Indonesia merupakan negara agraris, yang mayoritas penduduknya seorang petani. Tiap daerah di Indonesia memiliki tradisi tersendiri dalam bertani, baik saat akan mulai menanam ataupun saat panen tiba. Masyarakat secara rutin melaksanakan tradisi tersebut agar mendapatkan restu dari pencipta dan leluhur saat menanam padi dan juga sebagai tanda ucap rasa syukur karena telah diberikan hasil panen yang berlimpah. Jika di tataran Pasundan, tradisi saat puncak panen disebut Seren Taun.
Secara etimologi, Seren Taun berasal dari dua kata dalam bahasa Sunda, yaitu "Seren" yang berarti seserahan atau menyerahkan dan "Taun" yang berarti tahun. Seren Taun adalah sebuah tradisi puncak panen yang dilaksanakan oleh masyarakat pendukungnya yang bertujuan untuk mengucapkan rasa syukur pada pencipta dan leluhur karena telah diberikan keberkahan dan keberlimpahan hasil panen selama satu tahun lamanya.
Tradisi ini dapat dilihat di beberapa desa di tataran tanah Pasundan, diantaranya Desa Cigugur di Kuningan, Desa Ciptagelar di Sukabumi, Kampung Naga di Tasikmalaya, dan Kampung Budaya dan Kampung adat Urug di Bogor. Pada saat pelaksanaannya di tiap daerah berbeda-beda menyesuaikan dengan keadaan masyarakat setempat. Jika di Kampung Adat Urug, Bogor, melaksanakan tradisi Seren Taun selama 3 (tiga) hari, hari pertama diawali dengan pemotongan daging kerbau dilanjut dengan riungan atau slametan, hari kedua melakukan ziarah kubur ke para leluhur lalu malam harinya terdapat riungan kue atau slametan kue yang berisi macam-macam kue yang berasal dari beras lalu malam sampai paginya berlangsung pagelaran wayang golek dan jaipongan sebagai hiburan rakyat, dan pada hari ketiga ditutup dengan riungan atau slametan untuk memohon agak satu tahun ke depan tetap diberikan keberlimpahan panen.
Selain menjadi salah satu hal wajib bagi masyarakat setempat, tradisi ini pun dapat menjadi salah satu destinasi wisata bagi para wisatawan yang tertarik mengenal budaya Indonesia terutama pada tradisi Sunda. Wisatawan tidak hanya menjadi peramai pada saat tradisi berlangsung, tetapi dapat turut melaksanakan tradisi tersebut bersama masyarakat.
Referensi: http://www.infobudaya.net/2017/09/seren-taun-upacara-adat-panen-masyarakat-sunda/
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...