|
|
|
|
Huma Betang/Huma Hai Tanggal 06 Aug 2018 oleh Deni Andrian. |
Ini adalah rumah panjang yang menjadi pusat kehidupan social masyarakat Dayak Ngaju. Orang Dayak pada masa lalu hidup secara komunal, dimana didalam satu Ruman Betang ini akan tinggal beberapa keluarga, bahkan ketika kepercayaan Islam & Kristen masuk, maka ada juga keluarga yang berlainan kepercayaan dengan kepercayaan nenek moyang tinggal disana. Namun mereka akan tetap diikat oleh aturan-aturan adat, taboo, dan etika-etika moral. Jika ada salah satu keluarga yang melakukan tindakan yang melanggar norma hidup rumah betang maka biasanya akan diberikan hukuman atau bahkan diusir keluar dari komunitas.
Umumnya JIHI atau tiang rumah betang akan dibangun sepanjang 5 meter dari atas tanah, tujuannya ialah untuk menghindari serangan binatang, banjir dan bahkan para asang – kayau (head hunter) pada masa lalu. Misal saja dahulu di Desa Tangkahen, konon ada Rumah Betang yang bertingkat tiga. Ketika para asang datang untuk menyerang kampong, maka HEJAN (Tangga rumah) akan diangkat, wanita dan anak-anak akan diungsikan di tingkat paling atas sedangkan para pria akan menjaga di tingkat pertama dengan tombak, Mandau dan sumpit. Namun sayang betang di Tangkahen sekarang hanya menjadi KALEKA (tersisa tiangnya saja)
Itulah mengapa dikatakan falsafah hidup orang Dayak adalah HUMA BETANG, yaitu falsafah hidup yang didasarkan pada kebersamaan tanpa memandang agama dan latar belakang. Ketika yang satu sakit maka yang lain juga akan ikut menanggungnya. Falsafah ini tercermin ketiak salah satu suku Dayak mengalami bencana/masalah maka suku Dayak yang lain akan membantu.
Orang Dayak ngaju berhenti tinggal di Rumah Betang setelah Rapat Damai Tumbang Anoi karena Belanda mengajukan agar kebiasaan tinggal di rumah panjang dihentikan karena dianggap tidak sehat sekitar awal abad ke-19.
Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2013/12/11/jenis-rumah-dayak-ngaju/
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |