lama menunggu, ia turun ke sungai untuk memeriksa jaringnya. Usai diperiksa, ternyata jaringnya masih tetap kosong. Bideng memasang kembali jaringnya dan kemudian duduk di tepi sungai sambil bersiul-siul. Kali ini, ia membiarkan jaringnya terpasang agak lama dengan harapan bisa memperoleh ikan yang banyak. Namun, Bideng benar-benar sial hari itu, di jaringnya tak seekor ikan pun ya...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
“MIMBIT AREP” – KEHAMILAN DALAM BUDAYA DAYAK NGAJU
Ritual Ritual
Kalimantan Tengah

Mimbit Arep adalah istilah yang digunakan dalam budaya Dayak Ngaju untuk menyebutkan peristiwa kehamilan seorang wanita yang sedang mengandung anaknya, secara harfiah Mimbit Arep berarti Membawa Diri, dalam artiannya; membawa diri saja dalam berjalan atau bekerja. Timbulnya istilah ini disebabkan karena menurut kepercayaan dan adat istiadat orang dayak dari zaman nenek moyang kalau wanita yang sedang hamil itu tidak boleh bekerja berat sebagaimana layaknya wanita yang sedang dalam keadaan normal atau tidak hamil. Adapun kegiatan yang dilakukan keluarga bagi seorang wan ita yang sedang hamil adalah “Ngehet Kahang Badak” ( biasnya dilakukan bulan ke-3 kehamilan ) yang bertujuan untuk ketahanan tubuh wanita yang sedang hamil dan anak yang sedang di kandungnya dan supaya bayinya tidak lahir prematur. Upacara ini biasa dilaksanakan dengan mengikat palis pangereng pada pinggang wanita tersebut. Upacara selanjutnya yaitu: “Manyaki Tihi” yaitu...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Asal Mula Garam Sepang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Alkisah pada zaman dahulu kala, di Desa Sepang (sekarang Kecamatan Sepang), Kalimantan Tengah, hiduplah seorang janda yang bernama Emas. Ia hidup bersama dengan putrinya yang bernama Tumbai. Tumbai adalah gadis yang cantik nan rupawan. Ia juga baik hati dan sangat ramah kepada setiap orang. Setiap pemuda yang melihatnya berkeinginan untuk menjadi pendamping hidupnya. Oleh karena itu, banyak pemuda yang datang untuk meminangnya. Namun, Tumbai selalu menolak setiap pinangan yang datang kepadanya. Ibunya sangat gelisah melihat sikap Tumbai. Meskipun ibunya sudah berusaha membujuk Tumbai agar menerima salah satu pinangan, Tumbai tetap saja menolak. Tumbai sangat mengerti kerisauan ibunya. Akan tetapi, apa yang pernah ia ucapkan tidak mungkin ditariknya kembali. Tumbai sudah bertekad keras mengajukan syarat kepada setiap pemuda yang meminangnya. Syarat itu sangat berat dan terasa mustahil untuk diwujudkan, yaitu mengubah sumber air tawar Sepang menjadi asin seperti air laut. Ibunya t...

avatar
Admin Budaya