|
|
|
|
Tradisi Tawuran Sego Tanggal 19 Jun 2015 oleh Pina Wulandari. |
Tempat yang disebut sebagai punden sumber Dukuh / Desa Pelemsari itu dikelilingi areal sawah yang hampir kering. Beberapa pemuda desa sekitar pukul 09:00 kemarin menghamparkan selembar deklit biru tepat di bawah pohon jati besar yang tumbuh sendirian di tanah punden itu. Lalu satu per satu perempuan desa keluar dari rumah dengan membawa satu bakul nasi, dumbeg, sebungkus ketan dan tape. Dumbeg, sebungkus ketan dan tape yang dibawa perempuan desa dikumpulkan oleh pemuda pemuda dalam dua buah karung. Sedangkan satu bakul nasi ditumpahkan di atas deklit.
Pukul 10:00, seluruh perempuan desa yang dihuni 422 kepala keluarga itu telah mengumpulkan nasi di atas deklit. Kepala Desa (Kades) Pelemsari Surento kemudian menggelar doa sejenak di sumur dekat tanah punden. Begitu ada tanda-tanda kades menggelar doa, puluhan pemuda langsung menyerbu nasi yang sudah mengunung di atas deklit.
Setelah berhasil menggengam nasi, pemuda-pemuda itu langsung melemparkan nasi ke tubuh teman mereka yang juga tengah berusaha untuk meraih nasi yang ditumpuk di deklit. Dalam setengah jam kemudian, aksi saling lempar nasi-pun terjadi di tanah punden yang dikeramatkan itu. Aksi saling lempar baru berakhir apabila nasi yang dikumpulkan dari seluruh warga itu telah habis dari atas deklit.
Tawuran Sego
Tawuran sego , begitulah tradisi tahunan yang digelar warga Desa Pelemsari Rabu kemarin. Warga desa tidak ada yang tahu lagi kenapa harus saling melemparkan nasi ke tubuh temannya. Hanya saja, salah satu sesepuh desa Sumangat alias Mbah Dongkol (64) mengutarakan warga mempercayai tradisi tawuran sego itu bisa menghindarkan desa dari segala macam kesusahan. Dia menerangkan tahun 1955, warga desa sempat sekali alpa menggelar tawuran sego . ''Pada tahun itu juga, seluruh desa dilanda gagal panen. Padahal desa-desa tetangga sebelah semuanya berhasil panen,'' terangnya. Dia juga mengutarakan nasi bekas tawuran yang berceceran ditanah itu juga dianggap sebagai sebuah berkah oleh warga. ''Nasi yang sudah berceceran di tanah digunakan untuk makanan ternak. Warga percaya ternak yang makan nasi sisa tawuran itu akan dijauhkan dari penyakit,'' papar Mbah Dongkol. Tawuran sego, tambah kepala dusun Pelemsari Purwadi (37) merupakan tradisi ratusan tahun yang dilaksanakan secara turun temurun satu tahun sekali dalam rangka sedekah bumi. ''Tawur sego sesuai tradisi dilaksanakan bersamaan dengan sedekah bumi setelah panen,'' katanya. Salah satu warga Desa Pelemsari, Warjidi (23) mengatakan tak ada rasa sakit hati atau dendam dari peserta tawuran sego itu. Justru sebaliknya, warga sangat bersemangat setelah mengikuti acara itu. ''Kita merasa sangat senang. Setelah saling tawur nasi, kami justru tambah akrab,'' katanya. Menurut rencana pihak kecamatan Sumber akan lebih memberdayakan tradisi tersebut sebagai aset wisata. Camat Sumber, Ir. Dwi Purwanto yang hadir dalam tawuran sego itu mengutarakan tahun depan pihaknya akan lebih menata tradisi itu agar lebih bernilai budaya. Sehingga diharapkan akan mampu menarik pengunjung dari luar daerah. (Mulyanto Ari Wibowo)
dokumentasi Mulyanto Ari Wibowo pernah dimuat di Harian Suara Merdeka Suara Muria 30 Juli 2009
sumber: http://galerirembang.blogspot.com/2011/05/foto-29gsego-rem-h19-smmulyanto-ari.html
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |