Bangunan Rumah Adat Melayu ini berdiri diatas lahan seluas 1,4 hektar. Bangunan ini terdiri dari Balai Kerja yang berfungsi sebagai Seketariat Pertemuan Balai Rakyat, taman bermain, kios penjualan, Balai Pustaka yang berfungsi sebagai tempat kajian budaya dan perpustakaan. Balai Budaya yaitu ruang pertemuan sanggar tertutup dan ruang pengelola, Panggung Terbuka yang berfungsi sebagai ruang persidangan dan gudang, serta Pesanggarahan yang terdiri dari penginapan, pertemuan, klinik kesehatan dan tempat pelatihan. Rumah adat melayu ini juga berfungsi sebagai tempat musyawarah Majelis Adat Budaya Melayu. Majelis Adat Budaya Melayu, berperan dalam menyelenggarakan even budaya melayu di Kalimantan Barat, satu diantaranya adalah Festival Seni Budaya Melayu yang telah berlangsung lama. Seni arsitektur dari bangunan rumah adat melayu Kalbar ini dengan atapnya yang diduga mendapat pengaruh dari bentuk atap bangunan jawa. Model atap segitiga dengan tinggi 30 derajat yang berfungsi...
Home » Cerita Rakyat Kalimantan Barat » Asal Mula Nama Sintang Monday, 10 October 2016 Cerita Rakyat Kalimantan Barat Asal Mula Nama Sintang Alkisah Rakyat ~ Sungai Kapuas di propinsi Kalimantan Barat merupakan sungai yang terbesar dan terpanjang. Sungai ini merupakan urat nadi kehidupan rakyat di daerah itu sejak berabad-abad lamanya. Sungai ini menghubungkan daerah pedalaman Kalimantan dengan daerah-daerah pesisirnya. Salah satu kota yang terletak di ujung pedalaman sungai Kapuas adalah Kota Sintang, Kota Sintang terletak diatas tanah jepitan dua buah sungai. Sebelah kanan dengan sungai Melawi dan sebelah kiri dengan sungai Kapuas. Daerah ini disebut juga daerah Tanjung Puri. Dulunya kota Sintang terletak di seberang kanan hilir sungai Kapuas. Nama Sintang pada mulanya menurut istilh/bahasa suku-bangsa Dayak yang mendiami daerah sungai Kapuas pedalaman, bernama "SENENTANG." Karena sekitar dae...
Keberadaan pakaian adat merupakan warisan budaya bangsa yang menggambarkan kemajuan sebuah peradaban pada masing-masing daerah di Indonesia dan memiliki nilai sejarah, sosial, serta nilai pengetahuan yang penting. Salah satunya adalah pakaian adat king baba dan king bibinge yang dikenakan oleh masyarakat suku Dayak di Kalimantan Barat. Pakaian adat yang digunakan oleh masyarakat Kalimantan Barat terbuat dari bahan kayu yang diproses menjadi lunak seperti bahan kain. Bahan yang dapat difungsikan sebagai bahan kain untuk membuat celana, baju, dan selimut ini disebut dengan nama kapua atau ampuro. Konon kemampuan mengolah kayu tersebut diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang mereka. Pakaian Adat King Baba Dalam adat Kalimantan Barat, pakaian yang diperuntukkan bagi kaum pria dikenal dengan nama king baba. Pakaian ini terdiri dari dari tutup kepala berhiaskan bulu burung enggang, baju tanpa lengan, celana panjang dan ikat pinggang antara batas lutut dan kain. Pa...
Adat Melayu tidak melulu identik pada wilayah Sumatra. Lantaran sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Barat, Pontianak nyatanya memiliki asal-usul tradisi dan sejarah yang tidak bisa terlepas dari Kesultanan Pontianak. Pada tahun 1771 sebuah Kesultanan didirikan oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie. Maka jangan heran bila di wilayah ini etnik Melayu merupakan salah satu kaum mayoritas. Dalam prosesi pernikahan adat Melayu Pontianak pun ada sejumlah ritual yang mirip dengan adat Melayu di Sumatra, seperti Tepung Tawar dan beberapa prosesi di bawah ini. Mari kita simak selengkapnya. 1. Prosesi Lamaran Tidak jauh berbeda dengan budaya daerah lain di Indonesia, adat pernikahan di Pontianak juga diawali dengan cara perjodohan. Kendatipun demikian, perjodohan pada masa modern kini dianggap sebagai cara kuno untuk menemukan pendamping hidup. Pada prosesi adat Melayu Pontianak istilah untuk mencari gadis yang hendak dipinang oleh pihak pria ialah &lsq...
Mutu kehidupan suatu bangsa ditentukan oleh kebudayaannya. Bangsa Indonesia yang terdiri dengan beragam suku memliki kebudayaan khasnya masing-masing. Budaya gotong-royong, hampir dimiliki oleh semua suku di negara kepulauan bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Sejarah perjalanan bangsa ini juga didukung dengan semangat gotong royong yang tinggi pula. Salah satu budaya gotong royong yang masih lestari di Indoneisa adalah Balale’ yang menunjukkan solidaritas warga masyarakat oetani di Sambas. Belale’ sudah berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu di Sambas. Sistem kerja gotong royong ini memiliki hak untuk dibantu dan berkewajiban untuk membantu. Belale’ berasal dari bahasa Melayu Sambas yang berarti suatu kegiatan atau sistem kerja yang dilakukan secara bersama-sama dalam mengerjakan sesuatu. Sebagai petani yang bekerja di sawah-ladang, petani Sambas tetap menggunakan sistem kerja gotong royong. Saling membantu satu sama lain merupakan spiri...
Kuntilanak (bahasa Melayu: Pontianak atau Puntianak, atau sering disingkat kunti) adalah hantu yang dipercaya berasal dari perempuan hamil yang meninggal dunia atau wanita yang meninggal karena melahirkan dan anak tersebut belum sempat lahir. Nama "puntianak" merupakan singkatan dari "perempuan mati beranak"[1]. Mitos ini mirip dengan mitos hantu langsuir yang dikenal di Asia Tenggara, terutama di nusantara Indonesia. Mitos hantu kuntilanak sejak dahulu juga telah menjadi mitos yang umum di Malaysia setelah dibawa oleh imigran-imigran dari nusantara. Kota Pontianak mendapat namanya karena konon Abdurrahman Alkadrie, pendiri Kesultanan Pontianak, diganggu hantu ini ketika akan menentukan tempat pendirian istana. Umumnya, kuntilanak digambarkan sebagai wanita cantik berambut panjang dan berbaju panjang warna putih. Dalam cerita rakyat Melayu, sosok kuntilanak digambarkan dalam bentuk wanita cantik dengan punggung berlubang. Kuntilanak digambarkan senang meneror penduduk kampun...
Kalau kamu mendengar hantu jaring ini mungkin kamu bakal menyangka kalau bentuk hantu ini seperti jaring-jaring atau jaring nelayan yang biasa dipakai mencari ikan? Hmm bukan-bukan. Hantu jaring ini kegemarannya menjaring atau membawa anak kecil di saat hujan panas, kemudian anak kecil tersebut akan disembunyikan olehya. Kalau dengar cerita hantu ini persis sama dengan hantu Wewe Gombel yang suka menyembunyikan anak kecil. Jadi, jaga adik-adikmu ya agar tidak bermain saat hujan. Menurut masyarakat Kalimantan Barat, hantu ini bisa dihindari dengan cara memakaikan atau menyelipkan rumput atau daun di telinga. Hantu ini juga senang mendiami sawah, lapangan, atau daerah belakang rumah yang kotor. Sumber: http://www.kejadiananeh.com/2016/03/legenda-hantu-mengerikan-indonesia.html
Masyarakat Adat Ketemenggungan Siyai merupakan sebuah masyarakat di .Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat yang masih menjunjung tinggi adat dan warisan budaya leluhurnya. Untuk itu, sebagai penunjang keberlangsungan dan sekaligus sarana melaksanakan berbagai ritual dan prosesi upacara maka di wilayah adat ini pun terdapat balai-balai keramat. Dan salah satu balai keramat yang begitu penting dalam kehidupan Masyarakat Adat Ketemenggungan Siyai sekaligus yang akan coba saya bahas kali ini adalah Balai Keramat Batu Betanam. Asal usul Balai keramat Batu Betanam sendiri merupakan sebuah tempat yang menurut penuturan dari sang tetua adat dahulunya adalah tempat sejarah terjadinya perebutan wilayah adat yang sampai menimbulkan peperangan dan pertumpahan darah . Kala itu, sebelum berperang setiap orang diharuskan untuk menanam atau menancapkan sebongkah batu di wilayah itu sebagai penanda bahwa yang bersangkutan ikut dalam peperangan mempertahankan wilayah adat mereka. Mungkin tujuan penanama...
Istana Al Mukarramah merupakan nama istana dari Kesultanan Sintang. Istana ini terletak di Jalan Bintara Lingkungan 1 RT.02 RW.01 Kelurahan Kapuas Kiri Hilir, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat, atau tepatnya berada di sebelah timur Masjid Jamik Sultan Nata. Kerajaan Sintang didirikan oleh Demong Irawan pada abad ke-13 ( + 1262 M). Pendirian kerajaan baru ini ditandai dengan penanaman Batu Kundur oleh Demong Irawan, yaitu batu berbentuk phallus yang hingga kini masih dikeramatkan oleh masyarakat sekitar. Batu Kundur tersebut saat ini berada tepat di depan Kompleks Istana Al Mukarrammah Kesultanan Sintang. Bangunan istana atau pusat pemerintahan Kerajaan Sintang yang dibangun oleh Demong Irawan berada di wilayah pertemuan Sungai Melawi dan Sungai Kapuas. Daerah inilah yang menurut kosakata Dayak disebut senetang, yang berarti daerah di mana terdapat pertemuan beberapa aliran sungai. Lambat laun penyebutan Seneta...