×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Ritual

Tradisi Bakar Batu

Tanggal 28 Oct 2017 oleh Apriyani Ekowati.

Tradisi bakar batu atau barapen merupakan tradisi penting di Papua yang menandakan rasa syukur, menyambut kebahagiaan atas kelahiran, kematian, penyambutan tamu atau untuk mengumpulkan prajurit. Bahkan juga sebagai saran untuk mencari  jodoh, mendamaikan suku yang berperang hingga meresmikan bangunan.

Tahapan-tahapan dalam tradisi bakar batu ini diawali ketika lelaki dewasa yang sudah ditunjuk oleh kepala suku mendatangi setiap honai. Sambil berteriak para warga mulai keluar dari honainya masing-masing. Para lelaki akan langsung mempersiapkan alat berburunya, seang para wanita akan mengumpulkan bahan makanan yang akan dibakar. Kemudian masing-masing kelompok menyerahkan babi hasil buruan yang masih hidup sebagai persembahan. Sebagian ada yang menari, lalu ada yang meyiapkan batu dan kayu untuk dibakar. Batu di tumpuk sedemikian rupa,  kemudian dibakar sampai kayunya habis terbakar dan batu menjadi panas.

Lalu setelah itu, babi-babi yang telah dipersiapkan siap untuk dipanah. Yang memanah babi adalah para kepala suku dan dilakukan secara bergantian. Ada pandangan unik dalam ritual memanah babi ini. Ketika semua kepala suku sudah memanah babi dan babi langsung mati, pertanda acara akan sukses. Namun jika babi tidak langsung mati, diyakini ritual ini tidak akan sukses.

Tahap berikutnya para lelaki mulai menggali lubang yang cukup dalam. Kemudian batu panas dimasukkan ke dalam galian yang sudah diberi alas daun pisang dan alang-alang sebagai diberi penghalang agar uap panas batu tidak menguap. Di atas batu panas diberikan dedaunan lagi, baru setelah itu disimpan potongan babi bersama sayuran dan umbi-umbian. Selanjutnya,babi bakar tersebut ditutup lagi dengan daun-daunan. Tak lupa setelah itu batu-batu panas kembali diletakkan di atasnya dan dilapisi lagi dengan menggunakan rumput-rumputan yang tebal. Terakhir barulah menaburinya dengan tanah dengan tujuan agar panas yang berasal dari batu tidak menguap. Kemudian menunggu sekitar 60 sampai 90 menit sampai daging babi matang dan tidak lupa untuk memberikan garam dan penyedap rasa.

Setelah makanan atau hidangan matang, semua suku Papua berkumpul dengan kelompoknya masing-masing dan mulai makan bersama. Para ibu-ibu membagikan sayur mayur dan ubi-ubian kepada tiap-tiap kelompok. Sementara kepala suku dan asistenya akan mengangkat dan memotong-motong daging babi yang dimasak. Daging babi yang dimasak harus cukup untuk setiap orang yang datang. Setelah daging-daging dipotong-potong, seorang ibu akan datang membawa Noken (tas tradisional Papua) dan memasukkan daging-daging itu ke dalam noken untuk selanjutnya dibagikan kepada kelompok-kelompok warga yang hadir. Selesai makan biasanya mereka mengadakan acara goyang yang diiringi dengan musik dan lagu daerah mereka yang namanya Weya Rabo/Wisisi dan Besek. Melalui acara goyang ini juga dijadikan ajang mencari jodoh atau saling jatuh cinta antara pria dan wanita.

Namun jika tujuan bakar batu adalah untuk upacara kematian berbagai kerabat akan membawa babi sebagai tanda belasungkawa atau bungkusan yang isinya adalah tembakau, rokok kretek, kopi, garam, gula, minyak goreng dan ikan asin. Kemudian mereka akan saling meencium pipi da berpelukan erat.

Sumber :

https://www.kompasiana.com/ikhwanulparis/keunikan-tersembunyi-papua-bakar-batu-dan-hiu-paus-magnet-besar-pariwisata-papua_5867dc8a149373970a49c588

http://greenbirepapua.blogspot.co.id/2012/04/mengenal-tradisi-bakar-batu-di-papua.html

https://www.youtube.com/watch?v=FMas15EIIJc

DISKUSI


TERBARU


Mpaa Sere (Tari...

Oleh Aji_permana | 07 Jan 2025.
Tradisi

Mpaa Sere adalah tarian tradisional yang bertujuan untuk menyambut tamu penting sebagai bentuk penghormatan, sambil sesekali memperlihat ketangkasan...

Mpa'a Oro Gata

Oleh Aji_permana | 29 Dec 2024.
Tradisi

Mpa'a Oro Gata adalah salah satu permainan tradisional dari Bima, Nusa Tenggara Barat, yang diwariskan dari generasi ke generasi. Secara harfiah, ist...

Mpaa Kabanca (T...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Kabanca adalah tradisi unik di Bima yang melibatkan atraksi di atas kuda. Dalam tradisi ini, peserta saling mengejek dan memperlihatkan kemampua...

Mpaa Buja Kanda...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Buja Kandanda memiliki kesamaan dengan Mpaa Soka yang juga merupakan salah satu seni tarian dalam tradisi Bima, yaitu sama-sama menggunakan tomb...

Mpaa Soka (Sala...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Soka adalah tarian tradisional resmi acara kenegaraan yang memperlihatkan ketangkasan prajurit menggunakan tombak.

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...