Di Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah masih terdapat budaya rewang dan sinoman . Rewangdan Sinoman ini biasanya ada di acara hajatan. di acara hajatan akan ada bapak-bapak Ibu "Rewang". rewang diartikan sebagai "membantu". jadi ibu rewang adalah ibu-ibu yang membantu memasak dan menghidangkan selama acara. selain itu, ada juga bapak-bapak membantu dibagian logistik yang biasanya membuat teh. Adapun sinoman berasalah dari kata "nom" yang berarti muda. jadi, para pemuda akan membantu melayani tamu-tamu yang datang, memberi makanan dan minuman. sehingga di daerah tersebut sangat jarang menggunakan jasa catering apabila hendak mengadakan hajatan.
Alkisah pada jaman dahulu kala hiduplah seorang pemuda bernama Galoran. Ia termasuk orang yang disegani karena kekayaan dan pangkat orangtuanya. Namun Galoran sangatlah malas dan boros. Sehari-hari kerjanya hanya menghambur-hamburkan harta orangtuanya, bahkan pada waktu orang tuanya meninggal dunia ia semakin sering berfoya-foya. Karena itu lama kelamaan habislah harta orangtuanya. Walaupun demikian tidak membuat Galoran sadar juga, bahkan waktu dihabiskannya dengan hanya bermalas-malasan dan berjalan-jalan. Iba warga kampung melihatnya. Namun setiap kali ada yang menawarkan pekerjaan kepadanya, Galoran hanya makan dan tidur saja tanpa mau melakukan pekerjaan tersebut. Namun akhirnya galoran dipungut oleh seorang janda berkecukupan untuk dijadikan teman hidupnya. Hal ini membuat Galoran sangat senang ; “Pucuk dicinta ulam pun tiba”, demikian pikir Galoran. Janda tersebut mempunyai seorang anak perempuan yang sangat rajin dan pandai menenun, namanya Jambea...
Kantor Pos Besar Semarang terletak di Jl. Pemuda No 4 Semarang. Kantor pos ini merupakan salah satu bangunan bersejarah yang ada di Kota Semarang. Bangunan ini dibangun hamper setengah abad yang lalu dibentuk oleh J.P.Theben Tervile pada tahun 1862 dan mulai beroperasi. Gedung ini menempati kota lama Semarang yang juga bersejarah. Semarang juga termasuk dalam tiga kota pertama di Nusantara yang mempelopori jasa pos. Gedung ini pernah dijadikan Kantor Pos dan Telegrap, namun sekarang hanya berfungsi sebagai Kantor Pos saja. Pada tahun 1979 pernah dilakukan renovasi pada gedung ini. Didepan Kantor Pos Besar terdapat tugu Titik Nol KM Semarang.
Sebelum Angling Dharma lahir, terdapat sebuah kerajaan yang dikenal dengan Kerajaan Hastina. Kerajaan Hastina saat itu dipimpin oleh Raja yang dikenal dengan Raja Parikesit. Semenjak Parikesit mempunyai beberapa orang putra, kehidupan disekitar kerajaan mulai memburuk karena terjadi persaingan perebutan tahta kerajaan. Raja Parikesit mewariskan tahtanya kepada putranya Yudayana. Ketika masa kepemimpinan Yudayana dimulai, kerajaan hampir mengalami kehancuran sehingga Raja Yudayana sampai berani mengubah nama kerajaannya menjadi Kerajaan Yawasita. Perubahan nama kerajaan dilakukan bermaksud agar masa depan kerajaan yang dipimpin raja Yudayana semakin membaik. Namun kenyataannya masa depan kerajaan Yawasita tetap tidak jaya. Sehingga tahta Raja Yudayana dia berikan kepada saudaranya Gendrayana yang dulu pernah bersaing dengan Yudayana. Pada masa pemerintahan Raja baru Gendrayana, lingkungan kerajaan semakin membaik dan mulai ada perubahan yang lebih sejahtera. Hal itu dibuktikan denga...
Rara Jonggrang (ejaan alternatif: Loro Jonggrang ; Lara Jonggrang ) adalah sebuah legenda atau cerita rakyat populer yang berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta di Indonesia . Cerita ini mengisahkan cinta seorang pangeran kepada seorang putri yang berakhir dengan di kutuknya sang putri akibat tipu muslihat yang dilakukannya. Dongeng ini juga menjelaskan asal mula yang ajaib dari Candi Sewu , Candi Prambanan , Keraton Ratu Baka , dan arca Dewi Durga yang ditemukan di dalam candi Prambanan. Rara Jonggrang artinya adalah "dara (gadis) langsing". Konon di Jawa Tengah terdapat dua kerajaan yang bertetangga, Kerajaan Pengging dan Kerajaan Baka. Pengging adalah kerajaan yang subur dan makmur, dipimpin oleh Prabu Damar Maya. Ia berputra Raden Bandung Bondowoso (B...
Tempat yang disebut sebagai punden sumber Dukuh / Desa Pelemsari itu dikelilingi areal sawah yang hampir kering. Beberapa pemuda desa sekitar pukul 09:00 kemarin menghamparkan selembar deklit biru tepat di bawah pohon jati besar yang tumbuh sendirian di tanah punden itu. Lalu satu per satu perempuan desa keluar dari rumah dengan membawa satu bakul nasi, dumbeg, sebungkus ketan dan tape. Dumbeg, sebungkus ketan dan tape yang dibawa perempuan desa dikumpulkan oleh pemuda pemuda dalam dua buah karung. Sedangkan satu bakul nasi ditumpahkan di atas deklit. Pukul 10:00, seluruh perempuan desa yang dihuni 422 kepala keluarga itu telah mengumpulkan nasi di atas deklit. Kepala Desa (Kades) Pelemsari Surento kemudian menggelar doa sejenak di sumur dekat tanah punden. Begitu ada tanda-tanda kades menggelar doa, puluhan pemuda langsung menyerbu nasi yang sudah mengunung di atas deklit. Setelah berhasil menggengam nasi, pemuda-pemuda itu langsung melemparkan nasi ke tubuh teman mereka ya...
Kali ini saya akan memberikan salah satu resep masakan yang terbuat dari bahan ketan yaitu Cara Membuat Tape Ketan Khas Magelang, Tape ketan mempunyai rasa yang manis dan segar terbuat dari ketan putih. Di wilayah anda mungkin tape ketan banyak dijumpai pada saat ada acara arisan ibu-ibu atah acara hajatan. Dengan rasa yang khas yaitu manis asem membuat tapi ini menjadi salah satu hidangan yang unik, menyehatkan dan menyegarkan. Bagi anda yang tertarik dengan tape ketan dan ingin mencoba resep cara membuat tape ketan, silahkan simak resep berikut ini. Bahan Untuk Membuat Tape Ketan: Ketan putih 1 kg. Ragi 1 butir. Gula. Daun pisang untuk membungkus tape. Cara Membuat Tape Ketan Khas Magelang: Cuci ketan putih sampai bersih, lalu rendam kira-kira selama 2 jam, lalu tiriskan. Selanjutnya kukus sampai ketan...
Kue Wajik Ketan berasal dari Magelang Jawa Tengah hingga sekarang kue ini masih tetap eksis menjadi salah satu makanan tradisional yang sekaligus sebagai jajanan oleh-oleh khas Magelang. Kue ini pada dasarnya menggunakan bahan baku ketan dan cukup mudah untuk dibuat sendiri, sering dihidangkan untuk mengisi acara-acara syukuran atau pertemuan. Kali ini kita akan mencoba membuat sendiri dengan Resep Wajik Ketan dengan rasa gula merah bersama bumbu-bumbu lainnya, Kue ini sering kita jumpai di pusat toko jajanan tradisional. Berikut resep wajik ketan Bahan Kue Wajik Ketan: 3 lembar daun pandan 100 gram gula pasir 250 gram gula merah 750 cc santan dari 1 ½ butir kelapa 800 gram beras ketan putih...
Dalam tradisi Jawa Jaka/Joko Tingkir atau Mas Karèbèt atau ejaan Tionghoa: Peng King Kang, adalah pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Pajang yang memerintah tahun 1549-1582 dengan nama Hadiwijaya. Nama aslinya adalah Mas Karèbèt, putra Ki Ageng Pengging atau Ki Kebo Kenanga. Ketika ia dilahirkan, ayahnya sedang menggelar pertunjukan wayang beber dengan dalang Ki Ageng Tingkir. Kedua ki ageng ini adalah murid Syekh Siti Jenar. Sepulang dari mendalang, Ki Ageng Tingkir jatuh sakit dan meninggal dunia. Sepuluh tahun kemudian, Ki Ageng Pengging dihukum mati karena dituduh memberontak terhadap Kerajaan Demak. Sebagai pelaksana hukuman ialah Sunan Kudus. Setelah kematian suaminya, Nyai Ageng Pengging jatuh sakit dan meninggal pula. Sejak itu, Mas Karebet diambil sebagai anak angkat Nyai Ageng Tingkir (janda Ki Ageng Tingkir). Mas Karebet tumbuh menjadi pemuda yang gemar bertapa, d...