Anak
179 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
“MIMBIT AREP” – KEHAMILAN DALAM BUDAYA DAYAK NGAJU
Ritual Ritual
Kalimantan Tengah

Mimbit Arep adalah istilah yang digunakan dalam budaya Dayak Ngaju untuk menyebutkan peristiwa kehamilan seorang wanita yang sedang mengandung anaknya, secara harfiah Mimbit Arep berarti Membawa Diri, dalam artiannya; membawa diri saja dalam berjalan atau bekerja. Timbulnya istilah ini disebabkan karena menurut kepercayaan dan adat istiadat orang dayak dari zaman nenek moyang kalau wanita yang sedang hamil itu tidak boleh bekerja berat sebagaimana layaknya wanita yang sedang dalam keadaan normal atau tidak hamil. Adapun kegiatan yang dilakukan keluarga bagi seorang wan ita yang sedang hamil adalah “Ngehet Kahang Badak” ( biasnya dilakukan bulan ke-3 kehamilan ) yang bertujuan untuk ketahanan tubuh wanita yang sedang hamil dan anak yang sedang di kandungnya dan supaya bayinya tidak lahir prematur. Upacara ini biasa dilaksanakan dengan mengikat palis pangereng pada pinggang wanita tersebut. Upacara selanjutnya yaitu: “Manyaki Tihi” yaitu...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
LUWUK – SENJATA DAYAK MAANYAN
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Kalimantan Tengah

Seperti di artikel-artikel sebelumnya mengenai senjata khas Dayak, sebenarnya masih banyak lagi jenis dan tipe senjata khas Dayak yang belum disebutkan. Salah satu senjata khas Dayak Maanyan yang disebut LUWUK – Luwuk ini semacam golok atau sejenis Parang Bungkul yang digunakan didalam setiap upacara WADIAN MATEY – yiatu ritual kematian Dayak Maanyan, sehingga luwuk ini senjata yang bersifat sakral atau pusaka. Untuk senjata yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk berladang dsb, disebut UGUP. Fungsi Luwuk adalah : Digunakan untuk melaksanakan ritual oleh wadian matei dalam mengantar orang mati yaitu saat kematian maupum Mia Masaya Dibawa oleh orang yang membawa kepala manusia saat Ritual Siwah maupun Bluntang. Digunakan wadian matei untuk memotong ekor kerbau saat mau ditombak yang diikat pada sebuah patung yang disebut Bluntang oleh Dayak Maanyan atau sapundu oleh Dayak Ngaju. Berikut ini adalah do...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
WATU BALAI – SITUS KERAMAT DAYAK MAANYAN
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Sebagai langkah awal yang dilakukan oleh Aliansi Pemuda Dayak didalam Dayak Youth Camp 2015 untuk menjaga tanah adat ialah dengan menginvetarisir situs-situs keramat/ sejarah dan memberikan tanda keramat ditempat itu. Sebab banyak tempat-tempat bersejarah / keramat yang sudah hilang akibat masuknya perusahaan tambang / sawit. Salah satu yang hilang di desa Sarapat ini ialah tugu perdamaian antara Dayak Maanyan Paju Epat dan Paju Sapuluh. Pada zaman dahulu antara Dayak Maanyan Paju Epat dan Paju Sapuluh sering terjadi pertikaian dan saling mengayau (memotong kepala), maka atas kebijaksanaan leluhur mereka kemudian diadakanlah suatu perdamaian supaya tidak lagi saling serang dan saling kayau. Maka dipilihlah sebuah pohon tepat disebuah mata air, dimana air ini satu mengalir ke arah Sarapat dan yang satu mengalir ke wilayah Maanyan paju epat. Kemudian leluhur mereka mengorbankan masing-masing satu orang sebagai korban pendamaian yang kemudian disembelih dipohon ini dan kepalanya di...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
KISAH AWAL TERJADINYA PERBEDAAN BAHASA DAN RITUAL ANTARA SUKU DAYAK MENURUT SUKU DAYAK NGAJU.
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Pada zaman dahulu kala umat manusia telah mendiami bumi selama sembilan turunan dan selama sembilan turunan itu manusia masih belum bisa mati/meninggal dunia. Dan pada saat itu manusia pertama yakni Maharaja Bunu seringkali menceritakan indah dan ramainya alam khayangan/sangiang serta di mana tempat persemayaman Ranying Hatala/Tuhan Yang Maha Esa dan pesan-pesan suci dari Ranying Hatala sebelum mereka diturunkan oleh Ranying Hatala ke Bumi ini dari alam lapis tujuh. Setelah sembilan turunan dilalui hingga tibalah turunan selanjutnya tibalah saatnya Ranying hatala menjemput Maharaja Bunu serta keturunannya yang sudah berumur sembilan turunan dan mengambilnya satu persatu sesuai janjinya mendiami bumi tanpa melalui kematian. Setelah habis manusia sembilan turunan tersebut manusia masih belum ada yang meninggal dunia karena rata-rata berumur panjang. Namun rasa rindu dengan nenek moyang yakni Maharaja Bunu dan keturunannya yang telah kembali kealam Hatala/Tuhan tanpa melalui kemati...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Gamang
Alat Musik Alat Musik
Kalimantan Tengah

Alat musik ini bernama GAMANG. Penulis masih belum tau apakah nama Gamang memiliki arti atau memiliki asal ulul dalam penamaanya serta sejarahnya. Gamang merupakan alat musik yang terbuat dari Kayu, seperti yang anda lihat dalam gambar di atas. Alat musik ini memiliki kemiripan dengan alat musik lainnya seperti Kangkanung, Salung, serta Sarun. Alat musik ini memili 5 buah nada yang berbeda ( do, re, mi, sol, dan la ). Sama dengan  beberapa alat musik lain nya yang saya sebutkan di atas, alat musik ini juga dimainkan dengan cara dipukul Dalam membuat gamang, anda bisa membuatnya dengan beberapa kayu pilihan yang saya rekomendasikan yaitu kayu Hampul bisa juga kayu Ulin. Selanjutnya sesuaikan nada nada nya. Musik kesenian dayak Maanyan seperti musik Dadas, musik Bawo, musik Tangkurupan, dan Bahalai serta beberapa musik lainnya bisa anda pelajari dengan alat musik Gamang. Di era yang sekarang hanya sedikit anak muda yang mahir dalam memai...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ritual Ijame
Ritual Ritual
Kalimantan Tengah

Ritual IJAME adalah suatu kepercayaan suku Dayak Maanyan sub Paju Epat yang baragama Kaharingan. Ritual ini merupakan suatu prosesi penghantaran roh orang yang sudah meninggal menuju Tumpuk Datu Tunyung (Sorga). Di butuhkan waktu 9 hari agar roh orang yang sudah meninggal benar-benar bisa pulang ke Sorga atau yang disebut Tumpuk Datu Tunyung. Dalam Ritual ini tulang – tulang orang yang sudah meninggal akan di prosesi, dengan pembakaran tulang/pengkremasian , hal ini adalah sebuah keunikan sendiri, karena di kalimantan tengah hanya ritual Ijame, dimana tulang-tulang orang yang sudah meninggal akan di bakar, sama halnya dengan acara Ngaben di Bali. Tempat dibakarnya tulang-belulang orang mati disebut PAPUYAN , kemudian ada TAMAK yang merupakan tempat penyimpanan abu (Mapui) setelah pembakaran tulang. Ritual kematian ini merupakan ritual yg insidential atau tidak rutin tiap tahun pelaksanaannya, karena banyak persyaratan yg harus...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Desa Dayu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Desa Dayu adalah desa yang unik dan memliki sejarah yang panjang. Desa yang beradi di kecamatan karusen Janang, Kab. Bartim ini memiliki penduduk yang lumayan banyak. Sebenarnya saya sudah pernah menulis artikel tentang dayu (bisa dibaca di sini artikelnya ). Dan di tulisan kali ini, saya sedikit bingung tentang apa yang akan saya tulis. Haha… Di dayu, ada ABEH , seperti di lagu yang liriknya “ hang Dayu, Naan Abeh ”. Menymak dari lagu itu, pada bulan juli tgl 09 kemarin ada ritual adat MIWIT ABEH , ritual tersebut dilaksanakan dib alai Keramat Abeh, yang letaknya dekat dari bundaran Dayu kea rah Tamiang Layang. MIWIT ABEH adalah ritual yang dilaksanakan tiap tahun di Dayu, yaitu member makan ABEH, abeh menurut sejarahnya adalah orang yang berubah menjadi patung. sumber: http://sangkaicity.blogspot.com/2016/12/dayu-dan-existensi-nya.html #SBJ

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tumet Leut Suku Dayak Maanyan - Siang Lengan
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Kalimantan Tengah

Tumet Leut adalah lentunanan nada bahasa Pangunraun Suku Dayak Maanyan, jadi Tumet adalah bahasa dan Leut adalah nada. Tumet Leut menggunakan bahasa dayak maanyan pangunraun. Untuk bahasa Pangunraun Klik disini . Dibawah ini adalah salah satu contoh tumet leut “Siang Lengan” begini Kata – kata atau lirik nya ! Lirik Tumet Leut Siang Lengan : Tu’u siang lengan aku nawu iri santabe’en tau tatui leut uai nubur lagi sumangngaten . . Luwan santabe’en imanaun padu rumung ramang lagi sumangngaten nema itay iri bawai wahai . . Lagi santabe’en imadatu iri telang tuha lagi sumangngaten, nimai lawung nganyan kesai lawit . . Luwan tapak baras kami ngundre iri santabe’en lagi tidur raya kami ngundre iri sumangngaten . . Hampe itung maden kami nenu iri luang lungu hampe suma bia kami nguntep iwulelun tuan . . Puang daya amung kami iri ipapayung tinggi imangahu panyang kami ngali iri b...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Asal Mula Garam Sepang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Alkisah pada zaman dahulu kala, di Desa Sepang (sekarang Kecamatan Sepang), Kalimantan Tengah, hiduplah seorang janda yang bernama Emas. Ia hidup bersama dengan putrinya yang bernama Tumbai. Tumbai adalah gadis yang cantik nan rupawan. Ia juga baik hati dan sangat ramah kepada setiap orang. Setiap pemuda yang melihatnya berkeinginan untuk menjadi pendamping hidupnya. Oleh karena itu, banyak pemuda yang datang untuk meminangnya. Namun, Tumbai selalu menolak setiap pinangan yang datang kepadanya. Ibunya sangat gelisah melihat sikap Tumbai. Meskipun ibunya sudah berusaha membujuk Tumbai agar menerima salah satu pinangan, Tumbai tetap saja menolak. Tumbai sangat mengerti kerisauan ibunya. Akan tetapi, apa yang pernah ia ucapkan tidak mungkin ditariknya kembali. Tumbai sudah bertekad keras mengajukan syarat kepada setiap pemuda yang meminangnya. Syarat itu sangat berat dan terasa mustahil untuk diwujudkan, yaitu mengubah sumber air tawar Sepang menjadi asin seperti air laut. Ibunya t...

avatar
Admin Budaya