Gaplek adalah bahan makanan yang diolah yang terbuat dari umbi ketela pohon atau singkong. Ubi kayu dalam keadaan segar tidak tahan lama. Untuk pemasaran yang memerlukan waktu lama, ubi kayu harus diolah dulu menjadi bentuk lain yang lebih awet, seperti gaplek, tapioka (tepung singkong), tapai, peuyeum, keripik singkong dan lain-lain. Tepung tapioka bisa dibuat bermacam-macam kue . Tepung tapioka dari gaplek selanjutnya bisa dibuat menjadi nasi tiwul yang gurih. Nasi tiwul sangat populer di masyarakat yang hidup di Pegunungan Kidul yang memanjang dari Gunung Kidul di Yogyakarta sampai kawasan kabupaten Pacitan. Jika anda tertarik membuat gaplek , maka berikut tips pembuatannya sebagai mana dilansir warintek.net Tabel Komposisi Ubi Kayu (per 100 gram bahan) Kalori 146,00 kal Air 62,50 gram Phosphor...
Gatot adalah jenis makanan tradisional yang terbuat dari bahan gaplek (Ubi Kayu), konon nama gatot diambil dari singkatan Gagal Total karena sulitnya menghasilkan panen padi atau gagal panen, sehingga sebagai ganti dari beras dibuatnyalah makanan jenis ini , namun jangan salah dari segi kandungan karbohidrat singkong mempunyai kandungan yang lebih tinggi dibanding beras namun kandungan protein dari singkog hanya sedikit bila dibanding dengan beras. Proses pembuatan gatot memakan waktu yang lumayan lama, Awalnya singkong akan dibuat menjadi gaplek terlebih dahulu. Gaplek dibuat dari singkong yang dikeringkan setelah dikupas. Masyarakat umumnya membuat gaplek dengan cara sederhana, yaitu singkong dikupas, utuh atau dibelah kemudian dijemur. Ada dua jenis gaplek, yaitu gaplek yang putih...
ali ini resep masakan yang akan kita buat termasuk makanan ekstrim, bagaimana tidak kita akan memberikan resep belalang bacem untuk anda. Nah membaca bacem belalang apa yang anda pikirkan? Kalau yang saya pikirkan adalah rasanya yang nikmat, kumudian gurihnya yang membuat selalu kangen dan kandungan gizinya yang tinggi. Bacem belalang goreng ini bisa anda nikmati jika anda berkunjung ke daerah Gunungkidul Yogyakarta. Pada masa-masa tertentu belalang cukup banyak di daerah Gunungkidul sehingga masyarakat banyak yang beralih profesi sebagai penangkap belalang. Harga jual belalang mentahnya saja terbilang cukup mahal. Menariknya ada tempat-tempat tertentu yang menjual sekaligus menawarkan apakah belalang akan dimasak atau dibawa mentah. Bahkan kini banyak yang menyediakan belalang goreng dalam toples untuk dibawa sebagai oleh-ol...
Nyadran adalah serangkaian upacara yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, terutama Jawa Tengah. Nyadran berasal dari Bahasa Sansekerta, sraddha yang artinya keyakinan. Nyadran adalah tradisi pembersihan makam oleh masyarakat Jawa, umumnya di pedesaan. Dalam bahasa Jawa, Nyadran berasal dari kata sadran yang artiya ruwah syakban . Nyadran adalah suatu rangkaian budaya yang berupa pembersihan makam leluhur, tabur bunga, dan puncaknya berupa kenduri selamatan di makam leluhur. Pelaksanaa Naydran merupakan salah satu tradisi dalam menyambur datangnya bulan Ramadhan. Kegiatan yang biasa dilakukan saat Nyadran atau Ruwahan adalah: · Menyelenggarakan kenduri, dengan pembacaan ayat Al Qur'an, zikir, tahlil, dan doa, kemudian ditutup dengan makan bersama. · Melakukan besik , ya...
Klaten merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan berada di Kota Klaten. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Boyolali di utara, Kabupaten Sukoharjo di timur, serta Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat. Secara geografis Kabupaten Klaten terletak di antara 110°30'-110°45' Bujur Timur dan 7°30'-7°45' Lintang Selatan. Kabupaten Klaten terdiri atas 26 kecamatan, yang dibagi lagi atas 53 desa dan 103 kelurahan. Ibukota kabupaten ini berada di Kota Klaten, yang terdiri atas tiga kecamatan yaitu Klaten Utara, Klaten Tengah, dan Klaten Selatan. Asal mula nama Klaten Ada dua versi yang menyebut tentang asal muasal nama Klaten. Versi pertama mengatakan bahwa Klaten berasal dari kata kelati atau buah bibir. Kata kelatiini kemudian mengalami disimilasi menjadi Klaten. Klaten sejak dulu...
Srandul Srandul adalah sebuah wujud kesenian drama tari rakyat yang bernafaskan Islam. Apabila ditengok dari syair dan adegan yang di dalamnya menunjukkan adanya upaya dakwah untuk perbaikan pendidikan moral, agama, etika, dan estetika. Dalam setiap tembangnya secara tersurat menggambarkan tentang tuntunan perjalanan hidup manusia agar selamat dunia dan akhirat sesuai dengan ajaran Islam. Dari Wonogiri kesenian Srandul ini sempat menyebar ke beberapa daerah di sekitarnya antara lain Ponorogo, Klaten, Karang Anyar, Gunung Kidul, Sleman, Bantul, Temanggung, dan lain-lain. Kesenian Srandul ini juga sempat berkembang di Kota Gede, Yogyakarta. Hal ini diawali dengan pementasan kelompok Srandul dari Gunung Kidul di Kota Gede sekitar tahun 1941. Rombongan ini sempat menginap di kampung Bumen, Kota Gede dan melakukan gladi resik (latihan sebelum pertunjukan). Rakyat setempat rupanya cukup tertarik dengan kesenian ini dan ikut berlatih. Rakyat Basen, sebuah kampung di K...
Pekalongan memang khas dengan batiknya, tapi jangan lupakan juga mengenai masakan khas daerah ini. Sego megono. Nasi yang dibumbui dengan urap nangka itu memang cukup populer, bisa dibilang, inilah nasi uduknya Pekalongan. Bahan sayur Megono sendiri berasal dari nangka muda yang cincang halus kemudian diberi bumbu khas urap yang pedas gurih, dan bisa juga ditambahkan dengan sambal tauco yang sedap dan tempe yang berbalut santan. Selain itu, kita juga bisa menikmati megono dari berbagai macam bahan dasar sayur. Walaupun sebenarnya, megono dibuat dari nangka muda yang khas. Banyak masyarakat Pekalongan yang membuat sayur megono dari berbagai macam sayur namun dengan bumbu yang sama enak dan nikmat. Beberapa sayur seperti rebung bambu, kacang panjang, labu, pepaya muda, atau tempe dan bahan-bahan lain sesuai selera. Sego Megono ini sajikan dengan harga yang terjangkau. Seporsi nasi megono komplit bisa dibeli sekitar Rp 3.500, – sampai Rp 4.500,-&...
Berbicara tentang Pekalongan, pasti akrab dengan sego megono ataupun batiknya. Namun, jangan lupakan kuliner khas kota ini yang satu ini juga, Pindang Tetel. Dilihat dari penampilan, pindang tetel ini memang terlihat kurang menarik. Warna coklat kehitaman yang mendominasi sepintas hampir sama dengan rawon. Tetapi beda, kalau rawon lebih pekat dan kental sedangkan pindang tetel lebih encer. Pindang tetel ini terbuat dari daging sapi yang dipotong atau ditetel menjadi ukuran yang kecil. Warna coklat kehitaman yang ada pada pindang tetel dikarenakan bumbu kluwak yang digunakan dalam pembuatan. Penggunaan kluwak ini yang membuat rasa pindang tetel semakin gurih dan nikmat. Selain kluwak, bumbu makanan khas Pekalongan ini juga terdiri atas bawang merah, bawang putih,cabai merah, kecap, terasi, ketumbar, merica, dan garam. Kemudian, bumbu-bumbu tersebut, dihaluskan bersama lengkuas, salam, dan serai untuk menghilangkan bau amis pada daging. Dalam penyajiannya, pindang tete...
BATIK SIDO DRAJAT Batik Sido Drajad atau Drajat dipakai oleh besan ketika upacara pernikahan. Cara pemakaian batiknya juga memiliki nilai pendidikan tersendiri. Bagi anak-anak, batik dipakai dengan cara sabuk wolo. Pemakaian jenis ini memungkinkan anak-anak untuk bergerak bebas. Secara filosofi, pemakaian sabuk wolo diartikan bebas moral, sesuai dengan jiwa anak-anak yang masih bebas, belum dewasa, dan belum memiliki tanggung jawab moral di dalam masyarakat. Ketika beranjak remaja, seseorang tidak lagi mengenakan batik dengan cara sabuk wolo melainkan dengan jarit. Panjang jarit yang dipakai memiliki arti tersendiri. Semakin panjang jarit, semakin tinggi derajat seseorang dalam masyarakat, dan semakin pendek jarit, semakin rendah pula strata sosial orang tersebut dalam masyarakat. Bagi orang dewasa, pemakaian batik memiliki pakem yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Pada laki-laki, wiru diletakkan di sebelah kiri. Sedangkan pada perempuan, wiru diletakkan...