jawa tengah
487 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Kararaban
Makanan Minuman Makanan Minuman
Kalimantan Selatan

Kararaban merupakan kue khas Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kue ini memiliki rasa yang manis, dan beraroma rempah-rempah karena didalamnya mengandung bubuk adas dan kayu manis. Penasaran dan ingin mencoba membuatnya? Berikut bahan-bahan yang harus kalian siapkan beserta langkah pembuatannya : Bahan-bahan : Bahan Pertama : 125 ml santan (50 ml kara + 75 ml air) 1 sdt adas manis (sangrai dan tumbuk halus) 1 sdt bubuk kayu manis Bahan Kedua : 130 gram tepung beras 100 gram gula merah 500 ml santan (150 ml kara + 350 ml air) 1/2 sdt garam 1 lembar daun pandan Langkah Pembuatannya : Olah terlebih dahulu bahan pertama dengan cara didihkan santan, adas manis yang sudah sangrai dan ditumbuk, serta bubuk kayu manis. Kemudian olah bahan k...

avatar
Indahmnrt
Gambar Entri
Mamanda
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Kalimantan Selatan

Teater rakyat Mamanda merupakan kesenian asli Suku Banjar di Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Teater ini telah dibawa oleh rombongan bangsawan Malaka pada tahun 1897 M. Rombongan ini, di samping bermaksud melakukan kegiatan perdagangan, juga memperkenalkan suatu kesenian baru yang bersumber dari syair Abdoel Moeloek. Kesenian tersebut kemudian dikenal dengan sebutan Badamuluk . Seiring perkembangan zaman, sebutan untuk kesenian ini berkembang menjadi Bamanda atau Mamanda . Berikut ini akan dikemukakan terlebih dahulu bagaimana sejarah dan perkembangan kesenian Mamanda di Kalimantan Selatan. Sejak masa Kerajaan Negara Dipa, masyarakat Kalimantan Selatan telah mengenal beberapa jenis kesenian tradisional, seperti  wayang, topeng, dan joged. Ketika Islam mulai berkembang di Kalimantan Selatan pada tahun 1550 M, terutama setelah berdirinya Kesultanan Banjar yang mendapat bantuan dari Kesultanan Demak, kesenian-kesenian tradisional semakin dikenal rakyat. Pada masa...

avatar
Eloksahar
Gambar Entri
Tenun Pagatan
Motif Kain Motif Kain
Kalimantan Selatan

Tenun tradisional Bugis Pagatan adalah tenun yang berasal dari daerah Pagatan, Kalimantan. Tenun ini merupakan hasil kerajinan orang-orang Bugis yang tinggal di Pagatan. 1. Asal-usul Seni tenun telah dikenal masyarakat sejak Nusantara masih menyatu dalam berbagai bentuk kerajaan. Menenun merupakan kegiatan sehari-hari masyarakat terutama kaum perempuan, baik untuk tujuan kormersil atau sekadar untuk mengisi waktu luang. Di Kalimantan, pekerjaan menenun telah ada sejak zaman kerajaan Negara Dipa di Amuntai. Hal tersebut tertuang dalam naskah Tutur Candi yang berbunyi: Mula-mula kapas digawi urang dan itu tapih pitung warna ada yang menggiling, ada yang mahambat dan ada yang menggantih dan manisi dan yang manyikat dan yang maawiludar dan yang mahani dan mananun, maka tuntung pada sahari itu jua maulah. Artinya: Mulai kapas dikerjakan orang, dan sarung yang tujuh warna itu ada yang menggiling, ada yang memukul-mukul, menggantih , manisi dan yang menenun, maka...

avatar
Eloksahar
Gambar Entri
Tari Radap Rahayu
Tarian Tarian
Kalimantan Selatan

Tari Radap Rahayu adalah tarian klasik yang berasal dari Banjarmasin Kalimantan Selatan. Tari Radap Rahayu ini bersifat sakral dan merupakan tarian untuk menyambut tamu sebagai tanda penghormatan. Kata radap berasal dari beradap-adap yang memiliki arti bersama-sama, berkelompok dan atau lebih dari satu. Rahayu memiliki arti galuh wan bungas (perempuan yang cantik). Selain itu, Rahayu memiliki arti kebahagian, kesenangan, kemakmuran.  Pada awalnya, tari Radap Rahayu adalah tarian yang memiliki fungsi sebagai penolak bala dan bersifat ritual bagi masyarakat Banjarmasin. Tari Radap Rahayu dilakukan pada upacara seperti kehamilan, perkawinan, dan kematian. Tari Radap Rahayu sebagai tari penolak bala dan tari meminta keselamatan berasal dari peristiwa di mana kapal Perabu Yaksa berisi patih Lambung Mangkurat yang pulang berkunjung dari kerajaan majapahit. Ketika sampai di Muara Mantuil dan akan memasuki Sungai barito, kapal ini kandas di tengah perjalanan. Perahu oleng dan nyar...

avatar
Chairunissa Manoto
Gambar Entri
Tari Kuda Gipang
Tarian Tarian
Kalimantan Selatan

Tari kuda gipang/gepang adalah sebuah seni tari dan budaya yang cukup dikenal luas dikalangan masyarakat melayu Banjar.Tarian ini dipengaruhi oleh kebudayaan etnis Jawa. Tari kuda gipang ditampilkan pada upacara perkawinan masyarakat Banjar. Tari ini biasanya dilengkapi juga dengan diusungnya/bausung kedua pengatin saat menuju pelaminan. Seni tari kuda gipang masih sering dimainkan oleh masyarakat Banjar terutama di Kabupaten Tapin ( Rantau ), Hulu Sungai Selatan (Kandangan), Hulu Sungai Tengah ( Barabai ), Hulu Sungai Utara ( Amuntai ),Dan juga Kabupaten banjar ( Martapura ).  Menurut cerita dahulu Tarian ini berasal dari Lambung Mangkurat yang datang ke Majapahit untuk bertemu dengan Gajah Mada ketika mau pulang di beri hadiah kuda, ketika dinaiki kudanya lumpuh, dengan kesaktiannya kudanya di kecilin dan di bawa pakai tangan untuk dinaikkan ke kapal.  

avatar
Chairunissa Manoto
Gambar Entri
Tari Bagandut
Tarian Tarian
Kalimantan Selatan

Tari Bagandut adalah merupakan tarian rakyat dari Kalimantan Selatan. Tari Bagandut inin merupakan jenis tari tradisional berpasangan yang di masa lampau dan merupakan tari yang menonjolkan erotisme penarinya mirip dengan tari tayub dan tari ronggeng . Gandut artinya tledek (Jawa). Tari Gandut ini pada mulanya hanya dimainkan di lingkungan istana kerajaan, baru pada kurang lebih tahun 1860-an tari ini berkembang ke pelosok kerajaan dan menjadi jenis kesenian yang disukai oleh golongan rakyat biasa. Tari ini dimainkan setiap ada keramaian, misalnya acara malam perkimpoian, hajad, pengumpulan dana kampung dan sebagainya.   Tari Gandut sejak tahun 1960-an sudah tidak berkembang lagi. Faktor agama Islam merupakan penyebab utama hilangnya jenis kesenian ini ditambah lagi dengan gempuran jenis kesenian modern lainnya. Sekarang Gandut masih bisa dimainkan tetapi tidak lagi sebagai tarian aslinya hanya sebagai pengingat dalam pelestarian kesenian tradisional Banjar. &nb...

avatar
Chairunissa Manoto
Gambar Entri
Tari Tantayungan
Tarian Tarian
Kalimantan Selatan

Tari Tantayungan merupakan tarian tradisi masayrakat Banjar Kalimantan Selatan. Tarian ini mempresentasikan kisah dalam tokoh pewayangan. Sehingga tarian ini terkesan hidup lantaran diselingi dengan dialog kelompok penari. Tarian ini sendiri diiringi dengan musik karawitan melalui instrument  alat musik tradisional Kalimantan Selatan  antara lain babun, gong, sarunai, dan kurung-kurung. Paduan karawitan ini sangat harmoni dengan kelompok tari yang diperankan.   Seni dan tari tantayungan, awalnya kerap ditampilkan di sebuah desa, yakni Desa Ayuang, Barabai. Lalu dikembangkan di Kampung Mu’ui, Desa Pangambau Hulu, Kecamatan Haruyan oleh salah satu damang bernama Amat. Seni khas ini kemudian dikalim oleh pelaku seni HST, Sarbaini, di Desa Barikin sebagai seni khas Hulu Sungai Tengah.   Sayang sampai saat ini keberadaan tari Tantayungan telah hilang tergerus zaman.

avatar
Chairunissa Manoto
Gambar Entri
Dewi Luing Indung Bunga
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Selatan

Alkisah pada zaman dahulu di daerah Kalimantan Selatan pernah berdiri beberapa perkampungan yang saling berdekatan. Para penduduknya sering menebang hutan tanpa menanaminya kembali hingga alam menjadi rusak. Mereka juga sering bertengkar, saling menyakiti, suka merampas hak milik orang lain, dan gemar berfoya-foya. Beberapa tahun kemudian daerah itu ditimpa bencana kekeringan. Sudah enam bulan hujan tidak turun. Di mana-mana debu beterbangan dan tanah mulai pecah-pecah. Hutan yang dulu subur menghijau, kini pepohonan berubah menjadi meranggas. Hewan penghuni hutan banyak yang mati kehausan. Demikian pula ternak penduduk. Mata air yang ada di kaki bukit mulai mengering dan hanya mengeluarkan tetesan air. Padahal mata air itu merupakan satu-satunya sumber air yang mengairi tanah pertanian mereka. Akibatnya, mereka gagal panen. Penduduk yang tinggal di tepi sungai pun mulai gelisah. Air bersih semakin sulit didapatkan. Persediaan makanan pun semakin menipis. Di mana-mana terjad...

avatar
Nandafitsu
Gambar Entri
Anak Pipit dan Kera
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Selatan

Alkisah, ada seekor kera yang hidup sendirian pada sebuah pohon dekat dengan tepian sungai. Dia ditinggalkan oleh kawan-kawannya karena memiliki sifat sombong, angkuh, dan lebih mementingkan diri sendiri ketimbang kepentingan kelompoknya. Saking angkuhnya, dia menganggap bahwa pohon beserta tepian sungai tempatnya tinggal adalah miliknya dan tidak akan membiarkan binatang lain (termasuk kawan-kawan sejenisnya) datang mendekat.   Suatu hari datanglah seekor itik yang ingin mencari makan dan mandi di tepian "milik" Si Kera. Awalnya, Sang Itik dibiarkan saja berada di tepian. Tetapi ketika melihat air tepian menjadi keruh, Si Kera segera turun dari pohon untuk menegurnya. Dengan nada kesal, Si Kera berkata, "Engkau memang tidak tahu malu, wahai Itik. Sebelum engkau mandi di tepianku, bercerminlah terlebih dahulu! Paruhmu seperti sudu, matamu sipit seperti pamkipit (kutu busuk), sayapmu laksana kajang sebidang (atap daun nipah), dan jari-jemarimu berselaput seperti ikan! In...

avatar
Nandafitsu