Asal Cerita Rakyat Desa Karangmekar,Kecamatan Karangsembung,Kabupaten Cirebon Asal dari Desa Kubangkarang dan terwujud dari Desa Kubangkelor dan Desa Karangsembung Wetan. Pada masa zaman Wali Sanga,Syeh Syarif Hidayatullah,Sultan Gunung Jati Cirebon,sebagai Imam Wali dan sebagai Penasihat Wali ialah Pangeran Cakra Buana alias Embah Kuwu Sangkan alias Embah Kuwu Cirebon. Kisah pada suatu ketika di Keraton Cirebon sedang mengadakan musayawarah yang di hadiri oleh Sultan Kalijaga,para Pangeran Cirebon dan hadiri pula oleh Embah Kuwu Cirebon,dalam musyawarah tersebut sedang memperbincangkan rencana untuk mmembuat suatu kampung/desa/pedukuhan yang akan diberi Gebang Kinatar. Didalam musyawarah mendapat keputusan bahwa Emah Kuwu Cirebon untuk di tugaskan mencari tempat kesebelah timur yang ditemani oleh gadeknya yakni Embah Berai,adapun Sultan Cirebon dan Sunan Kalijaga,serta para Pinangeran ke daerah Lurah Agung Kuningan. Keberangkatan Embah Kuwu Cirebon Giran...
Pada zaman dahulu kala tersebutlah patih Danalaya dari kerajaan Pajajaran yang diutus oleh raja Pajajaran bernama Prabu Siliwangi untuk menemui seorang ulama di Cirebon bernama Syeh Datul Kahfi. Patih Danalaya diutus menemui Syeh Datul Kahfi dengan tujuan untuk memperingatkan ulama itu supaya berhenti menyebarkan agama Islam di wilayah kekuasaan kerajaan Pajajaran. Sesampainya di tempat kediaman Syeh Datul Kahfi, Patih Danalaya pun mengutarakan maksudnya kenapa datang menemuinya. "Saya datang kesini karena diutus oleh Prabu Siliwangi supaya kisanak berhenti menyebarkan agama Islam di wilayah kekuasaaan Pajajaran." Bukannya mengiyakan, dengan sopan Syeh Datul Kahfi malah mengajak patih Danalaya untuk ikut memeluk agama Islam sambil menerangkan tentang kemuliaan agama Islam. Tentu saja Patih Danalaya menjadi kebingungan dan serba salah. Kalau ia tak berhasil mencegah ulama itu untuk berhenti menyebarkan agama Islam maka ia pasti akan dihukum oleh Prabu Siliwang...
Makanan yang masih asli dari suku Betawi adalah Dodol Betawi. Dodol ini sudah ada sejak zaman Penjajahan menurut masyarakat Betawi. Makanan ini memiliki rasa yang sangat manis dan enak. Bahan yang digunakan cukup dengan tepung beras ketan, gula jawa, dan ada aroma buatan, misalnya aroma rasa durian, nanas, mangga , dll. Makanan ini mudah sekali ditemukan disepanjang Kota Bekasi di Pusat oleh-oleh Khas Cikarang Bekasi. Menjelang Lebaran, makanan ini selalu ramai diburu para pengunjung untuk dijadikan makanan saat lebaran tiba. Sumber : https://elrajab.com/makanan-khas-cikarang/
andari.” Upacara siram tawandari juga dilaksanakan dengan maksud untuk membuang seluruh noda dan penyakit. Uniknya, dalam prosesi siraman menurut adat Cirebon, kedua calon pengantin menjalani upacara siraman bersama-sama. Oleh karena itu, sebelum prosesi dimulai, pihak keluarga calon pengantin wanita melakukan ritual menjemput calon pengantin pria. Agar lebih jelas, berikut adalah urutan prosesi siram tawandari. Pertama, juru rias membawa kedua calon pengantin ketempat upacara siraman (cungkup). Saat menuju tempat siraman kedua calon pengantin ditutup kain putih pada bahunya. Dengan iringan bunyi gamelan atau karawitan, kedua calon pengantin juga didampingi oleh kedua belah orang tua dan para sesepuh. Kedua, calon pengantin wanita duduk di sebelah kiri calon pengantin pria pada kursi yang tersedia. Sebelum siraman calon pengantin diberi lulur pada dada dan punggungnya, sementara sang juru rias sambil membaca doa dan mantra keselamatan untuk kedua...
Angklung sendiri merupakan alat musik khas Jawa Barat yang terbuat dari bambu. Bambu yang digunakan sebagai bahan angklung adalah adalah bambu hitam (awi wulung) dan bambu putih (awi temen). Tiap nada yang dihasilkan berasal dari bunyi tabung bambunya yang berbentuk bilah setiap ruas bambu dari ukuran kecil hingga besar. Kata "angklung" berasal dari bahasa sunda, dan terdiri dari dua suku kata, yaitu "angkleung-angkleung" yang berarti diapung-apung dan "klung" yang merupakan suara yang dihasilkan oleh alat musik tersebut. Dengan kata lain angklung berarti suara "klung"yang dihasilkan dengan cara mengangkat atau mengapung-apungkan alat musik itu. Suara angklung dipercaya akan mengundang perhatian Dewi Sri (Nyi Sri Pohaci). Sang Dewi dipercaya membawa kesuburan terhadap tanaman padi para petani dan akan memberikan kebahagian serta kesejahteraan bagi umat manusia. Angklung dikenal sebagai alat musik multitonal (bernada ganda). Setiap satu alat musik angklung hanya menghasilka...
Menempati posisi pertama, sebuah pijakan tertinggi di Kabupaten Garut - Gunung Cikuray terus melekat dengan sejarahnya. Bentuknya kokoh, kerucut, dan tingginya 2821 meter diatas permukaan laut. Namanya Gunung Cikuray. Gunung Cikuray ini merupakan gunung tertinggi di tanah Garut. Â Gunung Cikuray terletak di 3 kecamatan, yaitu Bayongbong, Cilawu, dan Cikajang. Para pendaki yang pernah mendaki ke Gunung Cikuray ini sering menjulukinya "Samudera Diatas Awan" karena gumpalan awan akan tepat berada dibawah kita ketika dipuncaknya. Gunung Cikuray merupakan Gunung terbesar ke empat di Pulau Jawa yang berada di Kabupaten Garut Jawa Barat.Gunung terbesar di Garut ini mempunyai ketinggian sekitar 2.821 meter diatas permukaan laut. Gunung Cikuray berada di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Bayongbong,Cikajang Dan Dayeuh Manggung. Dari kecamatan Dayeuh Manggung, Gunung Cikuray berbatasan langsung dengan Kabupaten Tasikmalaya. Menurut para ahli sejarah, Gunung Cikuray pada awalnya...
Indonesia merupakan negara agraris, yang mayoritas penduduknya seorang petani. Tiap daerah di Indonesia memiliki tradisi tersendiri dalam bertani, baik saat akan mulai menanam ataupun saat panen tiba. Masyarakat secara rutin melaksanakan tradisi tersebut agar mendapatkan restu dari pencipta dan leluhur saat menanam padi dan juga sebagai tanda ucap rasa syukur karena telah diberikan hasil panen yang berlimpah. Jika di tataran Pasundan, tradisi saat puncak panen disebut Seren Taun. Secara etimologi, Seren Taun berasal dari dua kata dalam bahasa Sunda, yaitu "Seren" yang berarti seserahan atau menyerahkan dan "Taun" yang berarti tahun. Seren Taun adalah sebuah tradisi puncak panen yang dilaksanakan oleh masyarakat pendukungnya yang bertujuan untuk mengucapkan rasa syukur pada pencipta dan leluhur karena telah diberikan keberkahan dan keberlimpahan hasil panen selama satu tahun lamanya. Tradisi ini dapat dilihat di beberapa desa di tataran tanah Pasundan, diantaranya Desa Cigugu...
Motif batik Megamendung merupakan karya seni batik yang identik dan bahkan menjadi ikon batik daerah Cirebon dan daerah Indonesia lainnya. Motif batik ini mempunyai kekhasan yang tidak ditemui di daerah penghasil batik lain. Bahkan karena hanya ada di Cirebon dan merupakan masterpiece, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata akan mendaftarkan motif megamendung ke UNESCO untuk mendapatkan pengakuan sebagai salah satu warisan dunia. Motif megamendung sebagai motif dasar batik sudah dikenal luas sampai ke manca negara. Sebagai bukti ketenarannya, motif megamendung pernah dijadikan cover sebuah buku batik terbitan luar negeri yang berjudul Batik Design, karya seorang berkebangsaan Belanda bernama Pepin van Roojen. Kekhasan motif megamendung tidak saja pada motifnya yang berupa gambar menyerupai awan dengan warna-warna tegas, tetapi juga nilai-nilai filosofi yang terkandung di dalam motifnya. Hal ini berkaitan erat dengan sejarah lahirnya batik secara keseluruhan di Cirebon. H. Komarudin K...
Produk kebudayaan, merupakan salah satu identitas sebuah wilayah. Hampir seluruh daerah di Indonesia, memiliki ciri khas kebudayaan tersendiri. Seperti halnya di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Mungkin tak banyak yang tahu jika di kabupaten tersebut, ada sejumlah desa yang masih memegang teguh adat dan kebudayaan warisan nenek moyangnya. Sebut saja salah satunya, Desa Kersamaju, Kecamatan Cigalontang. Di desa tersebut, ada sebuah kesenian yang menjadi ciri khas masyarakat di sana. kesenian yang terdiri dari tabuhan rebana, terebang (rebana besar), bonang, kendang dan gong itu merupakan hasil akulturasi budaya. Produk kesenian ini, merupakan perpaduan dari dua kebudayaan. Yakni, Arab dan Sunda. Uniknya, metika dua kebudayaan ini bersinergi ternyata menciptakan alunan musik ritmik yang penuh semangat. Alunan musik dari produk kesenian ini, ternyata tak sembarangan ditampilkan. Karena, biasanya kesenian ini hanya ditampilkan saat menyambut 'Gegeden' yang dianggap sebagai t...