×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Ritual

Provinsi

Sulawesi Tenggara

Ritual Batupuaro

Tanggal 14 Nov 2018 oleh Hamzahmutaqinf .

Ritual ini biasanya digelar setiap menyambut tahun baru Islam atau Hijriyah. Tahun ini, ritual tersebut diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kota Baubau yang dirangkaikan dengan HUT Baubau ke-474 tahun dan hari jadi Kota Baubau sebagai daerah otonom ke-14. Ritual Batu Puaro merupakan ritual untuk memperingati wafatnya Syeh Abdul Wahid, salah seorang ulama yang membawa ajaran Islam ke tanah Buton. Syeh Abdul Wahid datang ke tanah Buton dengan maksud menyebarluaskan ajaran Islam. Saat itu Kerajaan Buton dipimpin oleh raja ke-6 bernama Lakilaponto yang sudah menjabat selama 20 tahun.


Setalah Syeh Abdul Wahid mampu meyakinkan ajaran yang dibawanya kepada raja, saat itu pula Lakilaponto menyatakan menganut Islam dan mengucapkan syahadat. Mengetahui rajanya telah menganut Islam, seluruh petinggi kerajaan dan juga masyarakat Buton pun berbondong-bondong masuk Islam. Masuknya ajaran Islam di tanah Buton merubah sistem pemerintahan Buton dari kerajaan menjadi kesultanan. Dan Lakilaponto menjadi sultan pertama di Kesultanan Buton. Untuk menguatkan keberadaan Islam di Buton dapat dilihat dari aksara Buton yang berlafalkan tulisan Arab dan juga bendera kesultanan yang bertuliskan aksara Buton yang disebut Longa-longa. Di mana dalam bendera kesultanan tertulis Sultan Qaimuddin Khalifatul Hamis.

Tuturangia Batu Puaro diawali dengan pembacaan doa yang dipimpin perangkat masjid yang juga masih mempertahankan simbol budaya Buton yakni Masjid Kelurahan Wameo Kecamatan Batu Puaro. Pembacaan doa ini diikuti seluruh unsur petinggi pemerintahan baik dari tingkat kelurahan, kecamatan dan kepala daerah. Setelah pembacaan doa selesai, seluruh perangkat masjid dan petinggi daerah kemudian menuju tempat pelaksanaan ritual Batu Puaro yang berjarak sekitar 500 meter dari masjid. Saat berjalan, ada sebuah talang berisikan makanan tradisional yang diarak (diangkat) oleh empat orang pemuda. Sesampainya di tempat ritual, talang tersebut disimpan di atas Batu Puaro. Batu Puaro ini dipercaya sebagai makam Syeh Abdul Wahid. Sebelum dilakukan doa tolak bala, terlebih dahulu diawali pembacaan kabanti (syair berbahasa Buton) oleh seorang perempuan tua yang dianggap sebagai tokoh di Kecamatan Batu Puaro. Doa tolak bala diikuti oleh seluruh masyarakat yang menyaksikan ritual tersebut. Doa tolak bala dimaksudkan untuk meminta kepada Allah agar tanah Buton dijauhi dari segala bencana dan dosa serta mengharapkan rezeki yang melimpah untuk kesejahteraan masyarakat Buton.

Acara puncak dari ritual ini adalah membagikan isi talang kepada masyarakat yang diikuti dengan melemparkan sejumlah uang koin dan uang kertas kepada masyarakat. Saat itulah puluhan anak-anak dan juga remaja yang sudah menanti acara ini berebutan untuk mendapatkan uang tersebut.

Sumber:

https://zonasultra.com/tradisi-ritual-batupuaro-di-baubau-yang-tak-lekang-dimakan-zaman.html

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...