masyarakat adat
208 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Asal-usul Suku Tolaki
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tenggara

Masyarakat Suku Tolaki mempunyai Cerita bahwa keturunan Asli mereka berasal dari bidadari yang turun langsung dari khayangan. Awalnya tuju bidadari turun dari langit dan mandi di sebuah kolam Bumi (Tesahano Melangge). Kemudian salah seorang yang bernama Oheo mengintai bidadari tersebut yang sedang mandi dan menemukan baju dari saudara sulung dari ketuju bidadari tersebut. Putri sulung tidak dapat terbang karena baju yang dia miliki telah diambil oleh Oheo dan akhirnya dia ditinggal oleh saudara-saudaranya di bumi. Muncullah Oheo dengan penampilan yang tidak bersalah mendekati Putri Sulung yang saat itu sedang menangis. Maka bidadaripun dinikahi oleh Oheo dengan satu syarat permintaannya yaitu saat punya anak kelak dia tidak bisa memberikan bantuan membersihkan anaknya saat habis buang air. Mereka berdua pun dikaruniai seorang anak laki-laki dan disaat anak dari mereka buang air Oheo menyuruh istrinya tersebut untuk membersihkan dengan tangannya sendiri. Syarat perjanjianpun dila...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Honari Mosega
Tarian Tarian
Sulawesi Tenggara

Indonesia tak hanya dianugerahi dengan kekayaan alam yang indah, negeri ini juga di anugerahi dengan beragam kebudayaan yang unik dan menarik. Salah satu kebudayaan yang bisa Anda nikmati hingga sekarang adalah seni tari Honari Mosega. Kesenian ini adalah tarian perang asli asal Liya, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara. Kesenian Tari Tradisonal ini merupakan kebanggaan masyarakat Liya yang mengisahkan tarian berani. Dahulu kala seni tari Honari Mosega di atraksikan sebelum dan sesudah perang. Tarian ini diadakan sebagai pengungkapan dan motivasi dari semangat prajurit Liya ketika akan berperang mengusir musuh dan kegembiraan mereka karena pulang dengan kemenangan keberhasilan menaklukan musuh. Tari ini dimainkan oleh beberapa laki-laki, terdiri dari 1 penari inti disebut tompidhe dengan memegang tombak atau parang, dan dilengkapi dengan 1 atau 4 orang sebagai hulubalang yang disebut manu-manu moane dengan memegang tombak dan janur kuning sebagai penghalau bisa atau...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Moana
Alat Musik Alat Musik
Sulawesi Tenggara

Upacara Moana merupakan upacara adat untuk menyambut kelahiran bayi yang dilaksanakan di Palu. Upacara adat ini terdiri dari dua kegiatan, yakni upacara pemotongan Tumbuni (placenta) yang dilanjutkan dengan perawatan placenta dan upacara bayi naik ayunan sampai bayi mulai menginjak tanah. Setelah bayi dilahirkan, seorang Topopanuju (dukun bayi) menaikkan bayi tersebut ke ayunan yang sudah disediakan. Masyarakat setempat menyebut ayunan tersebut umbu. Bayi yang mengikuti upacara adat ini biasanya berusia antara tiga hingga tujuh hari. Biasanya, agenda waktu perencana maupun penyelenggaraan upacara Moana ditentukan oleh Topopanuju. Dalam hal ini, Topopanuju juga membantu mempersiapkan umbu (ayunan) yang akan digunakan. https://www.orami.co.id/magazine/6-tradisi-merayakan-kelahiran-bayi-yang-hanya-ada-di-indonesia/

avatar
azizman
Gambar Entri
Ritual Batupuaro
Ritual Ritual
Sulawesi Tenggara

Ritual ini biasanya digelar setiap menyambut tahun baru Islam atau Hijriyah. Tahun ini, ritual tersebut diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kota Baubau yang dirangkaikan dengan HUT Baubau ke-474 tahun dan hari jadi Kota Baubau sebagai daerah otonom ke-14. Ritual Batu Puaro merupakan ritual untuk memperingati wafatnya Syeh Abdul Wahid, salah seorang ulama yang membawa ajaran Islam ke tanah Buton. Syeh Abdul Wahid datang ke tanah Buton dengan maksud menyebarluaskan ajaran Islam. Saat itu Kerajaan Buton dipimpin oleh raja ke-6 bernama Lakilaponto yang sudah menjabat selama 20 tahun. Setalah Syeh Abdul Wahid mampu meyakinkan ajaran yang dibawanya kepada raja, saat itu pula Lakilaponto menyatakan menganut Islam dan mengucapkan syahadat. Mengetahui rajanya telah menganut Islam, seluruh petinggi kerajaan dan juga masyarakat Buton pun berbondong-bondong masuk Islam. Masuknya ajaran Islam di tanah Buton merubah sistem pemerintahan Buton dari kerajaan menjadi kesultanan. Dan Lakilapo...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Asal-Usul Gunung Saba Mpolulu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tenggara

Gunung Saba Mpolulu terletak di Kecamatan Kabaena, Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Dalam bahasa setempat, kata Saba berarti terpongkah, jatuh, atau hilang sebagian, seperti mata kapak yang sompel akibat berbenturan dengan batu atau benda keras lainnya. Sedangkan kata Mpolulu berarti kapak. Oleh masyarakat Kabaena, kata Saba Mpolulu diasosiasikan pada bentuk puncak gunung seperti kapak yang terkena benda keras. Menurut cerita yang berkembang di kalangan masyarakat Kabaena, terpongkahnya puncak gunung Saba Mpolulu tersebut disebabkan oleh sebuah peristiwa dahsyat yang terjadi di daerah itu. Konon, di Sulawesi Tenggara, Indonesia, ada dua buah gunung yang terletak berjauhan. Yang satu terletak di daerah Labunoua (sebelah timur) dan yang satunya lagi terletak di daerah Kabaena (sebelah barat). Gunung yang berada di Labunoua bernama Gunung Kamonsope, sedangkan gunung yang berada di Kabaena bernama Gunung Mata Air. Di masing-masing gunung tersebut ada penungg...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Ritual Tuturangiana Andala
Ritual Ritual
Sulawesi Tenggara

Panasnya sinar matahari tak menyurutkan langkah beberapa laki-laki paruh baya yang menggunakan jubah panjang adat Buton membawa sesajen di tangannya. Empat buah sesajen yang tersimpan di atas susunan bambu besar yang sudah dipotong dengan ukuran kecil. Keempat sesajen tersebut dimasukkan ke dalam tenda yang di dalamnya sudah banyak pejabat dan tokoh masyarakat duduk bersila. Sesajen tersebut merupakan bagian dari adat Tuturangiana Andala, atau memberi sesajen kepada penguasa laut yang dilakukan masyarakat Pulau Makasar, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. “Ritual ini merupakan salah satu tradisi masyarakat Puma sebelum melaksanakan aktivitas di laut diawali dengan Tuturangiana Andala. Intinya untuk membuka pintu-pintu rezeki di laut, sekaligus menolak semacam hambatan dan tantangan yang berasal dari kejahatan laut, seperti gelombang tinggi dan sebagainya,” kata Ketua Adat Pulau Makasar, Armuddin, Minggu (16/10/2016). Isi sesajen tersebut seperti aneka jenis k...

avatar
Abdulcahyo
Gambar Entri
Tradisi Duata
Ritual Ritual
Sulawesi Tenggara

Wakatobi tak hanya memiliki keindahan bawah laut yang menawan. Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara ini juga punya kekayaan lain yaitu sumber daya manusia yang menghargai alam dan bangga dengan kesederhanaan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ada  8 suku yang tinggal di  Wakatobi . Menurut data tahun 2000, suku bangsa terbanyak adalah Wakatobi 91,33 persen, Suku Bajau (Bajo) 7,92 persen, dan suku lainnya yang berjumlah kurang dari 1 persen. Suku Bajo tersebar di beberapa wilayah di Wakatobi. Suku Bajo Mola bermukim di sekitar perairan Wangi-Wangi atau Wanci, Bajo Sampela, Lohoa dan Mantigola bermukim di perairan Kecamatan Kaledupa, dan Bajo Lamanggu bermukim di perairan kecamatan Tomia. Suku Bajo Mantigola memiliki ciri khas tersendiri, mereka tak punya lahan tempat tinggal di Pulau Kaledupa. Masyarakat Bajo Mantigola yang biasa disebut orang laut itu memang sudah terbiasa hidup di laut. "Suku Bajo itu unik, mereka dibilang primitif oleh orang luar,...

avatar
Abdulcahyo
Gambar Entri
Tradisi Hadrat
Ritual Ritual
Sulawesi Tenggara

Warga keturunan Ambon yang bermukim di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), mempunyai tradisi unik jelang penyembelihan hewan kurban. Tradisi tersebut dinamakan hadrat. Dalam tradisi ini, ratusan orang mulai dari tua dan muda hingga anak-anak berkeliling kampung mengarak hewan kurban. Mereka menari diiringi lantunan selawat dan alat musik rebana. Anak-anak setempat ikut meramaikan tradisi ini dengan membawa umbul-umbul dan melantunkan selawat. Tradisi ini merupakan warisan nenek moyang mereka dan kerap mereka praktikkan saat berada di Ambon sebelum kerusahan melanda.    "Hadrat merupakan budaya islam yang kami ambil dari Syekh Abdul Qodir Jaelani. Pukulan hadrat ini di mana-mana ada tapi bagi warga Ambon mempunyai cara tersendiri," kata Zainal Abidin, pemuda keturunan Ambon, Jumat (25/9/2015) Seusai diarak, hewan itu disembelih. Daging hewan kurban dibagikan kepada masyarakat setempat yang tidak mampu. sumber:  htt...

avatar
Abdulcahyo
Gambar Entri
Legenda Hujan Uang Ringgik di Kerajaan Bone
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tenggara

Kerajaan Bone adalah salah satu kerajaan besar di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara di masa lampau. Kerajaan Bone mencapai puncak kejayaannya namun tidak mampu memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya. Waktu itu Kerajaan Bone di Provinsi Sulawesi Tenggara sedang jaya dan dalam keadaan aman tenteram. Rakyat hidup makmur. Hasil pertanian berlimpah-limpah. Perdagangan dengan negerinegeri lain berjalan sangat lancar. Walaupun hidup makmur, rakyat Kerajaan Bone di Provinsi Sulawesi Tenggara tidak menghambur-hamburkan hartanya untuk hal-hal yang kurang perlu. Mereka saling membantu satu dengan yang lain, saling mengasihi, dan saling mencintai. Tindak kejahatan yang terjadi di Kerajaan Bone Provinsi Sulawesi Tenggara sangat sedikit. Pencurian dan perampokan hampir tidak pernah terjadi karena sakir miskin mendapat jaminan hidup yang layak. Masyarakat dapat hidup dengan tenteram dan bahagia setiap hari. Pada waktu itu di Kerajaan Bone Provinsi Sulawesi Tenggara terdapat seorang mente...

avatar
Aze