Suku korowai merupakan salah satu suku yang tinggal di pedalaman hutan Papua di wilayah Mappi, Papua Selatan. Suku ini merupakan suku nomaden dan akan memilih tinggal di daerah yang dekat dengan sumber air, terdapat banyak pohon sagu, dan bukan kawasan suku lain. Mereka akan membangun rumah pohon yang tingginya bisa mencapai 50 meter dari atas tanah. Setiap rumah pohon didesain menjadi dua hingga tiga ruangan, sedikitnya dapat ditempati oleh seorang pria dan wanita dewasa, dan dilengkapi dengan tempat untuk meletakkan api. Ada tiga alasan suku Korowai memilih hidup di rumah pohon. Alasan pertama, mereka merasa dengan hidup di rumah pohon maka mereka akan lebih aman dari serangan musuh. Kedua, dengan tinggal di rumah pohon, suku Korowai akan lebih mudah mengawasi dan mendapat hewan buruan, seperti babi hutan yang berkeliaran di bawah rumah pohon mereka sehingga dengan mudah dapat dibidik dengan panah. Ketiga, mereka menganggap bahwa rumah pohon memiliki nilai tersendiri kar...
Tradisi iki palek merupakan tradisi pemotongan jari tangan yang di lakukan oleh masyarakat Suku Dani, Papua. Hal ini dilakukan ketika kerabat dekat mereka meninggal dunia dan sebagai tanda kesetian mereka terhadap kerabat dekatnya. Mereka beranggapan bahwa memotong jari adalah symbol dari sakit dan pedihnya seseorang yang kehilangan anggota keluarganya. Pemotongan jari juga dapat diartikan sebagai upaya untuk mencegah ‘terulang kembali’ malapetaka yangg telah merenggut nyawa seseorang di dalam keluarga yg berduka. Seseorang yang sudah mati masih memiliki hubungan dengan mereka yang masih hidup. Agar hubungan tersebut menjadi seimbang maka manusia yang masih hidup harus menyerahkan sebagian dari rohnya kepada orang yang meninggal tersebut dan jari merekalah yang menjadi sasaran pengorbanan tersebut. Tradisi iki palek biasanya dilakukan oleh kaum wanita karena kaum wanita mempunyai perasaan yang sangat mendalam terhadap seseorang yang mereka sayangi seperti...
Tradisi bakar batu atau barapen merupakan tradisi penting di Papua yang menandakan rasa syukur, menyambut kebahagiaan atas kelahiran, kematian, penyambutan tamu atau untuk mengumpulkan prajurit. Bahkan juga sebagai saran untuk mencari jodoh, mendamaikan suku yang berperang hingga meresmikan bangunan. Tahapan-tahapan dalam tradisi bakar batu ini diawali ketika lelaki dewasa yang sudah ditunjuk oleh kepala suku mendatangi setiap honai. Sambil berteriak para warga mulai keluar dari honainya masing-masing. Para lelaki akan langsung mempersiapkan alat berburunya, seang para wanita akan mengumpulkan bahan makanan yang akan dibakar. Kemudian masing-masing kelompok menyerahkan babi hasil buruan yang masih hidup sebagai persembahan. Sebagian ada yang menari, lalu ada yang meyiapkan batu dan kayu untuk dibakar. Batu di tumpuk sedemikian rupa, kemudian dibakar sampai kayunya habis terbakar dan batu menjadi panas. Lalu setelah itu, babi-babi yang telah dipersiapkan sia...
Makanan yang berasal dari ujung timur kepulauan indonesia ini memiliki rasa gurih berpadu dengan kuah bumbu bersantan yang kental. Bahan utama yang digunakan untuk membuat masakan ini adalah ikan tenggiri. Bahan-Bahan : · 1 kg ikan tenggiri (narrow-barred spanish mackerel). · 350 ml santan kental · 25 gr daun kemangi · 2 sdm air asam jawa (1 sdt asam dilarutkan dengan 2 sdm air) · 2 sdm minyak untuk menumis Bumbu Halus : · 4 buah/40 gr cabe merah · 8 buah/80 gr bawang merah · 4 siung/12 grbawang putih &middo...
Tari Yakonda, yang berasal dari Kamasan Biak, Papua. Tarian ini menggambarkan rasa syukur masyarakat Papua kepada Sang Pencipta atas keindahan dan kekayaan alam tanah Papua.
Tidak sembarang jenazah yang dimumifikasi oleh suku Asmat. Tradisi ini hanya dilakukan pada jenazah-jenazah kepala suku atau orang-orang tertentu yang memiliki posisi penting dalam suku tersebut. Kalau kita perhatikan dari ulasan-ulasan sebelumnya sepertinya posisi memeluk lutut itu memang posisi sakral dalam kepercayaan animisme – dinamisme. Sumber: https://kumparan.com/ari-ulandari/mengintip-14-tradisi-unik-upacara-kematian-di-indonesia
Jika ada bagian anggota keluarga yang meninggal maka anggota keluarga yang masih hidup akan memotong ruas jari tangannya. Hal ini merupakan simbol kedukaan. Umumnya hal ini hanya dilakukan oleh wanita tertua di keluarga tersebut, namun ada juga kaum lelaki yang ikut melakukannya sebagai simbol kesetiaan. Proses pemotongan jaripun dilakukan dengan spontan menggunakan benda tajam ataupun menggunakan gigi alias digigit hingga putus. Sumber: https://kumparan.com/ari-ulandari/mengintip-14-tradisi-unik-upacara-kematian-di-indonesia
Tarian ini menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang lari dari desanya. Penduduk desa dan orang tua Mambo menyusuri sungai dan hutan untuk mencari Mambo. Sayangnya, Ibu Mambo meninggal di tengah pencarian tersebut. Penduduk desa menangisi kepergiannya. Setelah itu, penduduk desa kembali melanjutkan pencarian. Akhirnya mereka menemukan Mambo dan mereka merayakan keberhasilan ini.
Sedih dan merenung merupakan sesuatu yang wajar kita rasakan saat kehilangan orang yang kita cintai. Beragam cara yang bias kita lakukan untuk menunjukkan rasa duka cita yang mendalam dan bagi suku Dani, memotong jari merupakan salah satu cara yang ditunjukkan untuk mengekspresikan betapa mereka sangat kehilangan orang yang mereka sayangi. Dalam budaya suku Dani, jari diartikan sebagai suatu simbol kerukunan dan kekuatan dalam diri manusia di mana, jika kita cermati dengan seksama, perbedaan setiap bentuk dan panjang sebuah jari memiliki suatu kesatuan dan saling bekerjasama untuk membangun suatu kekuatan yang membuat tangan bisa berfungsi dengan sempurna sehingga bisa meringankan beban pekerjaan manusia. Kehilangan salah satu ruas jari bisa menyebabkan tidak maksimalnya tangan dalam bekerja sehingga apabila salah satu bagian hilang, maka hilang pula komponen kebersamaan itu. Dalam kepercayaan suku Dani, seseorang yang telah meninggal masih memiliki hubungan dengan mereka ya...