Bagi masyarakat Jawa Barat, terutama Bandung pasti tidak asing dengan makanan ini, iya makanan yang simple, enak, gurih, nan renyah ini merupakan makanan segala kalangan, bala-bala namanya, mulai dari tua dan muda semua suka dengan cita rasanya, bala-bala pun bisa dijadikan opsi untuk sarapan, teman makan, maupun cemilan santai dikala sore hari. Bala-bala nikmat dimakan dengan cabe rawit maupun dicocol saus. Bala-bala sendiri memiliki nama lain seperti bakwan atau ote-ote Resep bala-bala : Bahan : • terigu • 1 buah Wortel • Kol secukupnya • 1 tangkai daun bawang • 1 tangkai seledri • Garam secukupnya • Kaldu bubuk secukupnya • 1/2 sdt merica bubuk • Air secukupnya Cara membuat : • Potong wortel seperti korek api, rajang kol, dan potong potong daun bawang • Campur terigu, garam, kaldu bubuk, merica bubuk. Aduk rata, masukan sayuran dan tambahkan air dikit demi sedikit hingga kekentalan yang diinginkan. • Panaskan minyak goreng, tuang 1 centong adonan kedalam wajan, tunggu kering dan ba...
Pada jaman dahulu kala tepatnya pada abad ke-11, datang rombongan dari kerajaan Mataram yang dipimpin oleh Aki Gede dan Nini Gede. Kelompok tersebut merupakan prajurit dari Mataram. Karena visibilitasnya mereka diusir oleh kerajaan karena para pejabat tinggi kerajaan takut akan persaingan saingan ketika kakek dan nenek itu masih ada di sekitar kerajaan Mataram saya. Sudah berminggu - minggu lamanya berlayar menyusuri lautan akhirnya ke daerah pantai selatan (yang sekarang menjadi batu hiu). Mereka lalu memutuskan untuk beristirahat dan tinggal sementara di daerah perbukitan tepi pantai. “Prajurit yang masih kuat tolong segera cari makanan dan minuman yang ada disekitar tempat ini untuk mengganjal perut kita yang sudah keroncongan!” perintah Aki Gede pada anak buahnya. “Siap panglima!” jawab seorang prajurit yang bernama Ki Braja Lintang, ”Saya akan mencari dan menangkap ikan di pantai!” ucapnya lagi. Aki Gede dan Nini Gede menyetujui saja usul prajurit itu sambil mengingatkan agar...
Pendahuluan Saat ini dunia semakin maju dan berkembang. Globalisasi mempercepat terjadinya perubahan pada dunia. Globalisasi memberikan banyak dampak pada dunia. Menurut Barker (2004) “globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita” (Barker dalam Suneki, 2012). Salah satu dampak globalisasi adalah munculnya banyak perangkat teknologi canggih yang membantu pekerjaan manusia. Dampak lainnya, banyak budaya luar yang masuk ke Indonesia dengan mudahnya, tentunya dengan bantuan teknologi. Sayangnya saat ini kebudayaan luar tersebut perlahan-lahan mulai menggantikan eksistensi budaya asli Indonesia. Di jaman yang serba modern saat ini anak-anak sangat sedikit yang masih tertarik dengan budaya asli Indonesia. Indonesia memiliki berbagai ragam kebudayaan, terlebih Indonesia terkenal dengan banyaknya daerah yang tentunya memiliki ciri khas dan karakteristik masing-m...
Pemilik burung kicauan tentunya yang menjadikannya tetap asyik untuk memeliharanya adalah mencapai hasil yang baik untuk kicauan yang bisa di keluarkan dengan melakukan perawatan dan melakukan pemasteran tentunya. Dalam melakukan pemasteran memang menjadi salah satu yang harus dilakukan bagi para pemilik burung, agar burung tersebut bisa mampu menirukan suara kicauan dari masterannya. Akan tetapi memang untuk melakukan pemasteran untuk mendapatkan hasil yang baik, bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, butuh waktu dan keuletan dari pemilik itu sendiri, sehingga lambat laun kicauan terbaik dari burung peliharaanya mampu di keluarkan oleh burung itu sendiri. Saat dulu , untuk melakukan pemasteran, biasanya sering menggunakan media burung langsung untuk memancing burung mau bunyi dan juga menirukan suara masterannya atau juga dengan pergi ke tempat toko burung hanya untuk pemasteran dan memancingnya untuk bunyi. Dengan media elektronik, melakukan pemasteran tentunya sangat mudah...
Peuyeum merupakan makanan khas daerah Bandung yang berbahan dasar singkong dan biasa dikenal dengan sebutan tape atau tapai. Popularitas peuyeum Bandung sudah mulai melejit pada tahun 80an setelah penyanyi bernama Nining Maida mulai mengeluarkan lagu berjudul “Peyeum Bandung”. Peyeum Bandung seolah menjadi makanan serta oleh-oleh wajib yang dapat dinikmati oleh sanak saudara karena rasanya yang enak. Peuyeum Bandung mulai dibuat dan ditemukan di daerah Bandung, tepatnya di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten bandung. Cimenyan merupakan sebuah kecamatan yang menjadi pelopor adanya makanan bernama peuyeum Bandung. Peuyeum Bandung sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Pada tahun 50an saja, di daerah Cimenyan sudah terdapat 200 pengrajin atau pengolah makanan ini. Peuyeum atau tape yang berbahan dasar singkong, pada zaman penjajahan digunakan sebagi alternatif makanan pengganti nasi. Peuyeum Bandung merupakan hasil fermentasi dari campuran ragi dan singkong yang ketika diolah, dapat berta...
terbuat dari tahu dan bumbu lainnya.[1] Tahu gejrot terdiri dari tahu yang sudah digoreng kemudian dipotong agak kecil lalu dimakan dengan kuah yang bumbunya terdiri dari cabai, bawang putih, bawang merah, dan gula.[1] Biasanya disajikan di layah kecil dengan potongan gacor berbentuk kotak.[1] Tahu gejrot juga merupakan jajanan khas daerah Cirebon yang digemari di kalangan anak-anak dan orang dewasa, karena sensasi rasanya yang khas.[1] Tahu gejrot adalah tahu yang dipotong kecil-kecil kemudian ditaruh di atas piring kecil dan tahu yang digunakan adalah tahu sumedang.[2] Saat ini, tahu gejrot telah menyebar ke seluruh Indonesia seperti Jakarta dan sekitarnya, Bandung, Malang, Surabaya, dan beberapa tempat di kota-kota besar lainnya di Indonesia.[3]