masyarakat adat
237 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Istana Kadriah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Kalimantan Barat

Istana Kadriah terletak Kampung Beting, Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, atau kurang lebih berjarak 200 meter dari Masjid Jami’ Sultan Syarif Abdurrahaman Alkadrie.   Syarif Abdurrahman Alkadrie merupakan anak dari seorang pendatang dari Trim Hadramaut di Jazirah Arab, Sayyid Husein Alkadrie. Menurut Ellyas Suryani Soren dalam bukunya  Sejarah Mempawah Tempo Doeloe , menerangkan bahwa Sayyid Husein Alkadrie pernah menjadi mufti peradilan agama dan menyebarkan agama Islam di Kerajaan Matan untuk mendampingi Al Habib Husein bin Yahya. Selama lima tahun menjadi mufti di Kerajaan Matan dan saat itu sudah delapan tahun beliau meninggalkan kampung halamannya, Sultan Kerajaan Matan, Sultan Muhammad Zainuddin menjodohkannya dengan salah seorang putrinya yang bernama Nyai Tua. Dari perkawinannya itu, lahirlah Syarif Abdurrahman Alkadrie pada Senin 15 Rabiul Awal tahun 1151 H atau...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
RUMAH SANGGAR PEMUJAAN PANCA PUNTU MANG PIHIT
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Kalimantan Barat

Sejarah Puntu Mang Pihit adalah nama nenek moyang Suku Dayak Paus, beliau memperistri Tap Ya Dinekng dan memperoleh delapan anak antara lain:  Kangket Ranongk Salep Dawuk Ma Lapak Entinga Ma Dagak Gire’u Ma Limpik Kae Ma Lile Suir Ma Bangau Puntu Mang Pihit. Keluarga besar dari Puntu Mang Pihit pada awalnya bermukim di Perebu, setelah pindah dari But Tembawang. Menurut sejarah Puntu Mang Pihit adalah orang yang sangat sakti, karena kesaktiannyalah Puntu Mang Pihit bisa bertahan hidup. Ia kemudian mewariskan ilmunya kepada delapan anak-anaknya sehingga mereka memiliki kesaktian seperti orang tuanya. Setelah dewasa anak-anak dari Puntu Mangpihit masing-masing mencari daerah tempat tinggalnya. Kangket pindah ke Nengeh Tehe (Muara Tehe) Balai Karangan III, anaknya bernama Ranongk dan Salep pindah ke Labak (sekarang Dusun Kampuh, Kecamatan Kembayan), Dawuk Ma Lapak dan Entinga Ma Dagak menetap di Buh Panant (Dusun Paus),...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Rumah Panjang Dayak Belangin
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Kalimantan Barat

Hallo Folks, Saya share sedikit info dari hasil ekspedisi ( admin pulang kampung, hehe… ) kemaren mengenai model rumah panjang tradisional Dayak Belangin di Kampung Muun, Binua Behe yang sekarang sudah punah. Seperti rumpun Dayak Kanayatn pada umumnya masyarakat Dayak Belangin menyebut rumah panjang sebagai Rumah Radakng atau Humah Hadak/Radak dalam dialek Belangin. Rumah Panjang ini biasa dihuni sebanyak 8-20 keluarga, setiap rumah panjang bisa dihuni satu keluarga besar maupun keluarga yang hubungan kekerabatannya agak jauh. Tinggi rumah panjang sendiri dalam hitungan meter saya kurang tau, tapi berdasarkan informasi yang saya dapat, cukup tinggi kalo jaman sekarang ibarat kata kendaraan seperti Truk bisa parkir dikolong rumah panjang tersebut. Di Kampung Muun sendiri terakhir keberadaan rumah panjang ada sekitar 4-5 buah dan akhirnya berakhir pada sekitar tahun 1952 karena insiden kebakaran dirumah panjang yang didiami oleh kakek saya (Foto rumah-rumah yang berada...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Sape
Alat Musik Alat Musik
Kalimantan Barat

Kalimantan memang cukup dikenal akan banyaknya ragam kesenian dan produk kebudayaannya. Keahlian akan membuat produk kesenian itu juga dimiliki oleh suku Dayak yang memiliki keahlian yang sangat unik-unik dan kreatif. Seperti halnya alat musik yang khas milik suku Dayak satu ini yang bernama "Sampe" . Alat musik yang lebih sering dilafalkan menjadi "Sapek" ini merupakan alat musik Kalimantan yang dimainkan dengan cara dipetik. Sapek memang salah satu alat musik khas yang menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan dan sekaligus menjadi bukti bahwa pelestarian produk kebudayaan terus berlangsung hingga saat ini. Bicara soal bentuk, alat musik Sapek Kalimantan ini tangkainya kecil dan bentuk badannya lebar. Kalau dilihat dari panjangnya bisa berkisar sekitar 1 meter dan dilengkapi dengan 2 senar saja hingga 4 atau bahkan 5 senar. Untuk memainkan alat musik Sapek jauh berbeda dari saat kita memainkan melodi pada gitar. Jari tangan kita saat memainkan Sapek harus sama dengan be...

avatar
OSKM18_16618058_Regan
Gambar Entri
Kue Hampan (Talam Asin)
Makanan Minuman Makanan Minuman
Kalimantan Barat

Kata yang cukup asing di telinga kebanyakan orang ini adalah kue tradisional khas dareah Kalimantan Barat. Rasanya yang gurih dan asin sangat disukai oleh semua kalangan masyarakat. Kue ini dapat dijumpai di toko-toko kue basah. Kita juga dapat membuatnya sendiri di rumah karena bahan-bahannya yang cukup mudah ditemukan. Kue ini terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan santan dan garam serta diatasnya ditaburi ebi, lobak asin kering, caipo (lobak manis). Kue ini bisa juga disantap dengan sambal kalimantan. Biasanya kue ini dibuat dalam satu loyang besar dan disajikan dalam bentuk porongan-potongan kecil. Kue Hampan Singkawang dan Pontianak memiliki sedikit perbedaan. Salah satunya adalah untuk kue Hampan Pontianak/Kiam Ko Kwe menggunakan tumisan ayam sebagai toppingnya. Sedangkan kue Hampan Singkawang toppingnya berupa campuran ebi dan lobak. OSKMITB2018

avatar
OSKM18_16018107_Priscila Delfina
Gambar Entri
Kue Bulan
Makanan Minuman Makanan Minuman
Kalimantan Barat

Kue Bulan dalah penganan tradisional Masyarakat Tionghoa  yang menjadi sajian wajib pada perayaan Festival Musim Gugur  setiap tahunnya.  Di Indonesia, kue bulan biasanya dikenal menurut namanya dalam Bahasa Hokkian  yaitu  gwee pia  atau  tiong chiu pia . Dalam bahasa Hakka  / Khek, kue bulan disebut  ngie̍t-piáng . Kue bulan tradisional pada dasarnya berbentuk bulat, melambangkan kebulatan dan keutuhan. Namun seiring dengan perkembangan zaman, bentuk-bentuk lainnya muncul menambah variasi dalam komersialisasi kue bulan. Kue bulan bermula dari penganan sesajian untuk persembahan dan penghormatan kepada leluhur di musim gugur , yang biasanya merupakan masa panen yang dianggap penting dalam kebudayaan Tionghoa yang berbasis agrikultural . Perkembangan zaman menjadikan kue bulan berevolusi dari sesajian khusus pertengahan musim gugur menjadi penganan dan hadiah namun tetap terkait dengan p...

avatar
Oskm18_16018410_aryasutanayottama
Gambar Entri
Gawai
Ritual Ritual
Kalimantan Barat

Gawai adalah sebuah perayaan/syukuran yang diselenggarakan setelah selesai melakukan panen padi pertama oleh Suku Dayak di Kalimantan. Gawai dalam bahasa Dayak adalah " naik dango ". Artinya, membawa panen pertama masuk ke dalam rumah. Pada acara tersebut semua warga bersuka ria dengan memakai baju adat Dayak serta menikmati makanan dan minuman. Salah satu minuman yang disajikan adalah Tuak, minuman khas sejenis arak yang dibuat oleh Suku Dayak sendiri. Semua menari dan menyanyikan lagu daerah. Tidak hanya orang-orang Suku Dayak yang diperbolehkan untuk mengikuti acara tersebut. Orang-orang yang sedang berkunjung juga dapat ikut serta merayakan Gawai. Motto Suku Dayak yang paling bermakna adalah " Adil ka Talino, Bacuramin ka Saruga, Basengat ka Jubata " yang berarti, Adil terhadap sesama, berpedoman pada Surga, dan bernapas pada Tuhan. #OSKMITB2018

avatar
OSKM18_19918040_Evelyne
Gambar Entri
Cap Go Meh Ketapang
Ritual Ritual
Kalimantan Barat

Di dalam Tradisi Tionghoa, perayaan tahun baru Imlek diadakan selama 15 hari. Cap Go Meh merupakan penutupan rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek, berarti perayaan ini jatuh pada hari ke-15 bulan pertama tahun Imlek. Masyarakat yang merayakan tahun baru imlek hanya boleh menyampaikan selamat tahun baru imlek selama rangkaian perayaan Imlek, oleh sebab itu, Cap Go Meh juga menjadi hari terakhir untuk menyampaikan selamat tahun baru imlek. Perayaan Cap Go Meh diawali dengan pawai dengan pertunjukkan budaya Tionghoa seperti barongsai dan diakhiri dengan makan bersama keluarga Pawai Pawai dalam acara Cap Go Meh merupakan hal yang cukup baru. Sebelum era reformasi, perayaan Cap Go Meh lebih sederhana. Keluarga saling berkumpul dan makan bersama, tidak ada pawai dan tidak ada perayaan meriah di tempat umum. Setelah era reformasi, perayaan Cap Go Meh menjadi lebih meriah dengan diadakannya pawai. Acara Cap Go Meh dimulai pada sore hari, sesuai dengan arti dari Cap Go Meh...

avatar
OSKM18_16618311_Felix Frederick
Gambar Entri
Nyapat Taon
Ritual Ritual
Kalimantan Barat

Nyapat Taon adalah salah satu tradisi khas dari daerah Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Kegiatan ini bukan hanya asal dilakukan, tetapi memiliki makna, kita memohon kepada sang pencipta, tetapi dengan sarana yang berbeda, dengan menghadirkan sisi agama dengan para ulama mengharapkan keberkahan, dan dari adat istiadat karena kita juga tidak lepas dari hukum akal. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh petani di daerah Koyang Utara dan Tanjung Belimbing. Para petani melakukan ini untuk meminta berkat dan mengusir hama. Tradisi ini dilakukan setahun sekali setelah panen. Sesajian dipersiapkan masyarakat, tampak bubur putih, nasi berbagai warna yang melambangkan kehidupan, ayam bakar, dan ayam mentah, yang mana sesajian ini akan diletakan di beberapa penjuru mata angin. OSKMITB2018

avatar
OSKM_16318127_Darius Darwin