|
|
|
|
Seren Taun: Tradisi Puncak Panen Masyarakat Sunda #DaftarSB19 Tanggal 11 Feb 2019 oleh Yulia Wita Rizky. |
Indonesia merupakan negara agraris, yang mayoritas penduduknya seorang petani. Tiap daerah di Indonesia memiliki tradisi tersendiri dalam bertani, baik saat akan mulai menanam ataupun saat panen tiba. Masyarakat secara rutin melaksanakan tradisi tersebut agar mendapatkan restu dari pencipta dan leluhur saat menanam padi dan juga sebagai tanda ucap rasa syukur karena telah diberikan hasil panen yang berlimpah. Jika di tataran Pasundan, tradisi saat puncak panen disebut Seren Taun.
Secara etimologi, Seren Taun berasal dari dua kata dalam bahasa Sunda, yaitu "Seren" yang berarti seserahan atau menyerahkan dan "Taun" yang berarti tahun. Seren Taun adalah sebuah tradisi puncak panen yang dilaksanakan oleh masyarakat pendukungnya yang bertujuan untuk mengucapkan rasa syukur pada pencipta dan leluhur karena telah diberikan keberkahan dan keberlimpahan hasil panen selama satu tahun lamanya.
Tradisi ini dapat dilihat di beberapa desa di tataran tanah Pasundan, diantaranya Desa Cigugur di Kuningan, Desa Ciptagelar di Sukabumi, Kampung Naga di Tasikmalaya, dan Kampung Budaya dan Kampung adat Urug di Bogor. Pada saat pelaksanaannya di tiap daerah berbeda-beda menyesuaikan dengan keadaan masyarakat setempat. Jika di Kampung Adat Urug, Bogor, melaksanakan tradisi Seren Taun selama 3 (tiga) hari, hari pertama diawali dengan pemotongan daging kerbau dilanjut dengan riungan atau slametan, hari kedua melakukan ziarah kubur ke para leluhur lalu malam harinya terdapat riungan kue atau slametan kue yang berisi macam-macam kue yang berasal dari beras lalu malam sampai paginya berlangsung pagelaran wayang golek dan jaipongan sebagai hiburan rakyat, dan pada hari ketiga ditutup dengan riungan atau slametan untuk memohon agak satu tahun ke depan tetap diberikan keberlimpahan panen.
Selain menjadi salah satu hal wajib bagi masyarakat setempat, tradisi ini pun dapat menjadi salah satu destinasi wisata bagi para wisatawan yang tertarik mengenal budaya Indonesia terutama pada tradisi Sunda. Wisatawan tidak hanya menjadi peramai pada saat tradisi berlangsung, tetapi dapat turut melaksanakan tradisi tersebut bersama masyarakat.
Referensi: http://www.infobudaya.net/2017/09/seren-taun-upacara-adat-panen-masyarakat-sunda/
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |